06

5.2K 752 61
                                    

BEBERAPA HARI BERIKUTNYA

(y/n) menoleh dan mengeluarkan tatapan kematiannya untuk membungkam ocehan tak penting dua kadet berisik yang ada dibelakangnya.

"Mereka pasti sangat membenci titan.."Gumam Conny.(y/n) berdecak.

"Tapi kalau begitu mereka malah jadi membantu para titan.Konyol sekali !"

"Mungkin saja rasa dendam mereka terbalas,tapi ini malah merugikan umat manusia.."Armin juga buka suara.

"Aku ini bodoh.Jadi aku bisa mengerti perasaan mereka."Kata Conny.

Pagi ini para kadet diminta berkumpul disatu ruangan dengan alat 3DMG masing-masing diletakkan dimeja.

Kabarnya dua titan yang ditangkap oleh Pasukan Pengintai dibunuh semalam oleh seseorang yang bermanuver dan disinilah (y/n) berdiri bersama Conny,Armin dan Annie.

(y/n) tak habis pikir jika memang ada 'pembunuh titan' itu disini menyamar menjadi salah satu kadet.

"Abaikan Conny dan dua titan itu,bagaimana keadaanmu (y/n) ?"Tanya Armin mengalihkan topik.

"Suasana hatiku sedang buruk."Respon (y/n).Armin mengerjap ngerjapkan matanya bingung.

"Eh ?"

"Armin..aku tak diperbolehkan untuk ikut membantu dalam operasi pembersihan Trost karena keadaanku saat ini.."(y/n) mendesah frustasi.Demi tiga dinding didunia yang memuakkan ini,(y/n) menuntut agar tubuhnya segera sembuh !!

"Ini semua karena Mikasa,apa aku harus berterima kasih padanya ?"

Armin terkekeh.Memang benar dengan kondisi (y/n) beberapa hari ini,membuat namanya masuk kedalam daftar orang yang dikhawatirkan Mikasa setelah Eren dan dirinya.Bahkan Armin masih ingat seberapa mencekamnya suasana saat (y/n) berdebat,menolak mentah-mentah permintaan Mikasa.

Saat itu Mikasa meminta (y/n) untuk tidak banyak bergerak sampai beberapa minggu kedepan termasuk untuk tidak ikut membantu dalam pembersihan Trost.Armin tak tahu kenapa tapi perdebatan yang panjang itu berakhir dengan (y/n) yang mengalah.

"Jika memang kau ingin berterima kasih pada Mikasa,seharusnya kau datang padanya dengan tangan yang terbuka bukannya dengan tangan yang terkepal begitu (y/n).
Aku tahu perban ditanganmu itu sudah kau lepas.Tunggu dulu,kenapa kau lepas ?"

"Aku risih menggunakan perban itu,tanganku jadi gatal.."

Armin mendengus geli,sifat (y/n) yang kelewat jujurnya ini membuat Armin geleng-geleng kepala.

"Annie,kau ingin bergabung dengan pasukan apa ? Jean bilang dia akan bergabung dengan Pasukan Pengintai.."Tanya Conny tiba-tiba.Armin tersentak dan terbelalak kaget.

"Muka kuda bilang begitu ?"(y/n) yang tak percaya langsung menatap Jean.

"Tidak peduli."Balas Annie dingin.

"Kau ingin bergabung dengan Polisi Militer,kan ? Mungkin aku juga sebaiknya ikut denganmu."

"Kalau seseorang menyuruhmu mati,apa kau menurutinya ?"Tanya Annie dengan pandangan yang masih kedepan.

"Tentu saja tidak !"

"Kalau begitu,kenapa tidak memutuskan pilihanmu sendiri ?"

Conny bungkam seketika.

"Armin,kalau kau bagaimana ?"Sekarang berganti,Annie yang bertanya pada Armin.

"Aku...kalau kita mengetahui alasan kenapa harus mati,ada saat dimana kita harus menurutinya.Bukan berarti aku mau..."

The World Is Cruel (Attack on Titan x Reader) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang