Chapter 3

27 4 0
                                    

"Sakit ya, melihat dia yang dulu selalu memprioritaskan Lo sekarang ketika bertemu seperti tidak saling mengenal"

                               *****
Ucapan Angela membuat Alexa sadar, bahwa tidak seharusnya dia memperlihatkan kelemahannya. Orang lain hanya boleh tahu bahwa hidup dia hanya dipenuhi oleh kebahagiaan.

"Eh ni anak malah ngelamun," gumam Angela.

"Woy, bengong mulu lo. Ayo buruan, entar kita telat ke lapangan upacaranya. Masa sang Ketua OSIS yang dikenal super duper disiplin telat ke lapangan upacara," dumel Angela.

"Buseet, ngomongnya bisa biasa aja gak? Jangan teriak-teriak. Untung gue gak punya penyakit jantung," kesal Alexa.

"Hehe, sorry dehh. Ya udah ayo kita ke kelas," ucap Angela sambil menarik tangan Alexa menuju kelasnya.

Saat mereka tepat berada di belakang pasangan yang membuat mereka muak itu, Angela dengan sengaja menabrak bahu cewek Itu.

"Aduh," ringis cewek itu.

"Ups.. sorry gak sengaja. Yuk Xa!" ajak Angela tanpa merasa bersalah sambil menarik tangan Alexa.

Tanpa 2 orang itu sadari, Alexa dan cowok itu sedari tadi saling menatap. Tetapi Alexa langsung mengalihkan tatapannya saat tangannya ditarik Angela.

"Miris ya, dulu gue yang selalu lo gandeng. Sekarang posisi itu direbut secara paksa oleh dia," ucap Alexa dalam hati.

______

Sesampainya di depan kelas, Angela dan Alexa ternyata telah ditunggu oleh 3 sahabat mereka. Siapa lagi jika bukan, Kayla Syakira Pradana si mulut mercon, Jenita Pratiwi Mareta Si Polos yang lemotnya minta ampun, dan Olivia Putri Darmawan sang biang rusuh.

"Ulala, ini dia yang ditunggu-tunggu daritadi. lama amat sih woy! 10 menit lagi udah mau mulai upacara. Dan kalian baru datang? Ini lagi ketua OSIS yang super duper disiplin, tumben amat baru datang. Biasanya jam segini udah stand by aja di lapangan...."cerosos Kayla.

Tanpa mengindahkan ucapan Kayla yang panjangnya minta ampun itu, Angela dan Alexa langsung masuk ke dalam kelas untuk menyimpan tasnya. Lalu keluar sambil menarik tangan Jenita dan Olivia menuju lapangan meninggalkan kayla yang masih nyerocos tidak jelas.

"Capek juga ternyata ya ngomong terus begini," gumam Kayla yang masih belum sadar kalau dirinya ditinggalkan teman-temannya.

"Udah belum guys?" tanya Kayla pada temannya.

"Kok gak ada jawaban ya?" heran kayla. Dia lalu mengedarkan pandangannya pada sekeliling. Dan dia membelalakkan matanya saat melihat sahabat-sahabatnya sudah berada jauh di depannya.

"OMG, woyy tungguin gue! Kenapa pada ninggalin barbie Kayla yang cantiknya tiada tara ini sih?" teriak Kayla sambil berlari menyusul sahabat-sahabatnya.

____

30 menit berlalu. Upacara pun akhirnya selesai.

Semua siswa/i langsung berhamburan menuju kelasnya masing-masing, begitupun Alexa dkk.

Tak butuh waktu lama, Alexa dan lainnya telah sampai di kelas. Mereka lalu menuju mejanya masing-masing, karna pelajaran akan segera dimulai.

"Elah tumbenan ni Bu Devi belum masuk. Biasanya kita baru duduk udah nongol aja depan pintu," dumel Olivia.

"Sok banget lu Liv nanyain Bu Devi. Biasanya juga elo paling males kalau pelajaran Matematika," ucap Kayla.

"Palingan juga dia lagi nyiapin alasan buat bolak-balik toilet seperti biasanya. Hahaha," sambung teman kelasnya yang bernama Rino, di ikuti tawa yang lainnya. Sedangkan Olivia hanya mendengus kesal.

Tak lama, Danar masuk kelas membawa buku yang tebalnya luar biasa.

"Danar," panggil Olivia.

"Apa?" jawab Danar.

"Bu Devi ada?" tanya Olivia.

"Ada. Bentar lagi juga masuk," jawab Danar sambil menyimpan buku tersebut di meja Guru lalu berjalan menuju mejanya.

"Ah si ibu mah gak asik, gue kira gak bakal masuk," dumel Olivia.

"Tadi nanyain, sekarang ngomel," gerutu Rino.

"Serah gue lah, yang penting gue cantik," ucap Olivia

"Apa hubungannya ogeb?" tanya Rino.

"Pengen banget lo punya hubungan sama gue?Sorry sorry tuse ya. Gue udah jadi miliknya Yayang sehun" jawab Olivia.

"Emang si bihun mau sama lo? Yang ada lo ditendang kali sama dia" ucap Roni teman kelasnya yang lain sambil tertawa geli.

"Sehun ogeb, bukan bihun. Gini nih yang pikirannya gak jauh-jauh dari makanan. Pantes aja badan kaya gentong gitu," ledek Olivia sambil menjulurkan lidah dan menjulingkan kedua matanya.

Semua murid yang mendengar perkataan Olivia pun langsung tertawa. Sedangkan Roni mendengus kesal. Tiba-tiba Bu Devi pun masuk membuat kelas yang tadi penuh gelak tawa menjadi hening tanpa suara sedikitpun.

*****
Gimana dengan part ini?

Aku gak akan bosan-bosan untuk tanya pendapat kalian akan cerita aku ini.

Jadi, jangan sungkan-sungkan ya untuk berkomentar.

Malah aku akan terkesan jika kalian mau mengkritik apa yang harus aku perbaiki. Tapi, usahakan dengan bahasa yang sopan dan tetap pikirkan persahaan orang lain ya😊

Jangan lupa Vomentnya yaa!

Asal Kau Tahu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang