Setelah pak aman membukakan pintu gerbang, mobil yang di tumpangi Aira dan pak deni masuk ke pekarangan rumah milik Aira dan Aklil.
'Ah.. Rasanya rindu sekali dengan rumah ini' batinnya, sambil memandang rumahnya itu.Tapi pulang ke rumah ini membuat Aira semakin rindu dengan Aklil.
Seketika Aira menggelengkan kepala uminya benar, dia harus belajar tawakal."Non teh baik-baik aja.. ?" tanya pak deni yang posisinya sudah berada di luar dan sudah membukakan pintu untuk Aira.
Seketika Aira tersadar dari lamunannya."Ehh.. Iya pak, oh iya makasih ya pak udah di bukain pintu?" katanya sambil kerluar dari mobil.
Pak deni pun mengangguk, setelah menutup kembali pintu mobil, pak deni membuka bagasi untuk mengambil koper Aira.Sementara Aira, langsung melangkahkan kakinya ke rumah.
Di depan rumah Aira melihat kedua pembantu ke sayangan nya sudah berdiri di depan pintu dengan raut wajah yang berseri-seri.
Aira pun tersenyum ke arah mereka,
Aira mempercepat langkah kakinya. Dan setelah jaraknya dekat Aira menghambur ke pelukan bi lasmi,"Bibi aku kangeeen, apa kabar?" tanya Aira yang masih di pelukan bi lasmi.
"Ehh.. Ai non bibi mah rindu pisan atuh sama non teh, katanya mau dua atau tiga hari.. Ini gimana malah empat hari.. "
Aira melepas pelukannya, lalu tersenyum ke arah bi lasmi.
"Iya ke bablasan bi.. " Aira terkekeh, lalau memeluk bi siti.
"Kembaran apa kabar?" ujar Aira yang membuat bi siti bahagia tak terhingga, rasanya ingin loncat-loncat sekarang juga.
"Aduuuh, ini bibi hampir aja sakit gak
Ketemu kembaran lama.. " ujarnya sambil senyum-senyum, Aira tertawa di buatnya.
Aira pun mengurai pelukannya dengan bi siti."Ehh.. Hayu atuh masuk ah, non pasti cape pengen istirahat.. " ajak bi lasmi,
Aira dan bi siti pun mengangguk
Mereka bergegas ke dalam rumahnya, di ikuti pak deni dari belakang yang membawakan koper Aira.Setelah sampai di dalam rumah, Aira memilih tiduran di ruang keluarga yang seperti biasa di temani surpet hello kitty nya.
"Non.. Ini teh nya bibi taruh sini ya.. " Bi lasmi menaruhnya di meja.
Aira menengok ke arah bi lasmi."Iya makasih bi, oh ya bibi temenin aku di sini aja.. "
Bi lasmi pun mengangguk sambil tersenyum, dia sangat tahu kalau majikannya itu sedang merindukan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. Maka dari itu sekarang ini Aira butuh teman untuk berkeluh kesah."Bibi sini aja duduk nya di kasur, aku kangen di pijitin kepala sama bibi, jadi mau tidur di pangkuan bibi.. "
Aira bangun dari tidurannya. Sambil memerintah bi lasmi,
Memang, jika sedang lelah pulang dari rumah sakit Aira tidak akan sungkan meminta bi lasmi untuk memijit badannya, dia tidak sungkan memeluk, tiduran di pangkuan bi lasmi.
Aira menganggap bi lasmi ibu ke dua untuknya,
Begitupun bi lasmi yang sangat menyayangi Aira."Aduh, tapi bibi teh belum mandi non bau ini.. " keluhnya.
"Gak papa.. Udah sini aja" kalau Aira sudah keukeuh begini bi lasmi tidak bisa menolak.
Bi lasmi pun menuruti kemauan Aira.
Bi lasmi memijat kepala Aira pelan, sesekali hanya mengusap lembut kepala Aira.Sambil menikmati pijatan bi lasmi, Aira memainkan ponselnya. Aira membuka galeri lalu melihat foto-foto dirinya bersama Aklil dengan berbagai pose. Aira men zoom salah satu foto yang di arahkan ke wajah Aklil yang sedang tersenyum ke arah kamera.
Bi lasmi melihat semua pergerakan Aira, bi lasmi yang sangat mengerti perasaan Aira, tersenyum."Non teh kangen pisan ya sama aden?" bi lasmi bertanya pelan. Tanpa membuka mulutnya Aira mengangguk lemah.
Bi lasmi mengusap kepala Aira dengan sayang.
"Non teh harus sabar, di sana pun aden teh pasti lebih rindu sama non.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Pengantar Jodohku (END)
Romance( Pindah ke Dream ) "Aira, seperti yang sudah Ayah katakan barusan, maksud kedatangan saya kesini dengan keluarga, saya ingin meminta restu kedua orang tuamu, untuk mengkhitbahmu. Sejak pertama kali, saya melihatmu ada keyakinan di dalam hati saya...