Cahaya bulan memancar di setiap sudut sekolah. Perlahan-lahan sinarnya mulai hilang, terselubung awan pekat.
Angin berhembus. Mengelus lembut kulit pucat pasif.
"Iiih... aku merinding, jangan - jangan?" ekspresinya mendadak berubah, menjadi wajah menakutkan. Dengan gerakan pelahan menghadap ke arah temannya
"Jangan-jangan apa ? jangan aneh - aneh, kau sendiri aja udah mirip vampire, kulit pucat gitu, mata hitam kebanyakan begadang, kerjanya di rumah terus main game, mana ada hantu berani dekatin, yang ada, hantunya pada takut," omel seorang pria tinggi, tampan.
"Ia, ia, pak bos, coba sehari aja ngak usah ngomel - ngomel, soal matematika aja udah bikin pusing"
Akvan pria tampan, berperawakan manis, berambut lurus pendek, berkulit pucat pasif, sering di olok vampire oleh freedy.
"Freed, kok lo bisa ikut pelajaran tambahan ? kan lo wikipedia berjalan," tanya Akvan dengan rasa penasaran.
Freedy cowok cool, pinter, selalu mendapat peringkat pertama. kulitnya sawo matang, berambut hitam pirang, yang selalu disisir ke belakang, keturunan belanda campuran. pendiam, tapi didekat Akvan, Freedy selalu tidak bisa diam. wikipedia berjalan.
" Suka - suka aku," jawab Freedy cepat.
" Aku tau! lo kangenkan makanya ngak mau pisah, ngaku deh lo, cie... cie... so sweet, sini abang peluk," goda Akvan.
" Diam kamu!,"
Mereka adalah teman akrab sejak SMP. Sekarang mereka berstatus pelajar SMA kelas 1 semester 2. Dimana ada Freedy disitu ada Akvan, begitu pula sebaliknya. Sifat mereka berkebalikan sangat jauh. Seperti tinggi mereka yang sangat jauh. Akvan akan jadi kurcaci di dekat Freedy. Mereka selalu mengenakan sweater berhodi berwarna biru muda, yang sama.
" Udah sampai gerbang, aku balik ya," ucap Freedy, sambil melambai kepada temannya tanpa melihat ke belakang.
" Tunggu freed! temenin gw ya," Akvan merangkul pundak freedy dari belakang.
"Akvan, arah kita beda, kau ke kiri aku ke kanan, oke?, bye," ucap freedy, freddy mencoba meneruskan perjalananya. Tapi, tangan Akvan masih merangkul pundak Freddy dengan erat.
" Ayolah Freed, biasa juga kita pulang bareng, ya.. please," dengan tatapan sok imut.
"Ngak usah sok imut, mukamu jelek," ejek Freedy.
Akvan memonyongkan bibirnya,
tapi Akvan masih tidak menyerah." Freedy," masih dengan sok imut, tapi kali ini di tambah kedipan mata.
" Akvan dengerin aku, kita biasa pulang bareng kan, karna ada mobilku. Ogah aku jalan kerumah kau lalu balik lagi," ucap Freddy dengan suara di tinggikan
" Freedy jahat, hiks... Akvan kan takut pulang sendiri malam - malam," Akvan memasang eksperesi sedih.
" Ngak mempan, udah lepasin," ucap freedy.
Akvan melepas rangkulannya. Dengan menghela nafas, Freedy melanjutkan kembali perjalananya.
" Hati - hati freed nanti ada kunti ngikuti lo !" teriak Akvan.
Freedy hanya membalas dengan lambaian tangan ke atas tanpa menoleh."Perasaan gw ngak enak, gw yang nakutin Freedy, kok gw yang takut ya, hiiii... pulang ah," Akvan berlari dengan kencang.
***
Freedy berjalan di trotoar. Tanpa berpaling, matanya melirik sekilas ke arah belakang. Di alihkan pandangannya ke arah jam tangan. Jam menunjukan pukul 8 : 30 menit. Merasa ada sesuatu yang aneh, langkah kakinya semakin cepat. Dia tiba - tiba berlari. Berbelok arah, ke sebuah gang gelap.
dia bersembunyi di belakang sebuah tempat sampah besar.Hening..., hanya suara detak jantung yang berpacu.
Deg... Deg... Deg...
Jantungnya berdetak dengan kencang. Perlahan - lahan tetes keringatnya mengalir. Dari keningnya, mengalir pelan dan pelan menyusuri wajahnya. hingga jatuh ke tanah.
***
Teng... Teng...Lonceng kelas berbunyi. Anak - anak berlarian dari halaman menuju kelas.
" Sial ! telat !, mana tu wikipedia berjalan ?, gw sms ngak di balas," decak Akvan kesal.
sesampainya di kelas. Akvan menempati kursinya di barisan paling belakang seperti biasanya. Tapi kali ini ada yang berbeda. Kursi di sebelahnya masih kosong.
" Lo... anak itu ngak masuk. tumben,"
Akvan tampak kebingungan anak paling pintar, sering mandi, soleha, rajin menambung. bisa ngak masuk juga. Akvan mengaruk kepalanya." Hari ini kayaknya aku bakal dapat rejeki nomplok ni ( cengir Akvan ), ini kejadian langka," canda Akvan kepada dirinya sendiri. Di tersenyum tapi kemudian menunduk sedih
Sepanjang kelas dia tidak tenang, di sentuhnya layar hpnya berkali - kali. tidak ada tanda - tanda whatsaapnya terbaca. Tidak seperti biasanya. Memang Freedy jarang membalas dengan cepat, tapi dia tidak pernah sekalipun, tidak membalas selama ini.
Kemana dia ?, banti Akvan terus bertanya.
" Van, tumben freedy ngak masuk?" ucap seorang pria berkulit hitam dengan rambut merah.
"Ngak tau gw Ndra, gw juga heran, udah gw telponin ngak diangkat," balas Akvan dengan heran.
Drap... Drap...
" Dengar semuanya ada berita besar !"
Seorang wanita berkacamata dengan rambut di sanggul. Muncul di depan kelas secara mengejutkan.
" FREEDY MATI !" teriak wanita itu.
seisi kelas tercengang. Mata Akvan membesar, mulutnya terbuka lebar
TIDAK MUNGKIN.
***
hi... semua terima kasih sudah membaca. kali ini saya mengambil cerita yang berbeda dari style saya. Mohon kritik dan sarannya dari semua 🙇♀️, agar saya bisa berkembang lebih baik lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING
Mystery / ThrillerPERMAINAN DIMULAI Silakan tentukan pilihan anda. TEMUKAN AKU JIKA ANDA BISA. Siap, tidak siap, semua akan terjadi. Mari kita bermain!