I do it Solo

384 40 1
                                    

.
.
.
A Best (boy) Friend's Love
.
.
.

Tidak pernah Renjun bayangkan bahwa dia akan berbicara dengan Jeno Lee.

Maksudnya bukannya dia mau mengatakan bahwa Jeno itu seperti selebriti atau apa, walaupun memang, Jeno sangat populer di sekolah mereka.

Tapi disinilah dia, duduk berhadap-hadapan dengan Lee Jeno ketika tengah menunggu psikiater nya.

"Jadi, kenapa kau ada di rumah sakit pas hari libur, Huang?" Tanya Jeno memulai percakapan diantara mereka berdua.

Renjun yang dari tadi menatap ke arah lantai akhirnya mendongak karena kaget dan menatap Jeno sebelum menjawab.

"...Pertemuan rutin dengan dokter" jawabnya dengan singkat dan sedikit cepat karena dia gugup.

Jeno bingung akan kelakuannya yang mencurigakan namun tidak komplain ataupun mengatai Renjun.

"Kukira aku saja yang harus menunggu di rumah sakit setiap hari libur" kata Jeno yang kemudian sukses membuat Renjun bingung.

Renjun menatap Jeno seakan menunjukkan kepada Jeno dengan tatapan nya bahwa dia tidak mengerti akan apa yang dikatakan oleh namja tampan itu.

Jeno mengerti arti tatapan si pria manis dari China itu, yah, dia bisa mengartikan tatapan-tatapan dengan sangat mudah jujur saja.

"Maksudku, aku baru saja mengetahui bahwa bukan aku saja remaja satu-satunya yang sering berada di rumah sakit"

Jelas Jeno dengan singkat kepada Renjun dan Renjun mengangguk mengerti dengan beberapa pertanyaan yang muncul dibenaknya karena perkataan Jeno bersifat ambigu.

Apakah maksudnya Jeno adalah seorang pasien yang harus mengunjungi dokter tiap minggu atau rutin seperti Renjun atau apakah Jeno hanyalah seorang penunggu untuk salah satu anggota keluarganya yang dirawat disini?

Entah, Renjun tidak tahu karena dia tidak berani untuk bertanya, takut untuk terdengar sedikit tidak sopan kepada Jeno.

Di luar ekspektasi Renjun, Jeno memutuskan untuk berbicara lagi dan kali ini dia menjawab pertanyaan yang ada dibenak Renjun.

"Aku kesini untuk menunggu kakakku" kata Jeno mengawali apa yang akan terdengar seperti cerita panjang.

"Aku tinggal di Korea dengan kakak laki-laki ku saja, orangtuaku ada diluar negeri, kakakku seorang dokter spesialis penyakit dalam, maka dia selalu bekerja sampai malam bahkan di hari libur..."

Jeno bercerita pada Renjun yang setia mendengarkan, dan kemudian berhenti sebentar untuk mengagumi kakaknya yang sekarang tengah mengoperasi seseorang.

"Aku benci sendirian di rumah, dan itu kenapa semenjak kita tinggal di Korea, aku ikut kakakku ke rumah sakit tiap hari Sabtu atau Minggu jika tidak ada kegiatan"

Lanjut Jeno dan Renjun yakin beberapa dari pertanyaan yang ada dibenaknya sudah terjawab, Jeno bukan pasien, dan Jeno tidak menunggu salah satu anggota keluarga yang dia kira awalnya dirawat disini.

"Tapi lama kelamaan aku bosan jadi satu-satunya remaja sehat yang ada di rumahsakit, kesepian lebih tepatnya, si Jaemin tidak akan pernah mau jika kuajak ke rumahsakit karena dia trauma"

A Best (Boy) Friend's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang