Bab 2

12.3K 680 51
                                    

Sarah sedang membuat sarapan, pagi ini Indra harus ke Bandung. Jadi Sarah bangun lebih pagi untuk memasak sarapan suaminya

Setelah sarapan selesai, dia melihat Indra di kamar. Ternyata sudah rapi, suaminya ini kalau menyangkut masalah pekerjaan, cepat sekali siapnya.

"Sarapan sudah siap?" Tanyanya begitu tahu Sarah  masuk ke dalam kamar. Sarah hanya mengangguk dan hendak memeluknya.

Tapi Indra mengelak. Membuat Sarah  kecewa.
"Aku buru-buru sayang, aku sarapan sendiri aja, anak-anak udah bangun tuh, kamu mandiin mereka aja ya." Indra langsung keluar begitu selesai bicara.

Sarah menghela nafas dan kembali tersenyum saat menyapa anak kembarnya.
"Hallo prince and princess ?" Sapa Sarah. Dia langsung memindah kan mereka ke ranjang besar. Dibukanya pakaiannya satu persatu dan dibawanya ke kamar mandi.

Sarah memandikan mereka di dalam bak khusus untuk mereka. Untunglah mereka sudah bisa duduk, jadi tak perlu dipegangi lagi.

Sarah mengambil shampo dan sabun untuk kembar. Dan menyabuni mereka bergantian. Mereka nampak senang dengan menepuk-nepuk air. Membuat pakaian Sarah basah semua.

"Hahah, udah dong. Basah semua nih baju mama." Sarah mengambil handuk dan mengangkat mereka bersamaan.

Sarah taruh mereka di ranjang lagi, dan dia mengambil pakaian dan seperangkat bedak untuk mereka.
Setelah mereka cantik dan tampan plust wangi. Dibawanya keluar untuk sarapan. 6 bulan waktunya mereka memakan m-pasi.

Sarah menaruh mereka di tempat duduk khusus. Dan mulai menyuapi nya bergantian.

"Wah, anak ayah udah bisa emam ya?" Tanya Indra. Yang di jawab cengengesan dari keduanya. Mereka diberi mainan oleh Sarah dan mereka sibuk memukul meja.

"Sarah, aku harus berangkat sekarang," ujarnya. Sarah mengangguk.
"Kembar, ayah kerja dulu ya, jangan nakal ya, kalau nakal, nanti gak ayah beliin mainan," ancam Indra. Sarah tertawa tertahan.
"Mereka mana ngerti sih, Ndra."
"Biarin aja."
Sarah menyuapi mereka lagi.

Indra melirik jam tangannya. Sudah waktunya.

Indra mencium si kembar berkali-kali.
"Ayah berangkat sekarang ya," pamit Indra. Sarah menatap suaminya.
"Sar, aku berangkat. Jaga anak-anak."
Sarah mengangguk.

Sarah mengantar Indra sampai depan pintu. Sarah mencium punggung tangan Indra. Dan Indra langsung pergi
"Indra!" seru Sarah. Indra berhenti dan menoleh.
"Ya?"
"Kiss," pinta Sarah. Tapi Indra malah menghela nafas.
"Aku buru-buru, yang semalam emang gak cukup. Udah ya... jaga rumah dan anak-anak. Kalau ada apa-apa, kabari aku."

Indra pergi. Sarah cemberut karena Indra menyebalkan !

**********

Sarah dibuat repot oleh kembar, mereka merangkak ke sana dan kemari. Mereka baru enam bulan, tapi seperti setahun. Tidak mau diam sama sekali.

Sarah sampai tak bisa makan dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Sarah menghela nafas dan menelpon mamanya. Dia sangat lapar, tapi anaknya tidak bisa diajak kompromi.

"Halo, mama kerumah ma."

"...."

"Aku gak bisa ngapa-ngapain nih ma, kembar rusuh," adu Sarah.
"...."

"Buruan ya, ma."

Sarah mematikan teleponnya.
"Ehh, jangan Theo, aduh.... " Sarah lari ke arah Theo yang hendak meraih Gucci. Harus dipindah nih. Pikir Sarah.

Setelah Theo berhasil di amankan. Kini Thea yang mau masuk ke dalam kamar mandi. Ya Allah....

Theo dimasukkan ke dalam kursi khusus mereka dan mengejar Thea. Dua-duanya di taruh di kursi. Dan dipasang sabuk pengaman. Tapi tak bertahan lama, karena mereka berontak untuk diturunkan.

Aarrggggg.....

Tok
Tok
Tok

Ah mama.

Sarah bergegas membuka pintu. Dan merasa lega.
"Kembar kenapa, Sar?" Tanya mama.
"Biasa mah, rusuh banget."

Mama tertawa dibuatnya. Mengurus anak kembar memang sangat sulit dan ekstra sabar.

Mama langsung mengurus kedua cucunya sementara Sarah menikmati makanannya.

Karena dari pagi dia belum sempat menyentuh makanan.

"Ma."
"Apa?"
"Malam ini mama nginap ya disini?"
Mama memandang kedua cucunya yang sibuk mengemut cookies khusus baby.

"Indra pergi lagi?" Tanya sang mama. Sarah mengangguk. Mama nya bingung. Karena di rumah, suaminya sedang tidak enak badan.

"Tapi Sar, papa mu sedang tidak enak badan."
Sarah menghela nafas. Dia tak bisa memaksa sang mama untuk menginap.

"Ya sudah ma, tidak apa-apa. Mama jaga papa ya, maafin Sarah karena repotin mama terus." mama memandang Sarah
"Maafin mama, bukan mama gak mau bantu kamu."
"Sarah paham kok ma, udah mama jangan mikir gitu ya." Sarah mendekat dan memeluk namanya.

**********

Sarah tak bisa tidur malam ini, karena si kembar tak juga mau tidur.
"Bobo dong sayang, mama ngantuk banget ini." Sarah pasrah melihat anaknya yang masih asik merangkak di bawah kasur.

Sarah melihatnya dari atas kasur sembari telungkup. Dia melihat jam, sudah jam 10 malam. Astaga... Kuat sekali anaknya begadang.

"Jangan ngikutin gaya hidup ayah dong nak, mama gak sanggup kalau kalian begadang terus."

Sarah meraih ponselnya dan video call Indra .
Tapi lama tak ada jawaban. Sarah pun mematikan ponselnya. Sebal.

Sarah bangun dan meraih kedua anaknya yang sudah ngeces dimana-mana, karena menggigiti mainanya.

Sarah dengan cekatan membersihkan nya dan memaksa mereka untuk nenen.
"Bobo ya sayang, mama udah capek banget nih."

Mereka nenen bersama, Sarah merasa seperti sapi yang sedang menyusui anak kambing. Walah gak nyambung.

Sarah bangun saat anaknya sudah tertidur, dia pindahkan kedua anaknya ke dalam box. Dan Sarah mulai tidur.

Indra menelpon balik, tapi Sarah sudah terlelap....

Ayah TerCuek (Tamat)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang