22 (END)

3.7K 468 23
                                    

Keluarga masing-masing sudah dihubungi oleh pihak Rumah Sakit. Semua di tempatkan di ruangan yang sama supaya lebih memudahkan mereka berbincang.

Renjun kini sudah ditemani oleh orangtua dan kakaknya yaitu koh winwin. Sebuah keluarga yang sangat harmonis.

Jinyoung juga ditemani oleh sang ibu. Ibunya tidak dapat membendung tangisnya melihat anaknya banyak luka dan hampir direnggut nyawanya.

Haechan dan Jaemin ditemani oleh orang tua masing-masing. Sesungguhnya orangtua mereka juga gesrek. Jadinya tidak ada yang sedih-sedih malah bahagia aja gara-gara lawakan para bapak mereka.

Seungmin, Hwall, Raesung mereka ditemani oleh bapak mereka. Yang sangat menyanyangi mereka.

Orang tua Shuhua sangat terpuruk melihat wajah anaknya yang diperban. Mereka begitu menyayangi anak satu-satunya itu, makannya mereka menangis akan hal yang menimpa anak semata wayangnya.

Keluarga yang ditinggalkan begitu sangat Histeris melihat jasad anaknya. Mereka tidak bisa apa-apa selain mengikhlaskan kepergiannya.

Terus, bagaimana dengan Hyunjin dan juga Jeno yang sama-sama broken home? Orang tua mereka belum datang. Mereka mungkin juga tidak peduli. Toh? Kapan mereka diperhatikan?

Namun, Saat mereka memikirkan itu, mereka tidak menyangka orang tua mereka datang dengan wajah cemas di wajah masing-masing. Kakak mereka juga ikut. Kakak Hyunjin yaitu Minhyun dan Kakak jeno yaitu Taeyong. Mereka tampak begitu cemas melihat adiknya yang penuh luka di semua bagian.

Jeno dan Hyunjin saling bertatapan tidak mengerti dengan situasi ini. Mereka malah diam. Tidak ada ekspresi bahagia dan juga sedih. Flat, Itulah ekspresi wajah mereka berdua.

"Maafin mama Jen. Mama gak merhatiin kamu. Mama.. Nyesel." sahut mama Jeno dengan tangis yang begitu deras dan pilu.

"Mama akan merhatiin kamu kok Jin. Tapi tolong jangan luka gini lagi yah sayangnya mama." mama Hyunjin juga menangis.

"Kenapa baru sekarang?" sahut Hyunjin dan Jeno bebarengan yang membuat Mama mereka masing-masing terkejut dengan omongan anak-anak mereka yang begitu kompak dan menyakitkan hati.

Kakak-kakak mereka kini hanya bisa terdiam. Mereka sadar adiknya ini kurang perhatian gara-gara mereka.

"Coba aku mati waktu itu. Kalian bakal gini juga?" sahut Jeno membungkam mereka.

"Apa kalau Hyunjin pergi jauh. Kalian baru bakal peduli?" sahut Hyunjin juga.

Namun detik selanjutnya,  Jeno serta Hyunjin menangis bagitu saja membuat orang tua mereka menyesal akan yang mereka lakukan selama ini, walaupun mereka berdua menangis sambil menutupinya dengan lengan mereka tapi gak dipungkiri itulah yang menyakitkan bagi orang tua masing-masing, melihat anaknya menangis dalam diam.

"Jeno hanya butuh kasih sayang mama dan papa. Tapi saat sampai dirumah, kalian seperti tidak kenal Jeno. Kalian hanya tau Kak Taeyong." sahut Jeno yang masih menyebut Taeyong kakak walau dia benci tapi di dalam hatinya dia sangat sayang sama kakaknya itu.

Sedangkan Taeyong yang mendengar itu, hanya bisa menunduk menyesal. Karena dia penyebab adiknya jadi broken home.

"Papa mama tahu? Hyunjin bahkan gak pulang? Kalian tau penyebabya? Karena jika aku pulang, aku hanya akan sakit hati. Kalian cari aku pas tidak dirumah? Tidak kan? Kak Minhyun bahkan gak kenal siapa adiknya." curahan Hyunjin yang membuat mereka menyesal.

Mereka kini diam-diaman beberapa saat.

Semenit kemudian, Jeno maupun Hyunjin kini sudah berhenti menangis, kini mereka tersenyum tulus.

Orang tua dan Kakak mereka mengernyit tidak mengerti. Kenapa anak bungsu atau adik mereka berubah-ubah mood seperti ini.

"Makasih udah dateng pa, ma, kak. Kalau bukan karena kejadian ini. Kalian tidak akan sadar keberadaan Jeno."

"Hyunjin mau terima kasih sama papa, mama dan kakak. Udah dateng kesini, kalian jadi tau kalau ada anak dan adik yang bernama Hyunjin."

Ucapan keduanya membuat Hati orangtua dan kakaknya tertusuk begitu sakit. Mereka bisa merasakan kesedihan anak bungsu dan adik mereka.

"Kita Maafin." sahut Jeno dan Hyunjin bebarengan lagi.

"Kak Taeyong gak perlu merasa bersalah, begitupun mama dan papa juga. Jeno maafin." ucap Jeno tersenyum kearah kakaknya dan kemudian kakaknya memeluk adiknya dengan sayang disusul oleh kedua orangtua mereka.

"Kak Minhyun juga. Jangan merasa menyesal. Papa dan mama juga. Ini mungkin cobaan buat aku." Hyunjin juga tersenyum tulus dan dipeluk oleh kakaknya dan juga orangtuanya.

Yang lain yang menyaksikan itu. Seakan ikut larut dalam suasana keluarga mereka. Mereka kini tau Jeno Hyunjin Dulunya Broken Home yang menyebabkan mereka berdua menjadi berandalan sekolah.

Mereka baru tau. Dibalik wajah dingin mereka, tersimpan banyak kepedihan didalamnya.

END

Thanks yang udah baca Ceritaku sampai selesai.

Sorry kalau gak seru>< 

See you...

Game's - 00L ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang