Night 4 (pt.1)

67 7 1
                                    

"Hey!"terdengar suara seorang laki-laki, ia sedang memegang bahu ku dari belakang.

.
.

Halo
Jangan lupa bintangnya ya
Happy Reading
.
.
.

" DAMN!, KEVIN!"teriak ku karena kaget.

"Kau kenapa?"tanyanya heran. Mungkin karena teriakkan ku.

"Well..,kau hampir membuatku mati karena ketakutan"sindirku.
Ku lihat di binggung dengan perkataanku.

Memang seharusnya aku tidak begini padanya , tapi...ya mau gimana lagi, padahal aku sudah sangat takut dan ternyata itu kevin, rasanya sangat konyol.

"Kenapa kau disini malam-malam?, sedirian lagi"ucapnya menggeleng kepala.

"Like as your looking, aku sedang menunggu bis"kataku.

Dan dia hanya ber"oh" ria.

"Kalau begitu aku akan menemanimu"katanya.

Wait... bukankah dia membawa mobil?

"Bagaimana dengan mobilmu?"kataku.

Mendengar ucapan ku ia hanya mengerutkan kening lalu tertawa keras. Itu sedikit membuatku tidak takut lagi.

"Well, aku hanya bilang menemanimu , bukan ikut pulang denganmu naik bis"katanya.

Shit!, aku sangat malu, harusnya dia menjelaskannya dari awal.

"Udah mulutnya jangan monyong gitu, tambah jelek HAHAH!"tawanya. Itu membuatku tambah jengkel. Aku terus melihat ke sisi jalan arah datangnya bis, berharap ada tanda-tanda kemunculannya.

Dari jauh muncul cahaya dan ternyata....

Itu mobil.... 😑

"OH MY GOD, bisakah lebih lama lagi"teriakku.

"Kevin, bagaimana kalau kita
ke—
vin! Kevin! KEVIN!!, KAMU DIMANA ?"panikku, baru beberapa saat tadi kevin di sampingku menertawakan ku dan sekarang! , ia sudah hilang.

"Shit, aku kembali merinding "kataku untuk memecah kesepian jalan ini .

Dari jauh ku lihat bis sudah datang, lantas langsung ku naik ki dengan cepat . Lalu duduk di salah satu kursi penumpang. Tidak mempedulikan kenapa Kevin tiba-tiba hilang.

Penumpang bis ini terbilang sedikit karena hanya 4 orang termasuk supirnya.

Setelah perjalanan selama 30 menit, akhirnya sampai juga dihalte dekat rumahku. Ya walaupun harus melewati jalan dengan pencahayaan yang remang-remang dan sepi, mau bagaimana lagi cuma jalan ini yang paling dekat.

 Ya walaupun harus melewati jalan dengan pencahayaan yang remang-remang dan sepi, mau bagaimana lagi cuma jalan ini yang paling dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama berjalan aku tidak merasakan di awasi seperti di halte, ya berati memang tempat itu berhantu.

Buktinya sekarang saja aku merasa aman-aman saja, padahal tempat ini kalau dilihat lebih menakutkan dari halte tadi.

Srek..
Srekkk...

Terdengar suara dari arah gang sempit....

Bersambung.....
Dibagi jadi 2 part ya
Semoga suka
Salam peni 💓

Guy in The Windows ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang