Part 1

874 89 23
                                    

Tim voli Karasuno kali ini tengah bersiap lari di bukit heart break, Karasuno. Sebuah jalan persimpangan dengan tanjakan pegunungan yang memiliki sudut tikungan yang cukup tajam. Kapten mereka, Sawamura Daichi, mengintruksi mereka untuk berlari berpasangan. Satu persatu pasangan mulai berlari sesuai dengan intruksi sang kapten. Dan tibalah giliran dua kombi aneh Karasuno.

"Hoi! Kageyama. Kali ini aku akan mengalahkanmu!!"

"Ha?! Kita lihat saja nanti."

"Aku pasti akan mengalahkanmu! HUWAAAAA!!!!"

Dengan teriakan menggelegar Hinata menambah laju kecepatan berlarinya.

"Nandatto!!!!"

Tidak mau kalah Kageyama juga menambah kecepatannya.

Dan akhirnya mereka sampai pada finish dari latihan ini, tapi...

"HUWAAAAAAAA!!!"

"Hoi! Hinata mau sampai mana kau berlari?!"

"Hoi! Boge! Cepat kembali! Hinata Boge!”

"Hinata!"

Sayang sekali Tanaka, Kageyama, teriakan kalian sama sekali tidak didengarkan sang matahari Karasuno.

"HUWAAAAAAAAAAAAAAA........ !!!!!!!!"

.

.

.

.

.

Are? Dimana ini? Kageyama dan yang lainnya tidak ada, apa aku tersesat?” ucapnya sambil menoleh ke belakang, tapi ia sama sekali tidak menemukan siapapun.

Ia pun celingukan mencari jalan pulang, akan tetapi matanya menangkap sosok lain. Sosok dengan surai baby blue yang tengah menggendong seekor anjing dengan bulu berwarna hitam  putih.

"Ano ne Ano ne Ano ne."

Orang itu menoleh kearah Hinata, walau wajahnya datar ia memandang Hinata dengan pandangan bertanya. Bagaimana Hinata mengetahuinya? Anggap saja ia tahu.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang saat mencari anjing ku ini," ucapnya dengan wajah datar namun dalam beberapa bagian kata ia sedikit menggunakan nada yang corettidakcoret enak didengar. Tidak lupa sambil memberi kode dengan menunjukkan anjingnya.

Guk!

"Ahh....," Hinata sweatdrop melihat kelakuan orang di depannya ini.

"Kurokocchi!!! Kau dimana-ssu?!!!"

Tiba  tiba seseorang bersurai kuning memotong perkataan Hinata dengan teriakannya yang cetar menggelegar bagaikan badai halilintar.

"Aku disini Kise-kun."

"Kurokocchi?"

Orang yang dipanggil pun berbalik dari posisinya yang memunggungi mereka.

"KUROKOCCHI!!!!"

Mahkluk kuning itu langsung menyerbu Kuroko dengan pelukan mautnya yang hampir sama dengan gadis bersurai pink, akan tetapi Kuroko telah lebih dulu menghindar. Membuat sang kuning hanya bisa memeluk udara hampa.

Sementara itu Hinata yang menyaksikan kejadian di depannya, hanya bisa diam seribu bahasa, speachless.

"Kurokocchi apa yang-"

"Hinata!"

"Sugawara-san?"

"Akhirnya ketemu. Sudah dibilang jangan jauh jauh."

SesuatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang