prolog

19K 816 97
                                    

"Ayah...."
Deg!

Indra menoleh dengan hati berbunga. Akhirnya, anaknya bisa memanggilnya ayah....

Air mata Indra menetes. Terharu sekali dia. Dadanya bergemuruh. Indra meraih Theo dalam dekapannya. Ia kecup dengan sayang.

"Ayah...."

Indra melihat ke bawah. Oh iya anak satunya lagi. Dia pun meraih dan menggendong, Thea. Ia ciumi keduanya.

Anaknya yang kini berusia 1 tahun. Sudah bisa memanggilnya, Ayah....

Sarah yang baru keluar dari dapur, tersenyum melihat kedua anaknya sedang digendong oleh, ayahnya.

Sarah, meletakkan cemilan buah yang sudah di potong-potong di meja.
"Sudah, ayo turun, makan buah dulu, nak." Sarah memanggil mereka untuk duduk di sofa.

"Ayah... mam...wah.... " ujar Theo. Indra mengangguk dan menurunkan mereka. Thea dan Theo, merangkak. Mereka memang belum bisa berjalan. Baru bisa berjalan tapi berpegangan.

Indra ikut bergabung di sana dan mengambil buah apel yang sudah dipotong-potong.

"Hmm enakk.... " ujar Indra. Yang disambut tawa kedua anaknya. Indra melirik jam tangannya. Sarah langsung terdiam. Pastilah suaminya akan kembali ke Bandung.

Belakangan ini, indra selalu sibuk di Bandung. Sebulan sekali dia datang. Paling cepat 2 minggu sekali.

"Ayah," panggil, Sarah. Indra menoleh dan tersenyum.
"Ya, mah?"
"Aku mau bicara sama kamu."

Sarah beranjak dari ruang tamu, menuju teras. Indra pun mengikuti, Sarah.

"Ada apa?"
"Sampai kapan kamu akan sibuk di Bandung?" Indra menghela nafas. Bosan dengan pertanyaan ini.

"Sar, aku bosan jawabnya. Kamu selalu tanya masalah ini terus." Indra duduk di bangku. Sarah memandang Indra kesal.

"Kamu tahu. Anak-anak udah butuh kamu, Ndra. Mereka selalu nanyain kamu. Okelah waktu mereka masih beberapa bulan, mereka gak paham, bapaknya. Tapi sekarang, mereka bahkan bisa memanggilmu, ayah. Panggil mama saja mereka belum bisa."

Indra menghela nafas.

"Lalu aku harus apa ,Sar?"
"Diamlah di sini, sebenarnya aku bingung ya sama kamu. Kamu itu pemilik cafe. Tapi kenapa kamu gak bisa santai sih. Kamu kerja melebihi pegawai kamu tahu gak?"

"Jangan sok tahu, Sar."
"Bagaimana aku bisa tahu, kalau kamu tidak pernah memberitahuku."

Indra bangun. "Urusi saja, anak kita. Jangan ikut campur masalah kerjaan ku." Indra langsung masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Sarah. Yang merasa kesal di sana.

********
😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋

Sedikit prolog untuk kalian.

Siapa yang udah gak sabar baca AYAH TERCUEK... UNJUK UPIL...😂

Ayah TerCuek (Tamat)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang