CHAPTER 2

26 1 0
                                    

Happy Reading~~~~

Bel istirahat berbunyi. Semua siswa langsung berhamburan ke tempat tujuan mereka masing masing. Kantin,taman,toilet,hanya sekedar untuk melepas penat mereka setelah 4 jam pembelajaran. Tak terkecuali kelas XI Social 3,semuanya berhamburan keluar kelas,kecuali 8 orang yang masih nyaman duduk ditempatnya. Dwiyana langsung mengambil iPhone dan headseat-nya,mendengarkan musik sambil menatap kearah luar dari jendela disampingnya. Dian menatap sahabat sekaligus teman sebangkunya itu. Dian tau,sahabatnya itu sedang dalam mood yang tidak baik,maka dari itu ia membiarkannya. Dian berjalan ke arah meja Eren. Dian tersenyum menatap Eren yang meletakkan kepalanya diatas meja dan membelakanginya serta tangannya yang terjulur ke bawah. Dian hanya tersenyum geli mengingat bagaimana wajah Eren tadi pada saat menjalankan hukuman Mr. Iz,ditambah setelah itu pelajaran Bahasa Korea membuatnya makin uring uringan. Bagaimana tidak uring uringan,pada saat kepalanya masih pusing akibat hukuman Mr. Iz, Kim Sejin seongsaenim,guru bahasa Korea memberi tugas untuk membuat cerpen,ohh rasanya kepala Eren akan pecah,apa lagi bala bantuannya yang biasanya membantunya mengerjakan hanya menatapnya tajam saat ia akan meminta bantuan,dan itu membuat Eren tidak berani mengganggunya lagi. Dian menghampiri Eren dan mengelus kepala kekasihnya itu sayang.

"Mau aku beliin sesuatu ngga?" Tanya Dian lembut,tangannya masih mengelus kepala Eren. Eren menggeleng,ia benar benar malas hanya untuk sekedar membuka matanya. Dian duduk bangku yang tadi di duduki Arsya,dan sekarang anak itu sudah pergi entah kemana bersama Ara. Dian menatap wajah Eren yang terpejam. Tangan yang tadinya mengelus kepala,sekarang berpindah ke wajah tampan kekasihnya itu. Mengelusnya dengan lembut,mengantarkan rasa nyaman bagi Eren. Mari kita tinggalkan sepasang kekasih ini. Kita beralih ke sepasang kekasih yang kini sedang dalam mode diam diaman.

"Are you okay babe?" Tanya Bayu sambil mengelus rambut kecoklatan Dwiyana. Dwiyana hanya mengangguk tanpa menoleh kearah Bayu,matanya masih setia memandang keluar jendela. Bayu menghela nafasnya,lalu ia membalikkan tubuh Dwiyana hingga menatapnya,dan alangkah terkejutnya ia melihat setitik air membasahi pipi kekasihnya. Bayu langsung memeluk tubuh Dwiyana erat,oh God Bayu ikut merasa sakit melihat air mata itu perlahan turun membasahi kemeja sekolahnya.

"What happened babe? Why are you crying? Oh God, aku tidak bisa melihatmu menangis begini." Kata Bayu panik,ia sesekali mengusap punggung Dwiyana pelan sembari mengecup pucuk kepalanya untuk menenangkannya. Setelah beberapa saat Dwiyana melepaskan pelukan Bayu dan menatap mata kekasihnya itu. Bayu membalas tatapan itu.

"Bay,apa pun yang terjadi jangan tinggalin aku ya?" Kata Dwiyana pelan,air matanya mengalir kembali.
Bayu hanya mengangkat sebelah alisnya bingung,ia tidak mengerti apa yang dikatakan kekasihnya itu.

"Maksud kamu?" Tanya Bayu.

"Pokoknya kamu jangan ninggalin aku,sekalipun mantan cinta pertama kamu dateng lagi." Kata Dwiyana menyampaikan apa yang sedari tadi mengganjal pikirannya. Bayu hanya mengangguk,sambil memeluk Dwiyana lagi. Sebenarnya Bayu tidak paham dengan perkataan kekasihnya tadi,ia ingin bertanya namun ia urungkan mengingat Dwiyana masih belum tenang.

Flashback on~~~

Pagi ini Dwiyana berangkat lebih pagi dari biasanya,dan hari ini ia tidak berangkat bersama kekasih tercintanya itu. Sesampainya disekolah ia langsung menuju kelasnya,tapi beberapa saat kemudian keluar lagi dan berjalan menuju toilet. Saat sedang bercermin,ia mendengar ditoilet sebelah ada yang sedang berbicara.

"Woow,akhirnya kamu balik juga,betah banget di Jerman ya Ris." Dwiyana mengenal suara itu dan sangat yakin kalau itu suara Helena,anak yang satu ekskul dance dengannya.
"Haha,biasa aja lah,lagian di Jerman ngga ada yang buat aku semangat kaya disini." Ujar satu suara lagi. Awalnya Dwiyana cuek saja,namun mendengar satu nama yang diucapkan oleh Helena,ia tidak jadi meninggalkan toilet.

A Wish And WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang