Bunga mawar sering di jadikan lambang cinta oleh sebagian orang, bunga cantik dengan kelopak berbentuk oval dengan batang yang berduri. Bunga cantik namun menyakitkan, indah di pandang berdarah di pegang mungkin itu pantas untuk menggambarkan gadis dari tanah kalimantan. Kalimantan sebuah pulau terbesar di Indonesia berbatasan langsung dengan negara tetanga Malaysia. Pulau seribu sungai ini memiliki banyak kisah yang menarik untuk di ceritakan salah satunya, suku dayak. Salah satu kekayaan yang belum hilang sampai sekarang. Tradisi dan kepercayaan masih di pegang teguh. Tapi ini bukan cerita tentang bagaimana orang dayak tinggal melainkan kisah cinta seorang gadis, putri dari kepala suku dayak Biaju atau yang sering terkenal dengan suku dayak meratus tinggal di sekitaran gunung meratus.
Galuh Mawar gadis tercantik di sukunya banyak orang ingin meminangnya namun gadis cantik yang kini beranjak remaja itu bersikeras untuk terus belajar. Usianya kini 17 tahun satu-satunya gadis yang masih perawan di usianya sekarang. Rata-rata pernikahan dini memang sering terjadi bahkan teman-temannya sudah memiliki beberapa anak.
Gemercik air terdengar di sekitaran sungai, Mawar sedang mencuci bersama teman-temanya saling bercerita tentang hidup mereka. Apa yang menarik untuk di bicarakan? Pemuda tampan yang bernama Karuhei seorang Ngayau terkenal di sukunya. Apa itu Ngayau? Bagi suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, tradisi mengayau untuk kepentingan upacara Tiwah, yaitu upacara sakral terbesar suku Dayak Ngaju untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal dunia menuju langit ke tujuh (Riwut, 2003 : 203). Menurut Lebar (1972 : 171), dikalangan masyarakat Kenyah, perburuan kepala penting dalam hubungannya dengan Mamat, yaitu pesta pemotongan kepala, yang mengakhiri masa perkabungan dan menyertai upacara inisiasi untuk memasuki sistem status bertingkat, Suhan, untuk para prajurit perang. Bagi banyak wanita dari suku dayak pemuda ngayau sangatlah jantan dan bisa menjaga dirinya kelak. Tapi sekarang tradisi ngayau sudah di tinggalkan walau ada tapi sedikit yang bisa melakukannya karena butuh mental yang kuat untuk memenggal kepala musuh dan di bawa ke kampung. Sudah sangat jarang tradisi ngayau terjadi karena suku dayak cinta damai ingin merasa kedamaian tidak ada perang atau pun permusuhan. Ngayau di lakukan jika itu yang benar-benar di anggap musuh dan akan merugikan suku.
"Kalian kenal Karuhei?" Tanya Manyang pada teman-temannya
"Kenal" Jawab teman-temanya
"Dia keren banget" Ucap Manyang
"Jadi seorang Ngayau tidak keren sama sekali bagi ku malah itu terlihat sangat sadis" Ucap Mawar dengan penuh penekanan di setiap katanya
"Sadis? Mawar kebanyakan makan buku" Ucap Sulli salah satu teman Mawar
"Buku jendela dunia dengan membaca aku tahu tentang luasnya dunia luar" Ucap Mawar
"Apa yang kamu pikirkan? Sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga" Ucap Sulli lagi
"Menjadi ibu rumah tangga juga harus pintar karena akan mengurus rumah tangganya dan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya"
"Halah jangan coba-coba kamu mempengaruhi anak-anak ku" Ucap Nara ibu dari Sulli
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCENARIO (SLOW UPDATE)
Short StoryHallo! di sini kumpulan cerita random dan semua partnya One Shot (Sekali tamat) Jadi jangan kaget kalau bagian satu tidak nyambung sama bagian duanya (Slow Update)