7.menerima

52 2 0
                                    

Sudah beberapa hari sejak faris kerumah untuk melamarku, sebenernya s aku masih gak percaya tentang apa yg terjadi pada ku saat ini, tapi ya mau gimana lagi itu memang sudah jalan ku, namu sampai saat ini aku nggan untuk menjawabnya, bukan maksudku ingin menggantung faris, namun sudah beberapa kali aku melakukan istikhoroh namun petunjuknya pun masih nihil tak bisa ku temukan.

****
Aku turun dari kamar ku menuju lantai satu untuk menemui mama ku yg sedang berada didapur, " selamat pagi bun " ucap ku sambil mencium pipi bunda ku yg sedang memasak " eh pagi juga sayang " balas bunda " ada yg bisa kaka bantu bun " tanyaku " tidak usah sayang ini sudah selesai ko, sebaiknya kamu bantu nyiapin makanan nya saja ya " ucap bunda " baiklah bun " aku pun membantu bunda menyiapkan makanan " oh ya ka, gimana jawaban kamu atas lamaran nak faris " tanya bunda

Deg

Aduh gimana ya aku harus jawab apa, aku masih bingung dengan jawaban ku untuk lamaran nya faris.

"Ka, ko diyem sayang, gimana kamu udh mutusin kan keputusannya" tanya bunda lagi
" emm bun, sebenernya aku blum yakin dengan jawaban ku akan lamaran itu " ucapku pada bunda " apa kaka sudah istiqoroh sayang " tanya bunda " sudah bun, kaka sudah melakukan shalat istiqoroh, namun hasilnya masih nihil aku masuih belum menemukan wajah nya di mimpi ku bun " ucap ku " sayang, dengerin bunda ya, shalat istiqoroh tidak hanya menentukan tandanya lewat mimpi saja, namun dengan perasaan mu pun bisa jadi itu tandanya sayang, nah sekarang bunda tanya gimana perasaan kamu sama nak faris " ucap bunda

Hati kecilku memang mengatakan bahwa aku memang menyukainya.

"Nah gimana dengan perasaan mu sayang " ucap bunda lagi
" ya menurut hati kecilku aku menyukainya " ucap mu " jadi ?" tanya bunda " emm, bismillah semoga ini yang terbaik untuk ku bun, emm in syaa alloh dengan izin alloh aku akan menerima lamaran faris bun " ucap ku " alhamdulilah benarkah sayang " ucap bunda lalu aku hanya mengangguk " baiklah kalu gitu mama akan memberi tahu kpd keluarga faris "ucap bunda dengan senyum sumringahnya.

****

Aku masuk kedalam kamarku, kurebahkan tubuhku diatas pulau empuk itu.

Ting

Suara dering hp ku berbunyi kubuka benda persegi panjang itu, kulihat ada notifikasi entah dari siapa itu.

0856xxxxx:assalamualaikum cha, kata bunda mu, kamu sudh menerima lamaran ku apa itu benar ?  (faris)

Tiba tiba tubuh ku merasa lemas karna mendapat pesan dari dia (faris) apa benar itu dia, dari mana dia dapat nomor ku, ah sudh lah lebih baik aku membalas chatnya saja .

Chaca : wa'alaikumussalam, iya in syaa alloh itu benar ka

Ku kirimkan pesan itu padanya, tak berapa lama dia pun membalasnya

0856xxxx: alhamdulillah 😊 klu benar, in syaa alloh nanti malem aku kerumah mu, untuk menentukan kapan akadnya

Hah gimana ni dia nanti malem mau dateng aduh kenapa tubuh ku menjadi dingin begini, allohu

Chaca : benarkah ?, apa tak terlalu buru2 ka ?

Ting
Tak berapa lama terdengar lagi notif itu.

0856xxxx: benar cha, aku dan keluarga ku akan datang kerumah mu, tak terburu bru ko cha , lagian kan niat baik harus d segerakan yakan

Balasnya

Chaca: emm yasudah ka, sudah dulu ya aku sudah d panggil bunda, wassalamualaikum

Balasku dan mengakhiri chat itu, aku mengakhirinya pun bukan benar benar d panggil mama si, aku hanya tak ingin jika lama- lama hubungan fiachat akan menimbulkan hal yg akan membuat alloh cemburu pada ku, karna aku telah berhubungan dengan lelaki yg belum jadi mahromku walau pun itu hanya piachat saja.

Lagi pun hal itu tak terlalu baik untuk kesehatan jantungku bukan.

****
Malam hampir tiba, aku semakin gugup dibuatnya, ya alloh kenapa aku ini ? Ada apa dengan diriku kali ini ? Kenapa aku jadi gugup seperti ini ? Ya alloh tolong lancarkan acara malam ini, dan semoga apa yg aku putuskan akan menjadi sesuatu yg berkah untuku, dan membuat jannah lebih dekat denganku karna telah memilih nya ya alloh , ucapku dalam hati lalu ku amin kan dan ku usap muka ku dengan kedua telapak tangan.

Jam dinding kamar ku sudah menunjukan pukul 8:00 pm, aku semakin gelisah d buatnya.

Tok tok tok

Ketukan pintu mengejutkan ku, pasalnya tafi aku sedang dalam keadaan melamun merutuki kegelisahan ku.

" masuk " ucapku pada seseorang yg berada dibalik pintu " eh ternyata bunda, ada apa bun ?" tanya ku pada bunda
" nak faris dan orang tuanya sudah datang, sebaiknya kamu turun sekarang ya sayang" ucap bunda memberi tahu ku
" iya bun, aku akan segera kebawah " ucap ku dengan senyuman.

Aku pun memakai kerudung yg berada d tempat tidurku, karna ketika tadi deusai shalat aku belum memakainya lagi.

Aku keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, ku lihat abi dan uminya faris sudah duduk di ruang tengah bersama ayah dan bunda ku, tak sengaja manik mataku menangkap manik matanya yg hitam itu, buru buru langsung ku tundukan kepalaku yg sedari tafi dengan tak sengaja menatapnya,
Aku duduk bersama ayah dan nunda.

" baiklah sehubung kita semua sudah kumpul , jadi saya selaku ayahnya chaca sekali lagi ingin bertanya kepada nak faris dan juga chaca anak saya " ucap ayah pada kami semua

" nak faris, apa kamu serius ingin menikahi anak perempuan ayah" tanya ayah pada faris dengan lembut

" dengan bismillah, faris ulangi lagi niat faris bersama orang tua faris, untuk mengkhitbah putri ayah, untuk menjadikan mamum faris, menjadikan pelengkap tulang rusuk faris, dan menjadikan sebagian agama faris menjadi sempurna  "  ucap faris
"Baik lah faris klu memang seperti itu, tetapi sebelum ayah bertanya pafa chaca soal jawabanya apa kita bisa bicara sebentar nak " ucap ayah,
Ayah dan faris pun pergi keruang kerja ayah yg tak terlalu jauh dari tempat kami berkumpul.

" baik lah nak faris, sebelumnya kamu taukan, chaca itu adalah anak satu satu nya ayah, ayah hanya ingin kamu berjanji pada ayah nak, bahwa kamu akan menjaga putri ayah, sebagai mana ayah dan bunda menjaga dia,mungkin nanti ayah dan bunda tidak akan bisa menjaganya lagi setelah menikah dengan mu nak, maka dari itu ayah ingin kamu yg menjaganya, dulu dia adalah tanggung jawab ayah, namun nanti dia akan menjafi tanggung jawab mu nak, ayah hanya berharap , kamu akan selalu menjaga senyumnya yg tak pernah lepas dari bibirnya, nak jika dia sedikit manja maklum mi dia ya, jika dia membuat kesalahan jangan bentak dia , nasehatilah dia seperti kami yg selalu menasehatinya "  ucap ayah

" baik lah ayah, in syaa alloh dengan sebisa saya, saya tak akan menyakitinya, saya akan mencoba membuat senyum itu selalu ada di bibirnya, seperti mana ayah yg selalu melakukan hal itu untuknya, ayah doakan saya agar saya bisa menjafi seperti ayah, yg bisa membuat dia selalu tersenyum, membuat dia selalu bahagia  saat bersama saya,  ayah doakan saya semoga saya bisa menjadi imam yg baik untuk anak ayah, doakan saya semoga bisa membimbing dia sampai jannah nya yah " ucap faris pada ayah.

Setelah mereka bicara d ruang kerja ayah, mereka pun kembali bergabung dengan kami.

"Baiklah ka, sekarang ayah mau bertanya sama kamu, apa kaka akan menerima khitbah dari nak faris " tanya ayah pada ku

Aku menghela nafas dengan panjang.

" hemm bismillah, in syaa alloh aku akan menerima lamaran dari faris yah " ucap ku

Semuang mengucap tahmid atas jawabanku.

" jadi kita bakalan ngadain acara akadnya kapan ?" tanya abi ka faris

"Lebih baik kita adakan acaranya minggu depan saja, bagai mana ?  " kata ayah

"Iya saya setuju jika acara itu d lakukan minggu depan" ucap umi faris.

Semuanya asik berbicara tentang rencana pernikahan ku dengan faris, hingga akhirnya ditutup dengan makan malam.

Setelah makan malam selesai keluarga faris pun pulang

****

Assalamualaikum semuanya, sorry ni author baru bisa lanjutin ceritanya, sehubung ada kesibukan tersendiri jadi author telat ngepost nya, sekali lagi sorry ya, and tetep baca ceritanya walu pun gaje kurang menarik tapi ttp ya baca teus crita "HI" nya 😁😘

Hubby ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang