Unwanted Friendship

440 59 0
                                    

.
.
.
A Best (boy) friend's Love
.
.
.

Mark menatap Renjun sedikit khawatir, karena dari tadi, si mungil wajahnya sangat pucat, dan sedikit bergetar semenjak beberapa anak ikut bergabung dengan acara 'makan es krim & curhat' mereka.

Mungkin Renjun pernah memiliki masalah dengan anak-anak ini? Pikirnya pada diri sendiri, namun, tentu, pertanyaan itu tidak terjawab karena tidak ia lontarkan kepada pemilik nama Huang Renjun.

Andaikata Mark tahu, mungkin Mark tidak akan mengijinkan 3 orang ini duduk bersama mereka, karena, lama-kelamaan dia juga menyesal telah memperbolehkan 3 anak ini duduk dengan mereka.

Mungkin karena si perempuan dengan name tag Lee Sukyung ini terlalu banyak ngomong? Atau karena kedua bocah yang berada disebelah Sukyung yang menatapnya dengan intens ketika Mark sekedar tersenyum atau menjawab pertanyaan Sukyung.

Dan, juga karena Renjun kini terlihat sangat tidak nyaman, ya iyalah, mana nyaman ketika melihat yoeja yang baru saja kumpul kebo sama orang berada disebelah nya? Dan kumpul kebo nya pun didepan kedua mata Renjun sendiri.

Renjun berpikir kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi bila Sukyung tahu bahwa dia adalah orang yang menyaksikan Lami melakukan kegiatan yang terlarang seharusnya.

Bisa saja dia dihabisi oleh namja yang bersama Sukyung tadi.

Bisa saja Sukyung akan menyebarkan rumor yang salah tentang dirinya kepada satu sekolah dan satu sekolah akan membencinya.

Bisa saja-...

Hampir saja Renjun memikirkan kemungkinan selanjutnya jika saja salah satu namja didepan nya tidak membuka suara.

"Kamu kelas berapa?" Tanyanya, namja bersurai coklat tampan berahang tegas didepan nya itu.

Renjun yang dari tadi menunduk perlahan mendongak dan menatap namja itu dengan tatapan yang tidak bisa Mark artikan.

Renjun sedikit bergetar, dan menelan saliva nya sendiri untuk entah ke berapa kalinya hari ini, sebelum membuka mulut dengan perlahan untuk menjawab.

"K...kelas 10-1..."

Jawab Renjun sedikit gelagapan dan seperti biasa, bawaan anxiety disorder atau gangguan pada kekawatiran nya itu selalu sukses untuk membuat dirinya gugup dan gelagapan.

"Oh! Kelas Oppa dengan dia bersebelahan!" Kata Lami dengan suara yang relatif keras dan berhasil membuat Mark sedikit kaget karena atmosfer toko es krim yang damai dan sunyi itu tiba-tiba ramai dengan suara yoeja ini.

"Ah, iya! Benar! Sukyungie sangat pintar!" Puji namja berambut pink sebelah kanan Lami sambil merusak surai Lami.

Renjun yang hanya gelagapan menatap dengan sedikit sendu, bukannya ini pertamanya lagipula.

Entah, mungkin dia hanya tidak nyaman melihat sepasang orang bermesraan, entah, dia hanya tidak bisa, mungkin karena masa lalunya yang menyedihkan hatinya lebih dari apapun.

Iya, salahkan orangtuanya dia seperti ini, dia seperti ini karena apa yang telah mereka lakukan padanya dimasa lalu, dan efeknya akan terus menemani anak mereka hingga masa tua.

A Best (Boy) Friend's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang