Chapter 4

18.2K 816 10
                                    

Sasuke sejujurnya tidak pernah menduga akan menemukan dirinya dalam situasi ini. Sungguh. Namun ia tidak bisa menyangkal bahwa itu benar-benar terjadi.

Ia telah membeli cupcake untuk Sakura ketika ia kabur dari rapat komite dan kini mereka duduk di sofa mengobrol tentang hari-hari mereka seraya memakan cupcake itu. Sakura menceritakan pada Sasuke tentang percakapan canggungnya dengan Hinata, dan Sasuke menceritakan tentang lamunannya saat rapat komite kota yang monoton.

Percakapan mereka tentang lamunan Sasuke berubah menjadi nyata setelah pemuda itu tidak mampu melihat frosting biru di bibir atas Sakura lebih lama. Sakura tampak terkejut bahwa kali ini Sasuke adalah orang yang memulai duluan, tapi ia dengan cepat melompat ke pangkuan Sasuke dan mengambil alih kendali. Kaos dan bra-nya ditarik oleh Sasuke, disusul dengan kemeja pemuda itu sesaat setelah mereka berbaring di sofa. Sakura terkikik dan sebelum Sasuke bisa bertanya apa yang lucu, gadis itu mendekat dan menyapukan lidahnya di sepanjang rahang Sasuke. Ketika Sakura memundurkan kepalanya, ia menyeringai dan berkata, "Ada frosting di pipimu."

"Itu cara yang efektif untuk menghapusnya," ucap Sasuke, pikirannya masih sedikit terguncang karena sensasi yang dirasakannya.

Untuk beberapa alasan, senyum Sakura melebar. "Aku juga berpikir begitu," ucapnya. Kemudian ia mengambil salah satu cupcake, mengikis frosting cupcake itu ke tangannya, dan mengoleskannya di dada Sasuke.

"Sakura!" Sasuke memprotes dengan waspada, tapi Sakura menyuruh pemuda itu diam, memberi peringatan dengan tatapan dan seringainya. "Apa-apaan seringaimu itu?"

"Agar aku bisa melakukan ini," jawab Sakura tenang. Dan kemudian ia membungkuk dan menyapukan lidahnya ke dada Sasuke. Sasuke menggeram dan menggeliat di bawah Sakura, sentuhan lidah gadis itu yang hangat dan lembab di kulitnya membuat Sasuke berdesir. Sakura memundurkan tubuhnya cukup lama sebelum kembali mengulangi gerakan itu, menjilati kulit Sasuke dengan perlahan dan dengan sengaja. Sasuke bisa merasakan napas Sakura di kulitnya dan itu membuat kembang api seakan meletus di perutnya akibat sentuhan gadis itu.

Sasuke berusaha untuk mengatakan sesuatu tapi setiap kali ia berhasil merangkai beberapa kata di otaknya, Sakura akan menggerakkan lidahnya di kulitnya lagi dan kata-kata itu akan menghilang di dalam kepalanya. Tangannya meraih lengan atas Sakura dan menarik gadis itu ke bibirnya, mencium Sakura dan mencicipi gula di lidah gadis itu. Sakura membalas ciuman itu sebentar dan kemudian mundur, membuat Sasuke menggeram.

"Jika kau lakukan itu, kau akan mendapatkan seluruh tubuhku juga," Sakura menegur main-main.

"Ya, itu memalukan," ucap Sasuke sarkastis. Sakura memasukkan salah satu jarinya yang berlapis frosting cupcake ke mulutnya dan menghisapnya dengan keras. Membuat Sasuke merasa sangat sulit untuk bernapas. "Kau tahu, aku tidak pernah berpikir hal semacam ini akan terjadi di luar fantasiku."

"Yeah, fantasi-fantasi itu harus dipraktekkan sesekali," jawab Sakura menyeringai, dan kemudian lidahnya kembali menggoda saraf di dada Sasuke. Dan ketika lidah itu bergerak ke tenggorokan pemuda itu, Sasuke menggenggam bantal sofa dengan sangat keras hingga ia takut ia akan merobek kain itu. Ia tidak bisa menampung lebih dari ini.

Sakura duduk di atas Sasuke dan mata Sasuke mendarat di titik putih kecil berkilau seperti salju di dada Sakura, dan ia dengan cepat menerjang ke depan dan menutupi tempat itu dengan mulutnya. Kulit Sakura halus seperti sutra dan Sasuke bisa merasakan gula yang mengkristal itu dimulutnya. Ia memindahkan mulutnya dari sana ke puting Sakura membuat gadis itu melengkung ke arahnya dan mengerang. Saat ia terus menggoda gadis itu, berganti-ganti antara gigi dan lidahnya, ia merasakan bagian tubuh bawahnya mengeras dan Sakura menekan tubuhnya sendiri ke titik di mana Sasuke bisa merasakan kulit hangat di antara kedua kaki gadis itu di pinggangnya.

Friends with Benefits?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang