TUJUH

17.6K 764 11
                                    

"Apakah Alzer ada di dalam?"

Pertanyaan itu mampu membuat Kayla mendongak. Menatap seorang gadis cantik yang kini berdiri di sampingnya. Benar-benar cantik dan... seksi.

"Apa keperluannya?" tanya Kayla.

"Saya tunangannya," jawab gadis cantik itu sambil mengibaskan rambutnya.

Kayla menganngguk. Ternyata ini tunangannya Alzer. Untung saja Kayla tidak jatuh hati kepada Alzer. Jika ia jatuh hati kepada Alzer, maka dirinya harus bersaing dengan wanita yang hampir mendekati kata sempurna secara fisik ini. Kayla meringis pelan, berada di dekat wanita ini membuatnya minder.

"Kamu yang ada di foto itu kan?" tanya tunangan Alzer dengan tiba-tiba.

Tubuh Kayla seketika menegang mendengar pertanyaan tunangan Alzer. Gawat! Apa perempuan di hadapannya ini mengetahui tentang foto itu?

"Foto?" tanya Kayla ragu. Bersikap seolah-olah ia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh tunangan Alzer.

Wanita ini tertawa sinis. "Pura-pura bego?" tanyanya lalu melipat kedua tanganya di dada.

Kayla terdiam dan menunduk. Tidak berani melakukan apapun. Jika ia melakukan kesalahan sedikitpun, maka sudah habis riwayat kerjanya di sini. Namun, bukankah itu yang Kayla inginkan? Ia ingin segera keluar dari pekerjaan ini? entahlah.

"Kamu pasti sudah pernah mendengar bahwa Alzer sudah punya tunangan, kan?" tanya tunangan Alzer dan di jawab dengan sebuah anggukan dari Kayla. "Saya Jessica. Barangkali kamu masih ragu, bisa bertanya kepada Alzer siapa Jessica. Maka dia akan menjawab bagaimana." Jessica kembali berkata bahwa ia adalah tunangan Alzer. Seperti menegaskan kepada Kayla bahwa Alzer adalah miliknya.

Kembali Kayla mengangguk. Untuk saat ini ia cuman bisa mengangguk. Sebenarnya sih, dirinya ingin sekali berteriak di depan wajah Jessica dan berkata bahwa semua yang Jessica katakan itu tidak penting baginya.

Brraakkkk

Dengan tiba-tiba Jessica menggebrak mejanya dengan keras. Membuat Kayla terpenjat dan mendongak menatap Jessica tidak suka.

"Apa?" Jessica balik menatap tajam kearah Kayla. "Kalau kamu tahu Alzer sudah punya tunangan, kenapa kamu masih saja menggodanya? Dasar jalang!"

Kayla berdiri dan menatap Jessica tajam tanpa takut. Memangnya Kayla tiddak bisa hanya untuk sekedar melotot. "Nona Jessica yang terhormat! Saya sama sekali tidak menggoda tuangan anda! Jaga mulut anda!"

Jessica tersenyum sinis. "Memang ya, jalang pada umumnya tidak pernah mau ngaku. Sudah jelas-jelas kamu menggoda tunangan saya sampai kalian berdua berciuman di belakang saya."

"Oh, soal itu... Pak Alzer sendiri yang tiba-tiba melakukan itu kepada saya dalam keadaan saya pingsan. Jika anda tidak tahu apa-apa jangan asal menghina orang! padahal tunangan anda sendiri yang brengsek."

Plaakkk

Setelah Kayla menyelesaikan kalimatnya, sebuah tamparan mendarat di wajahnya. Kayla meringis kesakitan, wanita ini benar-benar... Kayla mengelus piinya yang terasa panas.

"Kamu sadar gak apa yang kamu ucapkan? Alzer itu atasan kamu, beraninya kamu berkata seperti itu. Dasar wanita tidak tau malu!"

"Anda yang tidak tahu malu! Tiba-tiba saja menghina seseorang tanpa mengerti apa yang terjadi!" ucap Kayla sambil masih memegang pipinya yang sakit.

Jessica tertawa sinis. "Saya mengenal betul bagaimana sikap Alzer. Dia laki-laki setia dan tidak pernah melakukan hal buruk di belakang saya. Jika dia berbuat seperti yang ada di foto itu. Jelas, kamu yang sudah berhasil menggoda dia!"

With You? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang