Petani di Negeri Subur Digusur Proyek Infrastruktur
Buah pena : Lutviana TiffanyDi sini lebat jauh padi menguning
Menawan pandang mata memicing
Sebutir padi berisi beras memancing
Merunduk dibuai angin dengan daun yang mengeringIalah padi dari petani
Tahan panas demi mimpi
Lara sudah biasa ia jalani
Demi asa untuk bangsa dan negeriDiukurlah segala tenaga yang dikeluarkannya
Tak jauh beda dengan beban yang dipikulnya
Tak seberapa dengan hasil yang didapatnya
Namun syukurnya tiada taraButiran biji berubah menjadi sesuap nasi
Hanya itu yang dapat mereka syukuri
Bukankah betapa hebat seorang tani
Bukan hanya untuknya namun juga bangsanya sendiriNamun, banyak orang memandang kecil
Tak ayal tikus serakah berjas penuh segepok uang penuh tampil
Beribu akal pikir bagai kancil
Membunuh mimpi yang selama ini menghidupi tani dengan bertopeng pensilSeolah mengukir masa depan bagai pensil yang menorehkah berbagai bayang masa depan
Namun semua ternyata nihil
Infrastruktur yang jadi dambaan
Nyatanya hanya wacana dan rencanaPetani di negeri subur digusur proyek infrastruktur
Betapa picik nan serakah tikus berdasi penuh makmur
Yang jadi lapang penghidupan digusur
Digantilah sampah yang tiada hasil dan maknanya tak diukurJika memang dapat mengganti lebih baik mungkin diterima
Nyatanya hanya sebuah klise fatamorgana
Mana bisa mereka menerima
Ladang pengidupan yang mereka jaga, rusak demi sebuah wacanaInfrastruktur yang dibanggakan
Hanya sebuah impian juga kenangan
Jika sewaktu-waktu dapat terlaksanakan
Dapat mencicipi sedikit dari pengorbananYang subur yang digusur
Yang makmur yang takabur
Yang kufur yang kurang bersyukur
Yang syukur yang tersungkur
Entahlah, mana yang harus dibela mana yang harus disela
Padi tak bersemi, petanipun mati
Demi proyek infrastruktur
Petani di negeri subur rela tergusurCilacap, 24 September 2018
Di remang sepi nan rindu pada seuntai kenangan semu di kampung penuh sembilu
#haritani
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sang Hati
PoesíaBukan bualan juga bukan hayalan Kenyataan berasal dari kehidupan Merangkai kata demi kata menjadi sebuah pelampiasan Luka, cinta kekesalan hingga kekecewaan Terkadang, rasa tak dapat diluapkan dengan ucapan Namun rasa dapat teruntai lewat kata dalam...