Segara seseorang mengecek nafas Chani. Ternyata Hanya pingsan.
"Mampus lo. Untung cuma pingsan gak sampai mati. Kalau lo mati, nereka tempat lo anjing. Banyak banget dosa lo." yang ngomong itu Jaemin, dia lagi ngumpat-ngumpatin Chani yang pingsan.
Flasback
20 menit Sebelum Chani pingsan..
"Ini kita kemana?" ucap Raesung di tengah keheningan."Yah kemana lagi kalau bukan nyari Hyunjin." ini Jaemin yang ngejawab dengan nyolot.
"Yah gak usah nyolot dong Jaem. Muncrat nih."
"Hehehe.. Maap maap. Eh? Gue duluan yah. Mau Ke kantin. Dikantin banyak makanan ringan cuuy. Huhuhu.. Laper nih gue." setelahnya Jaemin beneran pergi.
"Aishh. Tuh anak gak inget apa. Chani masih berkeliaran nyari korban lagi. Min, ikutin Jaemin aja deh. Entar aja nyari Hyunjinnya. Hyunjin bisa jaga diri. Noh liat si Jaemin. Tuh anak ceroboh banget. Nyusahin lagi." Raesung udah mencak-mencak gara-gara Jaemin pergi sendirian ke kantin.
"Yodah. Kita Susul." sahut Seungmin dan berjalan mengikuti Jaemin yang udah jauh didepan sana.
Tapi saat Jaemin sudah melewati UKS, seseorang keluar dari UKS. Dan betapa terkejutnya mereka yang keluar adalah Chani si psikopat.
"Ssstt.. Kita sembunyi dulu. Lihat disana? Ada Chani." ucap Seungmin menarik Raesung buat sembunyi .
"Kan. Gue bilang apa. Tuh anak emang mau mati. Ceroboh emang si Jaemin." Raseung kembali misuh-misuh.
"Diem. Gue yang maju." sahut Seungmin dan berjalan pelan-pelan diikuti Raesung menuju kebelakang Chani dan selanjutnya memukul belakang punggung Chani yang mengakibatkan Chani Pingsan.
Flasback Off
"Uhuhuhu.. Makasih loh Min udah tolongin gue. Gue hampir beneran mati." Ujar Jaemin dan maju memeluk Seungmin.
"Ihh. Homo lo berdua. Jauh-jauh sana." Raesung geli melihatnya.
"Yeuu.. Mau dipeluk? Bilang doong. Sini." Jaemin kemudian mendekati Raesung dan memeluknya dengan erat.
"Anjir. Lepasin woy. Geli gue bangsat." teriak Raseung yang dipeluk sama Jaemin.
"Lo berdua bisa diem gak? Ini bantu gue angkat Chani ke pojok. Kita iket dulu biar dia gak macem-macem lagi." sahut Seungmin dengan wajah datarnya melihat Raesung sama Jaemin yang masih pelukan.
"Iya iya. Itu muka santai aja dong pak." ujar Jaemin lagi dan membantu memindahkan Chani dan mengikatnya dengan kain.
"Kalau gini, dia gak bakal bisa bunuh orang." ucap Seungmin kemudian duduk dilantai menghela nafas berat, "Hufftt.. Akhirnya. Kita selesai."
Jaemin dan Raesung pun ikut duduk melantai di depan koridor kelas XI-2.
"Gue kira gue bakal mati disini." sahut Jaemin, "Sekarang udah jam berapa sih?"
"Baru jam 5. Setengah jam lagi, bantuan datang." sahut seungmin sambil memejamkan matanya.
"Hiks... Hikss.. Sakit."
"Eh? Siapa tuh? suara cewe nangis? Anjir jangan bilang hantu please. Huhuhu. Apa Nancy gentayangan? Siyeon? Eunbin? Huwwaahhh." Jaemin udah ketar ketir sendiri mendengar orang nangis dan kembali memeluk Raesung.
"Weh aishh.. Napa meluk gue Bambang. Lepas weh."
"Kayaknya dari UKS?" sahut Seungmin dan beranjak menuju UKS yang terletak di samping kiri mereka, "Lo berdua jaga Chani."
Saat sampai disana Seungmin terkejut melihat cewe yang pipinya berdarah.
"Astaga. Sini gue bantu."
"Hiks.. Hiks.. Pipi gue sakit." ujar Shuhua.
"Kita keluar dulu dari UKS. bantuan bakal datang, lo harus kuat."
Seungmin yang melihat itu hanya bisa menatap iba Shuhua dan membantu cewe itu untuk keluar dari UKS.
Saat keluar, Raesung dan Jaemin yang keliatannya adu bacot kini berhenti dan melihat kearah Seungmin dan orang di sebelahnya.
Mereka yang melihat itu hanya bisa melongo. Melihat kedua pipi Shuhua yang tergores.
"Chani kejam amat anjir. Kasihan tuh si Cantik. Wajahnya Jadi gitu." ujar Jaemin berdiri dan megambil alih Shuhua dari Seungmin.
"Yang sabar yah Hua." ini Raesung yang ngomong.
"Hikss... I-i-iya."
"Jaem mending lo ke kantin deh. Ambil minum sama makanan ringan." perintah Seungmin.
"Oke. Tunggu yah." sahut Jaemin dan beranjak menuju kantin.
-Game's-
*Fokus : Jaemin.
Jaemin kini Menuju kantin kelas 11. Untung kantin disini gak ada yang dikunci jadi Jaemin dapat dengan leluasa mengambil makanan dan minuman.
"Wuuu.. bakal kenyang nih gue. Walau gak sehat asal makan."
Setelah Jaemin keluar, dia pun kembali ke Depan kelas XI-2. Namun dia mendengar samar-samar orang di dalam perpus. Kebetulan dia ngelewatin perpus tadi. Diapun mengetuk pintu perpus atau lebih kayaj menggedornya gak santai.
Tok tok tok
"Woyy.. Orang yang di dalem. keluar wooy." teriak Jaemin gak nyelo sambil gedor-gedor pintu Perpustakaan, "Gue Jaemin. Bukan Psikopat. Ituloh Jaemin yang main di film Dilan."
Setelahnya orang itu membukanya, dan memeluk Jaemin gitu aja.
"Huhuhu.. Gue kira lo gak selamat sat." Suer gak bohong Hechan kangen sama ini sahabatnya.
"Huhuhu.. Gue juga. Gue kira lo gak selamat anjing." sahut Jaemin balas ngatain, "Udah. Ayo. Chani udah gak bisa bunuh orang. Udah diiket."
"Cius lo? Akhirnyaa." ujar Haechan lega.
"Cius lah anjing. Yok dah."
"Eh? Bentar. Gue panggil Hwall dulu. Hwall! Keluar aja. Chani udah di tangkap."
Hwall pun keluar dengan wajah berbinar.
"Demi apa? Akhirnya kita bebas?!!"
"Iya. Ayok ke Depan kelas XI-2. Disana ada Seungmin, Raesung sama Shuhua."
Mereka bertiga pun pergi bersama menuju ke depan kelas XI-2.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Game's - 00L ✔️
Mystery / Thriller[Mistery] [END] Cerita tentang murid XI-4 yang di teror melalui Game Mafia yang mengancam nyawa mereka dan berlanjut pada kemunculan Psychopath. Akankah mereka selamat dari Game ini dan juga bisakah mereka lolos dari Psychopath? Mari ikuti jejaknya...