Sepulangnya dari rumah sakit, Aira langsung tidur karena lelah katanya,
Sedangkan Aklil, memilih ke ruang kerjanya, walaupun sedang masa cuti tapi Aklil tidak lepas dengan perusahaan begitu saja, Aklil selalu memantaunya..
Apalagi sekarang perusahaannya sedang punya proyek besar dengan Permana Corp, pembangunan hotel di salah satu tempat wisata di lombok.
Dan.. Yang membuat Aklil keheranan kenapa sangat tiba-tiba Pak permana mengalih tanggung jawabkan proyek itu pada putrinya yang tak lain adalah Sasya.Entah kenapa, Aklil merasa ragu melanjutkan kerja sama ini. Apalagi yang Aklil tahu Sasya selalu mencari perhatian padanya.
Aklil takut apa yang Ryan ucapkan benar, Sasya punya maksud lain di balik semua ini.
Padahal.. Sebelumnya yang Aklil tahu Sasya belum pernah berurusan dengan dunia pekerjaan.
Yang Aklil takutkan kedatangannya mengancam ketentraman rumah tangganya..Hp Aklil berbunyi menandakan ada pesan masuk..
Aklil meraih hpnya, lalu membaca pesan tersebut..Ryan
Lil.. Dari permana Corp minta ketemu 2 jam dari sekarang buat bicarain proyek yang di lombok,
Gue lagi on the way kantor di kantor gak ada yang bisa handle,
Bokap lo lagi pergi ke yogya.
Gue tunggu di kantor ok..Aklil memijat pelipisnya setelah membaca pesan dari Ryan, kenapa pertemuannya jadi di percepat kayak gini, bukankah semuanya sudah terjadwal..
Aklil tidak membalas pesan dari Ryan, dia keluar dari ruang kerja lalu memasuki kamarnya..Aklil membersihkan badannya terlebih dahulu, setelah selesai Aklil memakai pakaian kerja.
Aklil sedikit kesulitan memilih pakaian kerja karena sejak menikah dia tidak pernah mengambil pakaian sendiri, selalu di siapkan oleh Aira..Sekarang, Aklil tidak tega.. Jika harus
Mengganggu sang istri di tengah tidur pulasnya..
Tapi sekarang, Aklil harus tetap berpamitan pada istrinya, karena tidak mau jika nanti Aira bangun dia mencari-carinya.Aklil duduk di tepi kasur, seperti biasa jika ingin membangunkan istrinya, Aklil selalu mengusap kepala Aira lalu mencium puncak kepala istrinya..
"Permaisuri buka matanya sebentar.."
Bisiknya.."Sayang.. " panggil Aklil lagi,
"Sayang hey.. " Aklil menepuk-nepuk pelan pipi Aira,
Jangan lupakan Aira yang sangat susah jika di bangunkan, dia masih tetap Aira yang seperti itu.
Hanya berkurang sedikit, nah.. Yang sedikit itu di kurangi lagi.. Berarti hasilnya sedikitnya pake min.Setelah kesabaran Aklil membangunkan sang istri, Aira terusik perlahan matanya terbuka, mata yang paling indah buat Aklil itu mengerjap-ngerjap lucu menyesuaikan cahaya..
Aklil sebenarnya sangat tidak tega membangunkan Aira, tapi..dari pada nanti istrinya mencari-cari dirinya itu lebih tidak tega lagi..Aklil menampilkan senyum termanisnya ke Arah Aira yang baru membuka mata..
"Kenapa?" tanya Aira dengan suara khas bangun tidur,
"Maaf udah bangunin.. "
Kata Aklil sambil mengusap-ngusap rambut Aira,
Aira tersenyum sembari menguap dengan tangan kiri yang menutup mulutnya..Aklil yang melihat pun tertular senyum, karena melihat istrinya sangat menggemaskan..
Aklil melanjutkan kembali maksudnya membangunkan Aira, karena waktunya tidak banyak.."Aku mau pamit ke kantor dulu. Barusan Ryan sms ada pertemuan mendadak sama klien. Dia juga baru berangkat katanya.. " Lanjutnya,
Aira menganggukkan kepalanya, dia bukan tipe orang yang selalu bertanya panjang lebar apalagi sampai ke seluk beluknya seperti istri-istri pada umumnya.
Jika Aklil sudah menjelaskan, Aira selalu mengerti.. Itu yang membuat Aklil begitu menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Pengantar Jodohku (END)
Romance( Pindah ke Dream ) "Aira, seperti yang sudah Ayah katakan barusan, maksud kedatangan saya kesini dengan keluarga, saya ingin meminta restu kedua orang tuamu, untuk mengkhitbahmu. Sejak pertama kali, saya melihatmu ada keyakinan di dalam hati saya...