Jebakan dusta bertema cinta

8 0 0
                                    

Nama ku Annisa, aku akan menceritakan sepenggal cerita ku tentang cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nama ku Annisa, aku akan menceritakan sepenggal cerita ku tentang cinta.

Langit nampak gelap di ujung jalanan mulus beraspal, aku dan dia duduk di atas motor berdua masih mengenakan baju seragam SMA, dengan bangganya kami meresmikan berpacaran di sekolah tadi pagi, dia mengatakan perasaannya di hadapan semua orang di lapangan waktu upacara tadi pagi. Semuanya bertepuk tangan bahkan memberikan ucapan selamat, yang ku rasakan saat itu sangat bahagia bahkan sulit untuk ku gambarkan tentangnya. Sungguh cerita percintaan remaja yang nampak indah namun penuh tipu daya syaitan.

Di tengah hujan motor sport keluaran terbaru melaju dengan lincah di jalanan yang licin, aku eratkan pelukan padanya, pria yang telah resmi menjadi pacarku beberapa jam yang lalu. Reval namanya anak berprestasi di sekolah, remaja tetaplah remaja dia juga pernah menjadi anak geng motor bahkan pernah terlibat tauran juga. 

Dinginnya hembusan angin serta hujan yang mengguyur kota Banjarmasin. Seakan semuanya tidak menjadi penghalang untuknya mengantar ku pulang dengan selamat.

Reval menghentikan motornya tepat di depan pagar bercat putih, agak sedikit jauh dari rumah ku. Aku yang meminta turun di sini, bukan karena apa-apa, aku hanya takut Ayah ku mengetahui bahwa putrinya sudah berpacaran. Entah apa yang akan Ayah lakukan jika mengetahui ini.

Reval tidak langsung pulang, ia akan memastikan aku sampai di rumah dengan selamat, kemudian ia pergi dengan motornya itu.

Seperti kebanyakan remaja yang di mabuk cinta, aku juga sama saja, sering tersenyum sendiri hanya dengan mengingat dia. Rasanya aku benar-benar bahagia telah memilikinya.

Pagi ini Reval berjanji akan menjemput ku, aku sempat menolaknya takut Ayah akan marah. Tapi ia bersikeras, ia mencoba meyakinkan ku. Katanya bagus kalau ketemu Ayah, sekalian meminta izin untuk membawa ku jalan-jalan setelah pulang sekolah nanti.

Suara motor terdengar memasuki pekarangan rumah, perasaan campur aduk begitu cemas, aku bisa melihatnya di jendela dari kamar ku yang berada di lantai dua. Dengan gagah seakan tidak ada rasa takut ia mengetuk pintu rumah dan bertemu dengan Ayah di sana. Mengetahui seorang laki-laki yang datang Ayah terlihat begitu menyeramkan dengan kumis yang menambah kesan seram pada wajah Ayah.

"Assalamu'alaikum om, Annisanya ada?" Reval berbicara dengan santai

"Siapa kamu?" tanya Ayah dengan nada tidak suka

"Teman sekolah Annisa... Reval" ia mengulurkan tangannya dan Salim pada Ayah meminta izin untuk pergi bareng dengan ku hari ini. Tapi Ayah tidak mengizinkannya, bukan karena tidak suka tapi Ayah ingin menjaga putrinya.

Reval pergi sendiri dengan perasaan kecewa hari ini dan aku di antar Ayah kesekolah hari ini.

Aku tidak bertemu dengannya hingga akhir jam pelajaran, kami memang tidak satu kelas.

Aku berjalan dengan tas punggung yang ku tenteng di tangan, Motor Reval tepat berhenti di depan ku.

"Bareng Sa" Reval mengajak ku pulang bareng, aku hanya mengangguk menyetujui ajakannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SCENARIO (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang