8

3.6K 581 57
                                    

Saat Seungmin menunjuk orang itu, Jeno langsung aja maju  nonjok si Mafia.

"Bangsat lo! Gak nyangka gue kalau lo Mafianya!" Emosi Jeno dan mau maju mukul lagi tapi ditahan sama Haechan.

"Udah No. Jangan dilanjutin! Dia sepenuhnya gak salah disini!" cegat Haechan.

"Gue tau Chani gak sepenuhnya salah. Dia ngebunuh karena dia juga pengen hidup." Jinyoung akhirnya menengahi.

Hemm.. Iya Chani Mafia 1 nya. Yang ngebunuh Han Jisung.

"Yang salah dari awal itu game ini! Sana si Monitor gila itu!" Jawab Hwall dengan penuh penekanan.

"Kalian Gak mau voting gue? Setelah apa yang gue lakuin sama temen kalian. Yang gue bunuh itu Eunbin sama Han!" Sahut Chani yang penuh dengan penyesalan itu.

Yang lain hanya menatap Chani dengan tatapan sedih dan juga masih ada yang menatapnya dengan benci.

"Gue Gk mau jahat sama lo Chan. Gue tau itu perintah. Gue gak mau lo mati juga kayak yang lain. Kita mestinya bersatu buat nyari si Monitor. Gue tau lo gak sepenuhnya salah disini." Sahut Jinyoung dan diangguki sama yang lainnya kemudian tersenyum.

"Jujur aja Chan gue masih rada benci sma lo gara-gara game ini, tapi gue gal tau mau ngapain lagi. Semuanya udah terjadi, Bener kata Jinyoung kita musti bersatu." ucap Hyunjin tulus pada Chani.

"Gue masih belum bisa maafin lo Chan. Tapi gue bakal usahain buat ngilangin kebencian gue sama lo." Sahut Nancy.

"Yaudah. Kita musti cari Monitor. Gue yakin monitor di sekitaran sekolah ini. Penjaga game juga ada di sekitar kita. Dia sendirian, pinter pakai panah." Analisa Seungmin.

"Iya. Gue juga tau dimana si monitor berada." lanjut Hwall.

"Yaudah tunggu apalagi? Kita musti cepat nyari dia. Ayo!!" ujar Haechan semangat.

"Tunggu dulu." Cegat Hyunjin dan aemua berhenti, "Kita lebih baik bagi dua kelompok, ada yang cari Monitor sama kelompok yang nyari si penjaga game." Lanjut Hyunjin.

Setelah Hyunjin ngomong gitu, Seungmin akhirnya angkat bicara, "Yaudah. Gue yang bagi deh. Kelompok yang cari Monitor; gue, Hwall, Lua, Nancy, Haechan, Jaemin, Sanha. Sisanya cari penjaga oke. Jangan lupa bawa senjata apa aja, Asal  tangan jangan kosong. Sekarang kita berpencar mulai dari sini." setelah pembagian akhirnya mereka berpencar sesuai kelompok.

Sisanya yang nyari penjaga itu; Jeno, Hyunjin, Siyeon, Jinyoung, Renjun, sama Chani.

-Game's-

Di tempat Monitor...

"Anjir kita ketahuan. Kita harus keluar. Ambil Senjata kalian, kita keluar dan serang mereka." ucap si Monitor yang sudah memegang Pisau dan keluar dari tempat persembunyian mereka.

*Fokus : Jeno, Hyunjin, Siyeon, Jinyoung Renjun, Chani.

"Kita cari kemana si penjaga?" Tanya Chani  dengan suara kecil yang dari tadi diam, karena meratapi kesalahannya.

"Yang pasti dia di sekitaran sini, gak bakal jauh-jauh. Soalnya dia selalu pantau kita." Jelas Hyunjin.

Sebelum mereka nyari tadi, mereka Semua udah pada ambil senjata di ruang olahraga.

"Ruang musik? Gue kayak denger grasak-grusuk dari dalem." ucap Jinyoung dan berjalan duluan ke depan pintu ruang musik.

Krieek~~

Saat mereka ngebuka pintu ruang musik, mereka dapat melihat orang dengan pakaian serba hitam di tambah topi dan masker yang menutupi wajahnya, sedang menyandera teman mereka.


"Lah? Lua!" Itu Siyeon yang teriak karena temannya di sandra sama si penjaga.

"Lepasin temen gue bangsat!" Jeno kembali hilang kendali.

"Jangan apa-apain Lua." Kali ini Jinyoung angkat bicara.

"Hahaha.. Coba aja kalau bisa. Kalau kalian maju. Dia bakal mati." ancam Penjaga yang menodongkan pisau ke leher Lua.

"Gak! Jangan. Gue mohon jangan sakitin Lua. Hiks hiks hiks." Teriak Siyeon disertai tangisannya.

Saat itu pula, si Penjaga dengan cepat menggoreskan Pisaunya keleher Lua dan membuat Lua mati seketika.

"Uppss.. Gue gak sengaja." Ucap si Penjaga tanpa dosanya.

"Luaaa! huwwahh. Hiks hiks hiks. Lua gak! Lepasin gue Jeno! Lepaaas." Siyeon meronta pengen menghampiri Lua yang sudah tidak bernyawa, namun Jeno menahan Siyeon dengan cara memeluk cewe itu. Yang akhirnya Siyeon pasrah dan hanya menangis di pelukan Jeno.

"Lo Bajingan!"

Bhukk

Hyunjin akhirnya maju dan menendang perut si Penjaga. Mengakibatkan penjaga terpental ke belakang dan pisaunya terlempar jauh ke belakang.

"Lo bangsat." kali ini Jeno ikut menghajar Penjaga.

Setelah si Penjaga sudah tidak bisa melawan, akhirnya Hyunjin membuka masker serta topi si Penjaga.

Waktu di buka, Hyunjin dan Jeno membulatkan matanya. Walau mata mereka berdua sipit, tetal aja keliatan banget kalau mereka terkejut sekarang.

-Game's-

Flashback kejadian Lua bisa tersekap...

Lua melamun mikirin nasib dirinya kedepannya.

Dia gak tau lagi harus bagaimana, firasatnya udah gak enak banget seakan-akan bakal terjadi sesuatu tapi dia gak tau apa yang akan terjadi.

Pas dia sadar dari ngelamun, dia bisa ngeliat kalau dia udah ketinggalan banget dari kelompoknya didepan sana.

Tapi pas dia mau menyusul, dia ngerasain ada yang narik dia dari belakang dan ngebekap mulutnya pakai kain.

Dan setelahnya dia gak tau lagi apa yang terjadi hingga pas bangun dia udah terikat di sebuah ruangan yang dia tau kalau ini ruang musik.

Dia baru sadar ada orang disebelahnya yang nodongin dia pisau dilehernya dan ada beberapa temannya didepan sana.

Hingga dirasa sesuatu mengiris lehernya, dia tidak sempat berteriak dan semua gelap dia udah gak merasakan apa-apa.

TBC

Game's - 00L ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang