NASYA - Dering alarm membangunkanku. Kuraih ponsel di sebelah tempat tidur. Dengan asal kugeser tombol yang ada di layar untuk mematikan bunyi alarm yang mengganggu. Perlahan kubuka mata dan kurentangkan kedua tangan. Kulihat ponselku kembali, 5 am. Selesai salat shubuh bawaannya ingin tidur lagi. Tapi kuurungkan niatku mengingat hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas.
I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a boy beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me
Cause we were just kids when we fell ~Nyanyianku tiba-tiba terhenti karena kaget oleh suara yang meneriakiku sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi, "Woi cepetan! Udah jam setengah tujuh." Aku pun mandi lebih cepat. Dan setelah sampai di kamar, aku melihat jam di layar ponselku ternyata '6 am'. "Kak ARYAAAAA!" teriakku kesal.
Keluar kamar, selesai bersiap-siap, aku sarapan. Papa, mama, dan kakak sudah duduk rapi di depan meja makan. Dan sudah hampir habis pula sarapan mereka. Segelas susu coklat dan selembar roti dengan selai kacang di atasnya telah siap untukku. Sayang, aku jarang duduk untuk sarapan bersama mereka. Dengan cepat aku minum segelas susu dan kuraih roti selai kacang untuk kumakan dalam perjalanan ke sekolah. Untungnya mama yang tiap pagi menyiapkan sarapan untukku tak pernah marah atau protes. Mama jugalah yang sering membangunkanku di pagi hari, karena alarm jam weker maupun ponsel kurang berhasil membangunkanku. Tapi papa selalu saja mengomel atas kebiasaanku ini. Yaaa, karena aku sulit sekali bangun pagi.
Ngomong-ngomong papa kerja di kantornya sendiri, meskipun bukan kantor yang gedhe. Mama kadang kala bantu papa, apalagi kalau papa keluar kota, jadi mama menemani. Selain itu mama juga suka pergi arisan sama ibu-ibu, mengikuti perkumpulan-perkumpulan entahlah apa saja itu.
Seorang kakak laki-laki yang kupunya.. cakep, dia kuliah kedokteran. Maklum.. dia emang pandai, aku mah nggak seberapa. Dia sebenarnya baik, nggak pelit, tapi rese, ngusilin adiknya melulu. -_-
- - -
Hari yang cerah di awal tahun ajaran baru. Sudah kelas tiga SMA, harus lebih giat belajar, begitu pesan papa. Harapan papa, aku bisa berkecimpung di dunia kesehatan, kuliah di tempat yang sama dengan kakak. Tapi aku tak memaksakan diri. Yaa, meskipun harapan papa agak memaksa. Galau sih...
By the way, aku pulang-pergi sekolah naik sepeda. Sendiri? Sudah biasa. Itung-itung olahraga sih, tidak jauh-jauh amat juga jarak rumah-sekolah. Tapi kadang juga bawa motor kalau lagi buru-buru, apalagi kalau ada upacara atau kalau lagi nggak mood bersepeda.
Ngomong-ngomong soal upacara, setelah upacara bendera selesai, tidak banyak basa-basi, aku dan keempat sahabatku langsung cus ke kantin. Agak nakal emang! Bicara soal sahabat, Oki, Anggi, Rizka, Bella, dan aku bersahabat sejak kelas satu SMA. Kelas dua sempat terpisah, tapi kami ditakdirkan satu kelas lagi saat kelas tiga. Bosan? Mungkin, tapi sayang kok, hehe. Sampai hafal dengan kebiasaan dan sifat-sifat mereka.
Oki, dia yang paling ceria, saking cerianya walau ada masalah sama cowoknya, dia jarang tuh yang namanya galau. Anggi, bodynya bagus, tipe-tipe model. Di antara kami, dia yang paling mudah ngegaet cowok. Rizka, dia rajin, paling suka bantu kami ngerjain PR. Baik banget deh Rizka, tapi dia paling pelit kalau dimintai bantuan waktu lagi ujian (ya bener juga sih). Yang terakhir Bella, dia paling hobi shopping, untungnya dia nggak pernah minta sama pacarnya, dan dia juga suka mentraktir kami. Maklum dia memang anak orang yang cukup berada. Dari semua itu, yang paling penting adalah kebersamaan, saling tolong menolong. Kita sering sharing dalam hal apapun. Dan tempat nongkrong favorit kita itu ya rumahku. Eittss, tapi ada satu hal yang paling penting. Larangan untuk bawa pacar!
Karena hari pertama sekolah masih santai, belum ada pembelajaran efektif, kami berlima temu kangen setelah dua pekan lebih tidak bertemu. Kami tidak punya agenda liburan bersama kemarin. Mereka sibuk dengan liburan mereka masing-masing. Begitu pula aku, yang liburan bareng keluarga, dan menghabiskan waktu liburan di rumah nenek, di Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light for My Way
Teen Fiction[COMPLETE] Beberapa part sudah kuhapus 🙏. Buat baca lengkapnya, yukk download app Devki Media di play store. Setelah aplikasi terinstal, klik "Light for My Way" atau ketik judulnya di kolom pencarian, lalu add to you library. Yo ayo! Mumpung masih...