Mimpi

20 1 0
                                    

waktu siang menuju senja. Jam menunjukan pukul 15.00. Yunan pulang kerumah. Memasuki kamarnya dan berduduk santai di tempat tidur. Dengan masih berpakaian seragam praktek lengkap yunan bergegas mandi dan bersiap pergi ketempat kerja paruh waktunya. Setelah siap Yunan bergegas pergi dari kamarnya dan saat melewati ruang tamu.

"Aku pamit nenek" ucap yunan dengan rendah.

================>

Diperjalan.....
"yunan, jangan lupa nanti malam kita online untuk mengejar event!" isi sms dari dion.
"ahh.... dasar pecandu" gumam yunan sambil berjalan menuju tempatnya bekerja.

Sesampainya ditempat kerjanya. Yunan bergegas mengenakan baju kerjanya dan bersiap melayani di kedai yang sudah cukup tua. Setelah menyelesaikan pekerjaannya Yunan kembali ke tempat kerjanya..
"hei Yunan! Ini gaji mu bulan ini" sapa seseorang kakek tua pemilik kedai.
"ahh iya terima kasih" jawaban singkat Yunan dengan datar dan mengambilnya. Dan bergegas pergi pulang.
"hmmm....." melas kakek tua itu sambil menatap Yunan.

Jam 22.00. Yunan keluar dari supermarket membeli keperluan sehari-hari dan berjalan bergegas pulang.
"dreeetttt...."getar ponsel.
"iya, ada apa on?" tanya Yunan mengangkat telepon
"heii...! apa kau lupa hari ini kita mau mengejar event?! Dan menurut kabar, akan ada item langka!" jelas Dion
"hah! Kabar itu benar!?" yasuadah aku akan bergegas online. Tunggu aku ditempat biasa" kaget Yunan dan berlari pulang
"yasudah, ingat event dimulai jam sebelas nanti" tambah Dion
Yunan berlari pulang kerumahnya.....
Sesampainya dirumah Yunan bergegas masuk kekamar dan menyalakan komputer.
"sebaiknya aku memasak mie saja dulu" pikir Yunan
"dreeettt....."
"sluffhhhhh...." *suara menyedot mie"
"ahh iya ini aku online" jawab Yunan mengangkat telepon
"sepuluh menit lagi Yun!!!" teriak dion ditelepon
"iya iya!, jangan lupa kau open mic" jelas Yunan menutup telepon.

Yunan menunggu waktu event sambil memakan mie. Menunggu dengan pasti waktu semakin malam. Dan waktu event pun tiba. Yunan dan Dion membentuk party dan langsung mulai bermain menyelesaikan sedikit demi sedikit dungeon event. Dengan perjuangan Yunan dan Dion sampai di puncak dungeon yaituu melawan bos.
"akhirnya ini penentuan yun" semangat Dion.
"ahhh.... iiyaaa" balas Yunan sambil menguap

Tiba - tiba suasana kamar Yunan berubah drastis. Suhu kamar mulai sejuk dan angin halus mulai berlalu lalang. Kesadaran Yunan mulai tidak karuan. Matanya mulai terlelap.
"ahh ada apa ini? Tidak biasanya. Mataku benar - benar mengantuk" gumam Yunan sambil setengah sadar.
"ahh boss nya sudah muncul" "saatnya aaa....kuuu...." ucap Yunan terbata - bata
"brakk!"
Yunan pun tertidur sangat lelap dan meninggalkan Dion sendirian melawan boss.

Di lain sisi dunia dan di dimensi lain.

"hahhh....!" ucap Yunan terbangun kaget dari posisinya terlentang
"sepertinya semalam aku ketiduran" gumam Yunan sambil mengusap matanya
"tunggu dulu, aku sebenarnya ada dimana?" kaget Yunan terkejut melihat sekitar sambil duduk
Yunan dengan sigap langsung berdiri dan dengan penuh rasa terkejut menengok kekanan dan kekiri melihat keadaan sekitar. Dengan penuh penasaran Yunan berjalaan kekanan
"dug duug"
"ini tembok" pikir Yunan sambiil memukulnnya
Yunan berjalan kekiri
"dug dug"
"ini juga tembok" pikir Yunan sambil memukulnya
"ini bukan seperti ruangan karena tidak ada langit - langit atap, ini seperti lorong" tambah pikir Yunan.

Dengan penuh rasa penasaran Yunan melangkah sedkit demi sedikit kedepan menyusuri lorong yang sanngat panjang dan hanya terlihat tembok tua di kanan dan kiri. Cahaya redup dari batu kristal yang menjadi penerang,
Ditengah perjalanan.... ada persimpangan tiga jalan
"apa! Persimpangan?!" geram Yunan
"aku benci pilihan!" teriak Yunan mendangak
Dalam pilihan yang sulit tiba - tiba jatuh kertas dengan perlahan dari langit.
"apa ini? Seperti surat" pikir Yunan memegang dan melihat kertas itu
"hmmmm...... bahasa apa ini!?" kesal Yunan
"sret sret" *suara merobek kertas* "tidak berguna" ucap Yunan sambil menyobek - nyobek kertas tadi.

Tiba - tiba dengan cepat terlihat sesosok makhluk dari arah belakang yang sedang belari menuju Yunan dengan membawa pisau dapur berlumuran darah ditangan kirinya.
"apa itu?" bingung Yunan melihat dari kejauhan
"AAAAAAAAngggg" suara teriakan monster itu dengan oktaf yang tinggi dan berdenging
"ohh sial" kaget Yunan dan mulai berlari dengan cepat.

==================
Apa kah sebenarnya yang terjadi?

Ikuti terus petualangannya dan jangan lupa like & comment nya ditunggu.... 😊😅

Dimension (Battle of Dimension)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang