1. Jogging

169 30 161
                                    

***

Mau sayang kek, mau bebeb kek, mau anjing kek, yang penting udah jelas! Lo itu pacar gue!!!

***

"WOY MONYET, COKLAT GUE MANA BEGO!"

Teriakan demi teriakan berbentuk sumpah serapah keluar dari makhluk ajaib yang katanya betina ini.

"Sayaang, aku nggak ambil coklat kamuu—"

Suara yang menyatakan bahwa ia tak merasa bersalah itu, mengalun lembut dari sesosok pria tampan nan sempurna.

Namun sayang kesempurnaannya rusak karena satu hal!

"—tapi... COKLAT LO UDAH GUE BUANG HAHAHA! MAMPUS LO SALAH SIAPA CUEKIN GUE, HAHAHA!!!"

Sifat absurdnya yang gak kalah perfect:)

"KAMPRET BANGET LO, BERAPA BATANG YANG LO BUANG?!"

"Semuanya." Jawabnya dengan enteng. Langit tetap fokus pada smartphonenya yang tengah menampilkan salah satu game online.

"TAI!!!"

Amanda kesal! Bagaimana bisa tabungan coklatnya yang bisa menjadi persediaan berbulan-bulan dibuang begitu saja oleh Langit?

Mau marah pun tak mampu. Tetapi... IA MURKA!!!

"ITU STOK PERSEDIAAN GUE 3 BULAN YA ALLAH, LANGIT! ITU BERAPA BANYAK BATANG YANG LO BUANG COBA?!"

"Ish, kamu kenapa sih ribut mulu sama tuh coklat. Aku masih punya satu batang nih, mau gak?" Langit yang semula fokus bermain salah satu permainan moba favoritenya, terpaksa harus AFK untuk meladeni pacarnya yang satu ini.

Cowok pacarable banget kan:)

Wajah Manda yang semula merah padam karena kesal, mulai sedikit mereda mendengar perkataan Langit. Wajahnya tak berseri-seri. Namun tetap jutek, menampilkan gengsinya yang sangat tinggi.

"Mana?"

"Yakin lo mau?"

"Cepetan kampret!"

"Ini coklat limited edition nih, cuma gue yang punya, dan hanya ada satu batang di dunia."

Kening Amanda yang berkerut kian bertambah kusut. Mencoba mengerti maksud dari makhluk aneh bin ajaib di depannya ini.

Amanda kian curiga ketika melihat alis lawan bicaranya ini naik turun seolah menggodanya.

Amanda mulai berpikir...

Satu...

Dua...

Tiga...

Amanda mendelik. Ia kesal bukan main setelah paham akan maksud dari pacarnya itu.

"MAKSUD LO APAAN BANGKE?!?!, GUE BUKAN CEWEK MURAHAN YANG MAU COKLAT BATANGAN YANG LO MAKSUD!!!" Amanda menghajar pria di depannya ini dengan bantal sofa ruang tamu rumahnya, tak peduli dengan raungan kesakitan Langit.

"Ah, Hahahaha iya iya... hahahaha, ampun nda ampuun, hahahah!"

"Bener-bener cowok brengsek lo dasar!!!"


Sognare



"Ngit! Ngiiit! WOI SANGIT!"

Manda berdecak sebal mendapati Langit masih anteng dengan mulut terbuka. Sangat sulit untuk mengembalikan Langit dari dunia mimpi. Rumahnya meledak pun mungkin ia akan tetap molor dengan begitu nyamannya.

SognareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang