•6•

94 2 3
                                    

Maaf ya udh lama ga up:"(  syibuk sekali:")

***
Hanri POV

Aku sangat terkejut ketika melihat ayahku didepan pintu, entahlah apa ini hanya perasaanku saja atau bagaimana tapi aku agak merasa asing dengan ayahku, hmm mungkin karena aku sudah jarang melihat ayahku?

"Nak apa kau baik-baik saja?" ketika mendengar suaranya, terbesit rasa rindu yang amat sangat besar. Beginikah suara ayahku sekarang?

"Ne.. aku tidak apa-apa, omong-omong kenapa ayah yang datang kesini? kenapa bukan eomma?" tanyaku.

"Ah iya, tadi appa mendengar kabar dari eomma mu bahwa kau masuk rumah sakit berhubung appa sedang ada proyek di singapur jadi appa langsung kesini tidak terlalu jauh jarak dari singapur ke indonesia." balas appa sambil tersenyum dan mengelus pipiku lembut.

"Ah.. begitu, terima kasih appa, karena kau sudah menyempatkan waktumu untuk menjengukku."

"Ya! kau ini masih putriku tentu aku akan menyempatkan waktuku." balas appa.

"Ah mian.. hanri-ah appa hanya bisa menjengukmu sampai sekarang saja appa masih ada meeting setelah ini menuju malaysia pesawat ayah tinggal 3jam lagi appa harus cepat." kata appa dengan tempo buru-buru.

"Ah begitu ya appa, apakah tidak bisa kau disini lebih lama lagi?" melasku.

"Appa minta maaf sayang, tapi appa harus segera pergi teman kerja appa sudah menunggu disana." balasnya sambil tersenyum.

"Ne appa hati-hati ya!"

"Appa pergi dulu ya sayang." sahut appa sambil mencium puncak kepalaku setelah itu pergi.

Kini, tingga aku dan dokter jungkook di ruangan ini,

"Ah dokter maaf, aku lupa bahwa kau ada disini dari tadi." aku sungguhan lupa gaes.

"Hey santai aje napa." balasnya sambil mengibaskan tangannya.

"Kau lucu sekali dokter." kataku sambil tersenyum pahit.

"Yayaya, ada apa hanri?" tanyanya menghampiriku begitu melihat senyum pahitku.

"Dokter apakah kau tau? bagaimana rasanya jika kau sedang dalam keadaan sakit dan kau membutuhkan kedua orang tuamu tapi mereka tidak ada? aku membutuhkan appa dan eommaku bukan eommaku saja." aduku pada dokter jungkook sambil menunduk.

"Hanri-ah, kau tau? saat aku masih berumur 5tahun appaku dengan teganya mencekik eommaku didepan mataku sendiri, aku sangat ingat kejadian itu, aku bahkan tidak tau apa maksud appaku mencekik eommaku hingga mati, aku disitu hanya bisa menangis dan berteriak 'hentikan appa hentikan' tapi nihil, telinga appaku bagaikan tuli dan hanya mendengar bisikan 'cekik dia hingga mati' sampai akhirnya aku menyerah."

"Lalu dokter dimana appamu sekarang?" tanyaku.

"Aku bahkan tidak tau apakah dia masih hidup atau tidak" balasnya sambil tertawa sinis.

"Lantas? kenapa dokter tidak mencarinya?" tanyaku penasaran.

"Untuk apa? dia saja bahkan tidak memperdulikan aku." jawab dokter jungkook sangat tidak peduli.

"Ya... kau masih anaknya ingat? janganlah seperti ini.. aku tau kau diam-diam juga pasti merindukannya kan?"

"Tidak juga kok." jawabnya sok judes.

"Yayaya! sudah berbincangnya sekarang waktunya kau istirahat oke?" perintah dokter jungkook.

"Ne.. terima kasih dokter sudah menemaniku." balasku dengan senyum pucat ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Surgeon Doctor; jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang