Part 12 "Camping"

21K 789 5
                                    

Biasakan Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :')
---
"Persamaan yang membuat kehadiranku diakui dan ditandai olehmu adalah suatu kehormatan bagiku"
---
-happyreading-
---


Sudah berulang kali Aya menghembuskan nafas gusar, pasalnya waktu sudah menunjukkan pukul 07:30. Sedangkan mereka masih berada di pertengahan jalan, dan yang membuat Aya kesal adalah Angga yang dengan santainya membawa mobil dengan kecepatan 45km/jam.

Setelah memakan waktu sekitar 10 menit, akhirnya mereka berdua sampai di sekolah. Dengan segera Aya keluar dari mobil Angga, tak lupa sebelum itu ia mengambil koper kecil miliknya di bagasi bagian belakang.

Angga menggelengkan kepala melihat tingkah Aya yang menurutnya terlalu berlebihan. Ia pun segera membantu Aya yang kesulitan mengambil koper. Setelah membantu Aya, ia pun menutup bagasi dan segera menyusul Aya yang sudah berjalan.

Aya berjalan sambil menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri untuk mencari keberadaan ketiga sahabat tercintanya itu. Seketika senyum Aya mengembang ketika ia melihat ketiga sahabatnya yang melambaikan tangan padanya. Ia pun langsung berlari kecil menuju ke tempat sahabatnya itu.

Yang ia bingungkan adalah banyak cewek-cewek alay yang berteriak sambil tersenyum kearahnya. Ralat, bukan kearahnya melainkan pada Angga yang berada disampingnya.

"Ini gue telat nggak sih?," tanya Aya sambil memandang sekitarnya yang tampak sangat ramai karena dipadati oleh murid-murid yang akan camping, serta bus yang saling berjejeran dipinggir lapangan.

"Pas sih, nggak telat nggak on time juga," jawab Valerie

"Palingan bentar lagi berangkat," sahut Dilta yang hanya diangguki oleh Aya.

"Tapi tunggu!," sanggah Aca

Mereka semua menatap Aca bingung "Kenapa?," tanya Aldo mewakili mereka bertujuh.

"Kok lo berdua bisa turun bareng sih, bukannya kalian rival?," tanya Aca sambil menatap Angga dan Aya secara bergantian.

"Dih, Rival kan dia!," ujar Aya sambil menunjuk Rival yang sibuk menjahili Valerie.

"Yah bego, maksud gue tuh m.u.s.u.h!," jawab Aca gemes pada Aya yang begonya nggak ketulungan.

"Loh, emang Bang Angga belum ngasih tau kamu Yang?," tanya Ara yang sedari tadi diam

"Ngasih tau apa?," tanya Aca bingung.

"Kalo mereka berdua itu bakal tmppphhh," Aya membekap mulut Ara dengan kedua tangannya sehingga wajah Ara terlihat merah.

Ara memukul tangan Aya karna ia sudah kehabisan nafas, apalagi Aya yang membekap dengan sekuat tenaga membuat bibirnya terasa sakit.

"Hosh..hosh.. Bego kalo gue mati gimana?!," Aya hanya menyegir melihat Ara yang ngos-ngosan.

"Sorry gue gak sengaja," jawab Aya sambil menunjukan jari berbentuk huruf V.

"Jangan ngalihin deh Ya, lanjutin Ra tadi lo mau ngomong apa?," ucap Valerie yang sudah sangat penasaran dengan ucapan Ara yang terpotong.

"Oh, kalian ga tau kalo Bang Angga sama Aya bakal tu---," Ara menggeram kesal saat ucapannya terpotong.

"Temenan"."Tunangan" potong Aya dan Angga bersamaan.

Aya membulatkan matanya, ketika Angga mengucapkan kata 'Tunangan' dengan suara yang cukup besar. Hal itu membuat beberapa murid lainnya melihat kearah mereka.

Double A [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang