Part 9 "WHAT?!"

23.7K 836 16
                                    

Biasakan Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :')

---

"Tatapan itu tersirat seolah menyuruhku untuk tetap
tinggal dan bertahan"
---
-happyreading-

---

BRAKK!

"JADI LO UDAH PERNAH CIUMAN DEK?,"

Tatapan tajam langsung tertuju pada Aya. Tatapan yang membuat nyali semua orang yang ada disana ciut, termasuk Angga sekali pun.

Aya memang sudah menceritakan kejadian bagaimana bisa ia berciuman dengan Angga. Dia pikir Rival tidak akan marah, namun kenyataannya...

Rival berdiri dan berjalan mendekati Aya dengan wajah yang merah padam "JAWAB DEK!,".

Aya mendongak, dengan tatapan tak kalah tajam "Gue udah bilang kalo gue.gak.sengaja!," jawab Aya dengan penekanan disetiap katanya.

"TAPI KENAPA LO GA PERNAH CERITA KE GUE HAH?!,"

"GIMANA GUE MAU CERITA KALO GUE AJA BARU ADA DI RUMAH SEKARANG!?,"

"DEK, GUE GAK MAU LO KENAPA-KENAPA, LO NGERTI GA SIH?!,"

"Gue gak mau kejadian itu keulang 2 kali dek," sambung Rival dengan nada lirih

Aya hanya diam, tidak mau menjawab lagi.

Merasakan hawa tak enak dari Rival, Valerie langsung mendekat dan menenangkan Rival.

Sedangkan Aya, ia langsung duduk lesu disebelah Angga. Aya mendongak untuk melihat Rival, wajah yang merah padam, dada naik turun menahan emosi.

"Dek, gue minta maaf," ucap Rival sambil berjalan mendekati Aya

Aya mengangkat sebelah alisnya seolah berkata 'untuk?'.

"Udah ngebentak lo,"

"Sans, gue juga minta maaf," ucap Aya sambil mengeluarkan senyum yang tak pernah Rival liat sebelumnya.

Rival langsung memeluk Aya namun, ada rasa yang mengganjal. Tubuh Aya terasa panas, ia pun langsung melepaskan pelukannya dan mengecek suhu tubuh Aya.

"Lo sakit?," tanya Rival

"Iya kak, dia sakit makanya dia ga turun tadi pagi," sahut Ara yang tiba-tiba menjawab pertanyaan Rival.

"Yang ditanya siapa, yang ngejawab siapa," ucap Dilta sambil menoyor kepala Ara

"Tau lo," Valerie ikut menoyor kepala Ara

"Toyor aja terus," Ucap Ara kesal

"Em... Ra gue mau nanya deh" ucap Aya sambil memakan cemilan yang ada diatas meja

"Apa?!," tanya Ara ketus

"Lo punya sodara cowok?"

"Punya, kenapa?,"

"Pantesan,"

"Pantesan kenapa?,"

"Tadi gue ketemu bokap lo, terus dia ngomong gini 'Kamu baik dan sopan, cocok sama anak saya' katanya gitu," ucap Aya sambil memperagakan gaya bicara Daffa tadi.

Mendengar itu, semua orang yang berada di sana tersenyum penuh arti, kecuali Angga yang hanya memasang tampang datar dan menggerutu dalam hati. Bagaimana tidak? Orang yang dimaksud Aya ialah dirinya.

Aya yang melihat mereka semua tersenyum pun bingung. Ia ikut menolehkan kepalanya ke arah Angga karena, semua orang tersenyum pada Angga. Saat ia menoleh ke arah Angga, tanpa sengaja mata mereka bertemu.

Double A [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang