Part 4

634 68 24
                                    

Kali ini Midorima yang melakukan servis. Ia berdiri di belakang garis, kemudian melompat seolah  olah tengah melakukan shoot three point andalannya.

"Oha Asa bilang bahwa cancer hari ini peringkat ketiga. Tapi aku telah membawa lucky item ku nanodayo. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi."

Kamera pun menyorot ke bangku cadangan yang ada di sebelah Momoi. Di sana terdapat kipas dengan gambar Akashi versi chibi. Jangan ditanya darimana itu kamera.

Kenapa Akashi? Karena lucky item cancer hari ini adalah kipas bergambar husbu Clova. Dan karena Clova hanya memiliki kipas gambar Akashi maka itu menjadi lucky item cancer hari ini.

Btw Dor entar kalau dah tanding balikin kipasnya ye.

Tidak mau nanodayo. Kalau besok tidak apa apa.

Gak mau tau, entar balikin itu kipas keramat Clova.

Emang Napa dah nanodayo?

Ku kan juga berzodiak sama ama bang Midor hehehe

....

//Oke abaikan percakapan di atas.

Setelah percakapan tidak jelas dengan Clova yang kebetulan lewat tadi, Midorima kembali fokus ke pertandingan.

Midorima pun melakukan tembakan shoot three pointnya saat giliran servis. Membuat yang lainnya melongo antara terkejut akan kemampuan three pointer Shutoku itu dan kebodohan yang dilakukannya.

Namun hasilnya bola itu tetap masuk.

Entah bagaimana aturan yang benar, tim Kiseki no Sedai mendapatkan point sehingga mereka kini dalam posisi deuce dengan tim Karasuno dengan skor 24 -  24.

"Midorima-kun kupikir kau ini pintar," ucap Kuroko dengan pandangan polosnya.

"Ha? Memangnya kenapa nanodayo?" ucap Midorima tidak terima dengan perkataan Kuroko.

"Midorima, jangan lakukan itu lagi," ucap Akashi dengan mode Oreshinya.

Bersyukurlah kau wahai megane.

Dan jangan lah kalian bertanya bagaimana 'bokushi' dan 'oreshi' bisa berganti seenak mereka.

Midorima pun menuruti perintah Akashi sebelum ia berubah dalam mode bokushi nya. Ia kali ini melakukan servis dengan biasa. Tentu saja diterima Nishinoya dengan mudah. Bola diterima Kageyama dengan baik. Kageyama kemudian melakukan toss kepada Tsukishima.

Melihat itu, Murasakibara segera melakukan blok kepada Tsukishima.

'Demi stok maiubou setahun'

Namun Tsukishima yang telah memperhitungkan pergerakan Murasakibara itu melakukan feint. Tidak ada yang melakukan blok follow, sehingga bola menyentuh lantai dari lapangan tim lawan. Membuat skor menjadi 25-24. Satu skor lagi dan para gaggak akan memenangkan pertandingan ini.

"Nice Tsukishima." ucap Nishinoya senang.

Giliran tim Karasuno yang melakukan servis. Mereka melakukannya dengan baik, dan dapat diterima dengan baik juga oleh tim lawan. Kali ini Kuroko menggunakan tekhnik misdirection kepada toss yang dilakukannya. Membuat lawan kebingungan karena bola tiba  tiba saja menghilang.

Bdumm!

Bola tersebut mengenai tepat ke lantai lapangan tim lawan setelah dipukul oleh Aomine, yang akhirnya bisa juga setelah set kedua, saat pertandingan hampir berakhir.

Skor 25-25. Mereka kembali deuce.

Kuroko melakukan servis. Mungkin karena terlalu lelah, sebab harus bermain voli lama yang tidak biasa untuknya, membuatnya sangat kelelahan. Sehingga servis itu mengenai kepala bagian Aomine yang kini posisinya berada di depan.

"Aw!"

"Gomen Aomine-kun... hoshh..... Hoshh....."

"Bertahanlah Kuroko, tinggal sedikit lagi kita mendapatkannya."

"Ha'i Akashi-kun."

Skor menjadi 26-25.

Tsukishima mundur ke belakang dan siap melakukan servis. Giliran Hinata yang maju dan menunjukkan kemampuannya.

Tsukishima melakukan servis tepat mengenai Kuroko. Kuroko karena kelelahan tidak bisa menerimanya dengan baik. Sepertinya Tsukishima tahu mengenai hal ini, bila dilihat karena ia mengincar Kuroko yang telah kelelahan.

Akashi memberikan toss kepada Kise, dan kemudian dipukul oleh Kise. Tapi sayang, Sawamura berhasil menerima spike itu dengan baik. Membuat mereka dapat melakukan serangan balasan.

"Counter!!!"

Hinata berlari dengan cepat dari ujung lapangan ke ujung lapangan lainnya untuk mengecoh dan menghindari para bloker yang telah bersiap. Ia tidak ingin spike nya terhalangi oleh dinding tiga manusia dua meter di hadapannya.

Kageyama yang melihat pergerakan Hinata, siap melakukan toss, menerima bola dengan sempurna dan melakukan toss yang sempurna juga untuk Hinata. Memudahkan sang mentari Karasuno dapat menspike bola dengan baik, menembus dinding manusia tersebut.

Bdummm

Prittt!!!!

Pertandingan dimenangkan oleh Karasuno.
Tim Karasuno pun bersorak senang karena berhasil memenangkan pertandingan yang mempertarukan 'sesuatu' itu. Sedangkan tim Kiseki no Sedai hanya bisa meratapi kekalahan mereka. Bahkan bisa di dengar gumaman mengerikan keluar dari mulut Akashi.

"Aku absolute aku tidak pernah kalah. Aku absolute aku tidak pernah kalah. Aku absolute aku tidak pernah kalah. Aku absolute aku tidak pernah kalah. Aku absolute aku tidak pernah kalah. Aku absolute aku tidak pernah kalah."

"Tapi Akashi-kun kau pernah kalah dari Seirin."

"Diam kau Kuroko."

"Gomen Akashi-kun."

Tim mereka pun menghampiri tim Karasuno.

"Kami yang menang jadi kami yang mendapatkannya," ucap Nishinoya kepada anggota Kiseki no Sedai.

Akashi menghela nafasnya. Berusaha mengiklhaskan 'sesuatu' yang sangat berharga baginya.

"Sesuai dengan kesepakatan benda ini menjadi milik kalian," ucap Akashi sambil menyerahkan sesuatu itu walau dengan ogah ogahan.

"Yeay! Akhirnya kami mendapatkannya!" sorak Hinata senang sambil melompat, diikuti oleh sang senpai, Nishinoya.

"Akhirnya kami mendapatkan voucher gratis minuman peninggi badan yang langka ini!" ucap Nishinoya dengan senang. Diikuti dengan beberapa member anggota yang lain tapi tidak seheboh Hinata dan Nishinoya. Tentu mereka masih memiliki malu.

Sementara itu Tsukishima dan Kageyama hanya memandangi pemandangan itu dengan ekspresi datar. Sedangkan, Asahi dan Yamaguchi berusaha menutupi waja mereka karena malu melihat bagaimana reaksi teman satu tim mereka.

Jadi yang mereka taruhkan itu adalah sebuah voucher minuman peninggi badan.

Yup! Kalian tidak salah. 'Sesuatu' yang mereka pertaruhan itu adalah voucher untuk mendapatkan  minuman peninggi badan yang langka nan mahal ini.

Kenapa disebut begitu? Karena pabriknya hanya memproduksi satu selama setahun dikarenakan sulitnya mencari bahan untuk minuman ini.

Tentu saja minuman ini mujarab, sangat sangat sangat mujarab malahan. Katanya hanya minum seteguk saja, mereka bisa menambah tinggi badan sepuluh sampai lima belas senti. Dan itu sudah terbukti oleh testimoni - testimoni di akun ngawurgram sang penjual. Juga para ahli yang tidak kalah ngawur dengan yang membuat ini.

Jadi jangan heran bagaimana Akashi bisa mendapatkannya, dan sekarang dengan ceroboh ia malah membiarkan orang lain mengambilnya. Ia harus menunggu satu tahun lagi untuk membeli minumn itu.

Kini Akashi sedang pundung di pojokan bersama Kuroko. Kenapa Kuroko juga? Kurasa jelas alasannya. Ia berencana meminta minuman itu dari Akashi. Tapi sekarang. Lenyap sudah harapannya, memiliki tinggi yang sama seperti teman  temannya yang tingginya minta diserang macam fandom sebelah.

Ya... begitulah kisah mengenai 'sesuatu' yang menjadi bahan taruhan mereka.

Kesimpulan dari kisah ini adalah. Minuman peninggi badan saja mereka perebutkan, masa kamu enggak?

~~~*- E N D -*~~~

SesuatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang