Anatasya Dryll Cristy

5.8K 20 0
                                    


Namaku Anatasya Dryll Cristy panggil saja Tasya yang saat ini baru memasuki usia remaja.

Di hari pertama aku masuk SMA aku mendapatkan teman nama nya Abbelia Azkara aku biasa memanggilnya Bela

" Tansya sini duduk nya bareng gue aja," ajak bela saat aku tau jika aku satu kelas dengannya , ya hanya bela yang aku kenal saat itu dari awal mos masuk sekolah, dan aku sangat bahagia dia bisa satu kelas denganku.

"ahhh bella aku seneng banget bisa satu kelas sama kamu." ucapku sambil berhambur kepelukan bella.

"lo Anastasya kan? siswi SMP 1 jakarta?" tiba-tiba terdengar suara seorang pria di belakangku, sontak saja aku langsung menoleh melihat siapa yang berbicara.

" ehhh, Reno apakabar?" seraya mengulurkan tangan kepada reno.

 " lu masuk sini juga? ko nggak liat pas MOS nya ya? " tanya ku heran kepada Reno.

Reno hanya tersenyum.

" iya itu gue masih ngurus surat-surat pindah"katanya melirik kearah Bella.

" gue Reno temen SMP nya Tasya tapi kami beda kelas"

ucapnya sambil menyodorkan tangan nya pada Bella.

Bella tersenyum dan menyambut tangan Reno.

 " Bella, " ucapnya singkat dan menarik kembali tangannya yang masih berada dalam genggaman tangan Reno.

***

      Hari pertama sekolah yang menyenangkan hingga bel pulang sekolah berbunyi terasa begitu cepat, serempak kami berhamburan kelar kelas menuju rumah masing-masing.

"Sya, hari ini lu bisa datang ke rumah gue gak?" ujarnya sambil menatap wajahku.

"aku belum izin sama bunda, emang ada apa?" tanya ku heran.

" hari ini aku ada syukuran, kan kamu tau kalo aku baru pindah ke daerah sini" ucapnya menjelaskan panjang lebar.

 " ohhhhhh" sambil mengangukan kepala.

" yaudah tapi temenin aku ke rumah dulu, izin sama bunda." ucapku pada Bella, Bella mengangguk tanda setuju.

     Kami bergegas keluar sekolah dan menunggu angkutan umun di halte, tidak butuh waktu lama bus sekolah pun datang dan kami segera beranjak menaiki bus tersebut, dalam perjalanan kami bercerita tentang diri kami masing-masing.


"Sekarang kita sahabat ya." ucapkan menyodorkan tangan nya untuk bersalaman dengan ku,

" pasti " kataku sambil meraih tangan Bella dan mengenggam nya.

     Sesampainya di rumah, aku langsung mencari bunda, dan ku dapati bunda sedang memasak di dapur.

"Bundaaaaaa" aku berteriak sambil memeluk bunda dari belakang.

"sayang, udah pulang?" tanya nya seraya membalikan badan dan mengecup kepala ku.

"Bun, kenalin ini temen tasya namanya bella." ucapku sambil menunjuk kearah bella.

 " hallo tante, saya bella teman sebangku nya tasya." ujar Bella besalaman dengan bunda.

"panggil bunda aja, sepertinya panggilan tante kurang cocok" ucap bunda sambil tertawa.

   Setelah itu, bunda pamit untuk meyelesaikan pekerjaan nya di dapur.

" ayo ke kamarku, masih lama kan kita pergi nya?, aku mau ganti baju dulu" ucapku meninggalkan Bella.

   Bella buru-buru mengusulku ke kamar.
"Bell, acara nya mulai jam berapa?" aku membaringkan tubuh ku di atas kasur,

" sekitar jam 7, jadi lu masih punya waktu 3jam buat siap-siap, buruan gihh lu mandi bau" sahutnya dan ikut berbaring di kasur.

   Tidak lama kemudian ibu datang membawa minuman dan cemilan.

 "hayo, habis ini kalian mau kemana?" ucap bunda sambil meletakan makanan di atas meja belajar.

"Bunda tau aja kalo kita mau pergi." ucap Bella sambil nyegir kuda

" Saya kesini mau minta ijin bun, saya dan keluarga kan baru pindah rumah jadi akan ada acara syukuran, kalo bunda tidak keberatan bisa datang tidak sama tasya ke rumah?" ujar Bella panjang lebar.

mendengar itu bunda langsung terdiam.

" Sepertinya kali ini bunda tida ikut sayang"

"kenapa bun" Bella menjawab dengan cepat.

 " Hari ini bunda ada arisan sama ibu-ibu komplek sini sehabis isya, kan tidak enak jika bunda tidak datang." Bella nampak lesu memandang bunda.

" Bunda akan datang lain waktu, jadi kamu tidak perlu sedih." ucap bunda seraya mengusap kepala Bella.

Ntah kenapa Bella dan Bunda baru petama kali bertemu, namun mereka terlihat akrab seperti sudah lama kenal.

"Bun, besok kan sabtu , sekolah juga libur, aku menginap di rumah bella ya.?" ucapku pada bunda sedikit merengek

Bunda menghela napas." memang nya harus nginep ya sya?" bunda menatapku secara intens.

 " jika tidak boleh gapapa bun, nanti aku minta Bella buat anter aku pulang" jawab ku lesu.

"Bunda sih tidak masalah kamu mau nginap di rumah Bella, tapi jangan macem-macem, jangan keluyuran, bisa?" panjang lebar bunda berbicara aku sampai pusing untuk mengingat kata-katanya.

AnatasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang