CHAPTER 4

19 1 0
                                    

Typo bertebaran

Happy Reading......

Mereka berempat menaiki tangga yang menuju kamar Andra. Sesampainya di depan pintu,Andra langsung membukanya dan nampaklah kamar seorang tuan muda  Reynand

Arsya langsung masuk dan menghempaskan tubuhnya ke kasur,di susul oleh Bayu yang juga ikut berbaring di samping Arsya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsya langsung masuk dan menghempaskan tubuhnya ke kasur,di susul oleh Bayu yang juga ikut berbaring di samping Arsya. Eren dan Andra memilih untuk duduk di sofa yang ada di kamar itu. Hening beberapa saat,sampai suara Arsya memecahkan keheningan.

"Ndra.." Panggilnya. Andra menoleh.

"Apaan?" Tanyanya.

"Haus." Jawab Arsya sambil tersenyum menunjukkan giginya yang rapi. Andra mendengus,ia kira Arsya akan mengatakan hal penting,ternyata. Aahh,Andra lupa,setiap hal yang Arsya bilang kan tidak pernah penting. Mendengar perkataan Arsya barusan,Eren langsung melemparkan bantal sofa yang ada di dekatnya ke arah Arsya,namun Arsya berhasil menghindar,dan alhasil bantal itu mendarat dimuka Bayu yang sedang memejamkan matanya.

"Woyy apa paan nih?!" Tanya Bayu ngga nyantai karena lemparan itu lumayan keras dan mendarat diwajah tampannya. Bayu langsung bangun dari posisi tidurannya dan menatap ketiga temannya yang sedang memasang muka tanpa dosa.

"Eren yang lempar." Jawab Arsya enteng,membuat Eren menatapnya sinis.

"Ngga sengaja elah Bay,tadi mau lempar tuh si curut,malah kenain muka kamu." Balas Eren. Bayu mendengus.

"Ndra mana minumnya,haus nih." Kata Arsya dengan nada bossy- nya yang membuat Andra ingin sekali melemparnya keluar dari jendela kamarnya ini. Belum sempat Andra menjawab,ketukan pintu dikamarnya membuatnya tidak jadi membalas ucapan sahabat laknatnya itu.

"Masuk." Perintah Andra. Tak lama kemudian masuk 2 orang pelayan yang membawa nampan,yang satu berisi minuman,dan yang satu lagi berbagai macam cemilan. Kedua pelayan itu mengangguk sopan dan masuk ke kamar tuan mudanya itu,dan meletakannya di meja. Tak lupa keempat laki laki itu mengucapkan terimakasih dan kedua pelayan itu keluar dari kamar.

"Tuh minumnya." Kata Andra kepada ketiga sahabatnya,lebih tepatnya Arsya. Arsya yang memang sedari tadi haus langsung turun dari kasur dan mengambil minumnya,Eren dan Bayu melakukan hal yang sama,sedangkan Andra langsung memakan cemilannya. Tak lama kemudian,hp Bayu bergetar menandakan ada telfon yang masuk. Bayu segera melihat siapa yang menelfonnya. Ia mengerutkan keningnya saat melihat nomor tak dikenal itu.

"Siapa Bay?" Tanya Eren yang dari tadi melihat Bayu tidak mengangkat telfonnya.

"Unknown number." Jawab Bayu.

"Angkat aja,siapa tau penting." Saran Andra. Bayu mengangguk dan mengangkat telfonnya.

"Halo."

"........" Bayu menaikan sebelah alisnya mendengar suara perempuan diseberang telfon.

"Maaf ini siapa ya?" Tanya Bayu sopan.

A Wish And WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang