SUARA ledakan terdengar begitu jelas. Taeyong yang awalnya sedang tertidur di ruang kerjanya langsung tersadar setelah mendengar suara ledakan dan suara jeritan dari arah lorong.
Ia keluar dari dalam ruangannya; tidak memperdulikan kepalanya yang berputar karena baru saja bangun dari tidurnyaㅡseketika rahangnya terjatuh saat melihat keadaan lorong dan juga sekitarnya yang sudah hancur. Kepulan asap terlihat dimana-mana.
Semuanya berantakan. Dimulai dari dinding yang juga sudah hancur hingga puingnya mengotori lantaiㅡceceran kertas dimana-mana. Sebenarnya apa yang terjadi?
"Oh tuhan!" Taeyong memekik saat melihat seseorang terjepit diantara dinding yang runtuh. Taeyong menghampiri lelaki itu; matanya membelak, "Hoshi! Astaga! Kau baik-baik saja?" ia mencoba menyingkirkan reruntuhan dinding itu.
"T-tolong.." suara Hoshi terdengar terbata; dinding tersebut menimpa punggung hingga dadanya.
Mengigit bibir bawah. Taeyong mengerahkan seluruh tenaga untuk mengangkat reruntuhan yang cukup besar. "Hahhh!" urat di pergelangan tangannya terlihat dengan jelasㅡTaeyong tidak bisa membiarkan Hoshi mati kehabisan darah! Ya! Lelaki bermata sipit itu juga terluka di area sekitar kaki dan dahinya. Taeyong bisa melihat darah berceceran di sekitar Hoshi.
Setelah menyingkirkan semua puing itu. Taeyong segera membantu Hoshi untuk berdiri, ia membawa Hoshi ke dalam ruangannya yang masih bisa di bilang dalam keadaan baik-baik saja. Ia menidurkan Hoshi di sofa panjang miliknya. "Tunggu disini, aku harus memeriksa apakah ada seseorang yang terluka lagi atau tidak.." ujarnya panik.
Namun Hoshi mencengkram pergelangan tangan Taeyong, lelaki itu menggeleng lemah. "J-jangan! Diluar sana.. Berbahaya.."
"Sebenarnya ada apa?"
"Lelaki itu.. Yang semiggu lalu di bawa kesini, ada seseorang yang mengeluarkannya dengan cara menaruh bom di sekitar rumah sakit. B-banyak orang bersenjata diluar sana Taeyong.." Hoshi menatap Taeyong dengan tatapan memohon. Ia tidak ingin Taeyong terluka seperti dirinya.
Kening Taeyong berkerut mendengar penjelasan itu. "Seseorang? Siapa?!"
Menelan ludah. Hoshi mengulum bibirnya yang terasa kering. "PsikopatㅡJung Jaehyun.."
Jantung Taeyong berdegup dengan cepat saat nama itu keluar dari belah bibir Hoshi. Matanya melebar. Sudah ia duga ini semua akan terjadi! Mengingat Jaehyun sering mengadakan kerja sama bersama Monster Chicago. Dan seseorang yang berinisial monster chicago itu tidak akan membiarkan rekan seperti Jaehyun menghilang ataupun ditangkap!
Mata Taeyong memanas. Emosi mulai mengendalikan dirinya. "Aku harus membantu yang lain!"
"J-jangan!"
"Aku harus!" setelah itu Taeyong menepis genggaman tangan Hoshi di pergelangan tangannya. Ia keluar dari ruangan dan mulai menelusuri koridor yang terlihat sangat berantakan.
Mengingat sesuatu. Taeyong langsung berlari, ia harus memeriksa keadaan Minhyun! Sahabat satu-satunya. Ruangan Minhyun terletak di lantai 1, sedangkan ruangannya terletak di lantai 2. Pasti sekarang keadaan lantai 1 sudah sangat berantakan. Semua orang itu pasti menghancurkan rumah sakit!
Taeyong tahu. Harusnya sejak awal ia tidak berurusan dengan Jaehyun. Lelaki itu begitu misterius, pantas saja lelaki itu sangat tenang! Ternyata ia tahu jika Monster Chicago akan bergegas menyelamatkannya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Don't Know About Us《Jaeyong》✔
Fanfiction[Mature] [Gore] [Psychopath] Lee Taeyong tidak tahu jika ternyata pekerjaan sebagai Psikiater ternyata membawanya pada takdir; takdir yang begitu kejam. WARN! Explicit content! Don't read if u don't like. •BxB •Jaehyun x Taeyong •acel_kins •Matur...