One Piece: The Soul Purchasing Pirate
Menyebrang ke dunia One Piece, dia menjadi adik laki-laki Roger.
Tak disangka-sangka, Gol-D-Roger yang sudah berumur 50an tahun punya adik laki-laki berusia remaja. Tapi dia sangat lemah.
Untungnya, di umur 16 t...
Hiten Mitsurugi Ryu dari "Rurouni Kenshin", adalah teknik pedang yang digunakan oleh protagonis Kenshin. Teknik ekstraksi pedang adalah yang paling kuat, dan ini disebut "kecepatan pisau." Ketika Anda menyadari kecepatan, pedang telah melewati tubuh Anda dan telah mencapai bagian belakang Anda, dan merupakan saat kematian Anda.
Pada saat ini, tubuh Rogen telah menggabungkan semua teknik pedang ke tubuhnya.
Dan pada akhirnya, tingkat tertinggi dari pedang tersebut, muncul dalam sekejap muncul di pikiran Rogen, kemudian dipraktekkan dan tubuhnya mulai beradaptasi.
"Cepat!"
Aura berbahaya dilepaskan tubuhnya. Pada saat itu, sosok Rogen melewati belasan bajak laut.
" Ryūtsuisen!"
Pedang yang luar biasa, ditebas secepat kilat, diikuti oleh jeritan, tubuh belasan orang tergeletak.
"Anak sialan!"
Kepala botak melihat anak laki-laki yang berjalan selangkah demi selangkah, dan rasa takut muncul di dalam hatinya.
Dia sangat tahu tentang kekuatannya sendiri. Dia adalah seorang bajak laut elit yang saat ini ada di antara hidup dan mati, namun dia tidak bisa menahan nafas, dan semua anak buahnya jatuh ke tanah.
Anak ini! Apa yang sakral?
Ryūtsui ● Shōsen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kuzuryūsen
Satu per satu, pedang bergerak di tangan Rogen, dan hampir seratus bajak laut bergegas tergeletak dengan cepat. Keterampilan pedangnya yang terampil, kecepatan bergerak, seperti macan di kerumunan, tidak ada yang bisa berhenti. Di depan harimau ini, para perompak menjadi mayat.
Puluhan detik telah berlalu, dan penguasaan Rogen atas kendali hiten mitsurugi ryu lebih akrab, dan perpaduan dengan pedangnya telah mencapai puncaknya.
Setiap kali dia melangkah keluar, dia akan mendengar tiga atau empat suara.
Pada akhirnya, ketika bajak laut hanya memiliki lebih dari 30 orang yang tersisa, mereka melihat mayat, takut, dan takut.
