Kenapa tatapan lo sekolah membuka luka lama itu lagi? lo siapa - Karla🦋 🦋 🦋
Karla menarik tangan karin yang menutupi mulutnya sampe ke depan kelas. Apa yang salah pikirnya?
"Gila lo kenapa si rin? mulut gue sakit kali lo tutup begituan" Ucap karla sambil mengusap ngusap bibirnya. belum lagi ia dan karin di tatap seantoro sekolah seperti anak kecil yang di marahi ibunya kalau pulang terlalu magrib.
"lo yang gila, gila aja lo bersyukur kalo gue gak bawa lo , lo bisa abis kalo ada yang denger tadi"
karla menatap karin heran, apa yang salah pikirnya
"Kenapa si, apanya gue gapaham ucapan lo"Karin sedikit mendekatkan mulutnya ke telinga karla " lo abis aja ngomong yang bikin mereka keusik, beh kalo mereka ada yang dengar abis lo"
Karla mulai paham
"Oh tentang yang gue bilang norak? salah?"karin lagi lagi melotot mendengar karla berucap santai seperti itu, ah ia lupa karla masih baru di sini pasti karla belum mendengar desas desus anak SMA tunas.
"Santai bener neng kalo ngomong, lo gak tau kan siapa mereka beh jangan coba cari masalah sama mereka, serem kar " Ucap karin yang menurut karla melebih lebihkan itu. Seram? bukannya mereka manusia bukan setan? pikir karla
"Emang mereka siapa?"
"Entar deh gue cerita sama lo, sekarang ada yang lebih gawat dari itu. Sesuatu yang bisa menggalkan gue naik kelas kalo gue gak ngerjainnya sekarang" Lagi lagi karin berucap melebih lebihkan seperti pemain teater saja
"Hah apaaan?" Tanya karla
"Gue belum nyalin pr bahasa lo, dan 5 menit lagi bel dan pelajaran pak budi, mampus gak tuh?"
Bukannya kasian karla tertawa mendengar ucapan karin. ada ada saja tingkah bocah ini?
Karla memberikan bukunya ke arah karin
"Nih, ettt jangan lupa ya lo mesti temenin gue ke perpus buat ambil buku paketnya"Karin dengan cepat menarik buku karla sambil menggangguk paham
"Wah kalo itu siap"Lagi lagi karla dan karin tertawa, entah menggapa se receh itu mereka bila bersama
🦋 🦋 🦋
Karla sedari tadi sibuk mencari buku paket nya. di sinilah karla sekarang. Sendirian. Ternyata karin membohonginya gadis itu malah lari meninggalkan Karla. karin mengatakan perutnya sangat butuh asupan dan tak bisa tertahan dengan segenap drama yang karin buat akhirnya karla menyetujuinya dan membiarkan karin pergi ke kantin terlebih dahulu. karla tetap berjalan ke arah perpus untuk mencari tujuan utamanya.
Perpustakaan ini sepi, hanya 4-5 orang yang berada di dalamnya itupun beberapa orang hanya mencari buku kemudian keluar. hanya 2 orang yang tampaknya fokus membaca buku tipe tipe berkacamata yang sangat suka harum buku.
Setelah memberi tahu kepada penjaga dimana letak buku yang ingin di carinya karla lalu mencari di tiap tiap sudut ruangan itu. Ia menemukannya berada di paling atas. Karla sibuk berjinjit untuk mengapai buku tersebut namun nihil sebab dia terlalu pendek.
"Sedikit lagi" gumah karla dalam hatinya
Sedikit lagi karla mengapai buku itu namun sebuah tangan sudah mengambil buku itu duluan. Karla menatap orang di sampingnya yang mengambil terlebih dahulu buku yang karla cari. Seorang laki laki tinggi tersenyum tipis kepadanya
"Ini, kalo ngak nyampai lo bisa minta bantuan di sekitar lo" Ucap laki laki itu lalu memberikan buku itu kepada karla yang membalas senyum laki laki itu ramah.
laki laki itu tertegun sesaat, lalu setelahnya ia pergi. lalu tak berapa jauh ia berbalik melihat karla lagi
"Jangan sampai kenapa napa lagi, yang tadi hampir membahayakan lo" Ucap laki laki itu lalu meninggalkan karla yang menatap heran ke arahnyaah, karla lupa mengucapkan terimakasih kepada laki laki baik yang menolongnya. Semoga ia bisa bertemu lagi dan mengucapkan terimakasih atas bantuan laki laki itu. Karla yang telah mendapatkan buku paket nya langsung keluar dari perpustakaan dan pergi ke kantin ingin menyusul karin yang sepertinya juga sangat lapar .
Selama perjalanan karla terus tersenyum kepada orang orang yang menatapnya, tersenyum ramah sambil sesekali berbasa basi kepada beberapa orang yang telah di kenalnya 2 hari ini.🦋 🦋 🦋
Disinilah karla berada di dalam kantin yang di penuhi siswa siswi yang kelaparan. Karla terus mencari keberadaan karin entah di mana sahabatnya itu duduk.
" KARLA SINI!!" Karla menatap asal suara. Rupanya itu suara karin yang memanggil manggil dirinya. Karla yang melihat itu segera menghampiri karin yang duduk sendirian
"Jomblo lo duduk sendirian" ucap karla sedikit tertawa meledek sahabatnya itu.
"Yee lo mah pake di perjelas lagi, itu bakso lo udah gue pesanin takut gak kebagian tadi. beh kalo lo kaga datang 5 menit aja habis bakso lo gue makan bener bener enak banget bakso mang ujang lo liat gue dah habis dua mangkok"
Karla duduk di bangku samping karin melihat manggkok yang menjadi bekas makan perempuan bermulut mercon dan berperut karet ini. Ia menggeleng geleng menatap karin
"Itumah demen lagi, bukan lapar" ujar karla
"Bener terus deh lo kalo udah ngomong"
Karla menatap karin yang sedang memakan bakso
"Katanya lo mau cerita soal tadi pagi, gimana?" ucap karla"Oh iya hampir lupa lo juga si lama banget di perpustakaan nya"
"lo juga gak bantuin kali rin astaga, gue juga tadi di bantuin cowo tapi gue gak sempet bilang makasih dan gue juga lupa namanya si cowo itu siapa" ujar karla mengingat laki laki yang membantunya mengambil buku di perpustakan itu tadi
"Siapa?" tatap karin intens
"Udh gue bilang ngak kenal"
"Yaelah lo mah, ntar kalo ketemu orangnya lo tunjuk aja gue kenal anak anak sini"
"Oke deh, eh tadi gimana soal kata kata norak gue?" ujar karla lagi yang tadi hampir lupa dengan tujuan ia menanyakan perihal tadi pagi kepada karin. Karla sejujurnya masih penasaran mengapa karin bilang mereka menyeramkan?
"Oh iya, lo liat itu gerombolan yang duduk di pojokan?" ucap karin menyuruh karla menatap gerombolan lima cowo yang duduk di kursi keramat mereka
karla yang mendengar itu langsung menoleh dan menatap ke arah pojokan kantin itu sambil menaik turunkan kepalanya berusaha paham ia sudah melihat ke arah gerombolan tersebut.
"Itu anak anak gangorious" ujar karin yang entah kenapa berucap menyeramkan di telingnya.
"Gangorious?" ujar karla bingung menatap karin
"Iya, kumpulan laki laki berwajah malaikat namun berhati iblis".
🦋 🦋 🦋
Terimakasih telah membaca sampai sini!
Vote dan komen untuk membuat saya rajin menulis part selanjutnyalove u reader's
KAMU SEDANG MEMBACA
KARLAN
أدب المراهقينCerita sederhana penghibur lara tentang luka yang di tutupi tawa. "Lo itu rapuh kar! stop bersikap seakan lo baik baik aja! gue perduli kar sama lo, nangis karla nangis" Ucap arlan sambil memegang kedua pundak gadisnya itu Karla mengeleng "Lo ngak t...