Cast: Yuki Kato, Al Ghazali
Al sudah bosan dengan rentetan pertanyaan yang sudah terjawab jelas olehnya sedari tadi. Ia terus menjawab hal yang sama hingga polisi mulai jengkel dengan penjelasan yang cenderung berbelit-belit sampai penolongnya tiba ditempat.
"Saya wali dari Al Ghazali" Poppy memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangannya
"Silakan duduk"
"Terima kasih" Balas Poppy dan melirik Al tepat disampingnya
"Untuk wali dari Al gahazali, saya ingin data diri anda dan hubungan dengan Al Ghazali"
"Saya istri sah dari Papanya Al, Ghazali"
"Baik, nama Anda?"
"Poppy Nowela"
Begitu seterusnya sampai tiba pada penyebab Al masuk ke kantor polisi. Uang memang punya tahta yang besar didunia, terbukti Al dengan mudah bisa keluar dari kantor polisi setelah pembebasan bersyarat yang dilakukan Poppy dan pengacara kepercayaan keluarga Ghazali yang datang bersamaan dengannya.
"Polisi bilang, kamu harus diawasi selama 24 jam. Jika kamu melanggarnya mereka tak segan-segan menjebloskanmu ke penjara. Mengerti Al?" Tutur Poppy melirik Al yang cuek dan masih memandang jalan tol dari jendela mobil. Poppy berusaha sabar menghadapi sikap Al yang mengacuhkannya seperti kuman terlihat dari jarak mereka yang jauh kala duduk dibangku belakang. Ia sadar mengapa anak tirinya seperti itu namun tidak ada yang sanggup bertahan hidup jika diasingkan oleh orang-orang yang seharusnya berhak Ia miliki dan menganggapnya ada.
Poppy menghela nafasnya "Malam ini Papa pulang, saya berharap kamu ada dimeja makan saat makan malam nanti. Ikut menikmati makanan yang saya hidangkan Al"
".........."
"Sampai kapan kamu terus mengacuhkan saya seperti ini Al? Biar bagaimanapun, saya istri dari Papamu sekarang sekaligus pengganti Mamamu"
Mata Al bereaksi dan menatapnya tajam "Mamaku bernama Maya Septa bukan Poppy Nowela, mengerti?"
Poppy mengembangkan senyum sinisnya "Sampai kapan kamu terus begini Al, meratapi masa lalu dan menampik kenyataan bahwa Papamu juga membutuhkan pendamping untuk mengurusnya termasuk mengurus kamu"
Al membalas senyum Poppy tak kalah sinisnya "Papa memang buta tapi aku tak buta. Pendamping? heh.... yang ada parasit"
Poppy berdesah "Terima kenyataan Al, bahwa Papamu memang seorang manusia biasa"
"Dia memang manusia biasa dan aku.... tak kan pernah jadi manusia biasa seperti Papaku. Selama Papaku hidup, kamu berhak atas segala pemberiannya dan fasilitas ini namun ketika saat itu tiba.... bersiaplah untuk kembali ke asalmu Nona, jalanan"
Poppy meradang justru membahagiakan Al saat ini. Keadaan kembali hening meskipun menyimpan amarah yang dalam pada dua makhluk yang tengah berhadapan itu. Permusuhan itu reda saat mereka berpisah kala tiba diistana Ghazali. Rumah nan megah berdiri kokoh diatas puluhan hektar tanah yang didesain apik lengkap dengan taman, parkir mobil, air mancur dan sebagainya. Begitu mobil berhenti, Al langsung keluar dan pergi masuk ke istananya seperti biasa. Ia melewati ruang tamu yang bergantung figura besar keluarga baru mereka. Al melewati segalanya sampai diruangannya yang serba putih dominasi abu-abu. Al menghempas tasnya dengan nafas yang berderu akibat kemarahan terselubung dan beralih menatap jendela besar yang ada dihadapannya. Kemarahan yang selama ini terpendam kala sang ayah dengan tegas menyatakan untuk menikah dan melupakan sosok sang Ibu yang telah meninggalkan mereka sejak Al berusia 13 tahun. Ia tak bisa berbuat apapun kala Poppy bersanding dengan ayahnya dan menghapus sosok sang Ibu dari sisi ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijinkan Aku Menyayangimu (opening)
RomansIni cerita tentang perubahan hidup seorang gadis SMA bernama Yuki Anggraini yang terampas karena kecelakaan. Ini juga bercerita tentang harapan hidup dan perubahan hidup seseorang saat menerima kenyataan pahit. Bagaimana Ia terpuruk, bangkit, dan m...