bab 8- cubitan pertama

155 12 1
                                    

Allah itu baik ya kak
Sudah kasih zahra semuanya
Termasuk kakakku yang ganteng ini, zahra mencubit pipinya.

"Assalamualaikum warahmatullah", salam untuk kedua bidadarinya selesai. Keempatnya sama sama menangkupkan tangan yang disertai doa.

"Amin", zahra tak melepas mukenanya, ia terlebih dahulu menyalami Faris, sebagai calon imamnya, Rahma sebagai calon mertuanya, dan raihan, calon adik iparnya.

Kemudian mereka sama sama turun dari lantai atas untuk melahap semeja makanan.

"Zahra, besok mas akan bantu cari keluarga dekatmu, tak baik juga kita terus serumah tapi tak ada hubungan pernikahan".

"Iya kak", zahra mengukirkan sebuah senyum yang tulus pada Faris.

Mereka semua masih saja melahap makanannya.

"Nak, bagaimana kalau kalian berdua, Faris dan Raihan khitbah. Langsung jadi satu".

Tangan Raihan yang masih melekat pada gelas kecilnya langsung ia lepaskan. Bagaimana tidak. Abangnya sudah khitbah. Lalu anaknya ummi hanya Raihan dan Faris. Jadi maksud ummi adalah dia, Raihan.

"A-apanya u-ummi", Raihan menatap Rahma tak percaya.

"Ya Allah ummi, Raihan masih se kacang kedele gini mau khitbah. Gak punya calon ummi. Lagian calonnya aja gak ada. Kalo ummi pengen gendong dedek bayi, ya itu bang Faris aja suruh cepet nikah gih langsung tempur jangan rai-".

Perkataan Raihan sukses mendapat pelototan dari dua mahluk Allah yang ia cintai. Faris dan umminya.

"Allah, tolong bantu aku hari ini", Raihan membenamkan wajahnya diantara kedua kakinya yang menempel pada kursi meja makan.

"Aw!!!!".

"Sumpah ya kejem banget jadi Abang. Hish awas ya kalau nyubit lagi tidur sana di kandang ayam. Malam ini tidur di ruang tamu. Biar aku tidur sama mbak zahra", rupanya malam ini Raihan sukses membawa dialog mematikannya. Karena yang Faris lakukan hanya menggenggam erat sendok dan garpunya.

"Ah sudahlah, aku kan tidurnya sama ummi", zahra mendamaikan suasana sekejap."kita kan belum halal, apalagi masih khitbah".

"Hmmm".

"Ngambek?".

"Hmmm", masih pada pendirian yang sama.

"Maaf".

"Hmmm".

"Ih...kok gitu sih", zahra melemparkan wortel bulat yang ada di piringnya ke wajah Faris.

"Iya iya! Enggak".

"Gitu dong, Hn... Ummi, Raihan, kak faris, sejak pertama zahra kerumah ini, ayah kalian kok gak pernah keliatan ya".

Mereka semua saling melirik.

"Sebenarnya, mas sama Raihan itu anak yatim".

******

Akbar's Pof

Dia meneguk alkoholnya. Setetes demi tetes hingga memenuhi bibirnya.

Assalamualaikum Pelengkap RusukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang