Enam: i like!

11 7 0
                                    

⊂( ̄(工) ̄)⊃

Aku dan kamu
Aku dan kita!

Kenapa saat aku mulai membuka hati buat kamu,kamu malah berubah,

Raisa putri.

Gw diemin lo karna gw takut ngikuti kata hati gw,gw takut lo bakal pergi sama kaya orang" yang gw sayang,

Khafi putra.

 

Woy sa,sapa khafi sambil berlari kearah Raisa yang ingin memasuki gerbang sekolah,

Raisa pun menoleh dan memberhentikan langkahnya,lalu berkata,hmm apa?,menaikan alisnya,

Khafi pun ikut menaikan alisnya dan otaknya berpikir sejelak,tanpa di ketahui,lalu ia membuka suara dengan cepat,hari ini jumat sehat?,lalu kembali menyambung,ke kantin bareng yu sarapan,ucapnya sambil mengan menarik tangan Raisa.

Di perjalanan Raisa hanya diam sampai khafi membuka suara,lo sakit?,

Raisa pun tertawa lepas,lalu menjawab,ta lah bapa saya ta sakit bapa!,
Yang kemudian di ikuti khafi,dan menyahut,haha,suku mana tuh sa,
Lah ta tau kau,aku ni macam suku batako lah,paaa,jawabnya lalu tawa kembali lolos dia antara mereka,
Udah ah ketawa mulu,ucap khafi,

Idih ga papa lah,senam perut dulu kali,ucapnya dan mereka berdua kembali tertawa,

Anjirr sa,belo senam aja udah keringetan,ucap khafi ketika sudah duduk di bangku kantin,

Terus,gw diem salah,gw ngelucu, juga salah?,

Yang hanya di balas khafi dengan tawa lagi,

Yaudah sarapan yu?,

Sip,

Mereka pun pergi ke kantin bersama tuk sarapan,

Setelah sarapan khafi di perjalanan khafi di panggil temanya dan mengingatkanya tuk menyapu kapling,

Fi!,lo jngn lupa hari ini piket!,

Khafi hanya menoleh,tanoa membalas,
Kemudian siswa itu pergi,

Lo piket?,

Iya,gw lupa,jawabnya singkat,lalu pergi ke koridor di belakang kantin,

Kemudian Raisa pun menyusul,

Woy,sapa Raisa sambil menepuk pundak khafi dengan langkah yang sedikit berlebih dari khafi karna berlali,kemudian membalikkan badanya ke arah pria itu,

Lo ga ngajag gw gitu,lanjut Raisa,setelah khafi menaikan sebelah alisnya,yang artinya apa?,
Lalu di balasnya dengan tawa ringan,lalu berkata,kalo mau ikut ma ikut aja sa!, ucapnya sambil mengacak acak rambut gadis itu,
Pipi Raisa pun memerah karna tingkah khafi,

Sedangkan khafi meneruskan langkahnya lagi,
Kemudian Raisa mengikut di belakang,sesampainya di sana ternyata belum ada siswa lain yang menyapu,sedangkan khafi harus ke atas untuk mengambil sapu ke kelasnya karna biasanya dia datang terlambat,dan tunggal ambil sapu yang sudah di bawa siswa lain,

Why?,ucap Raisa yang melihat tingkah khafi,sedang mengrauk garuk kepala,sambil mencari sesuatu di sekeliling,

Bego!,gw di kerjain,ucapnya

Kenapa tanya Raisa lagi,

Bodo amat,kemudian dia pergi dan menarik tangan raisa,

Raisa pun hanya diam,ia berpikir mungkin pria ini lebih pandai darinya dalam segala hal,walau dalam hatinya bertanya "why,ko ga nyapu?,kalo ada yang liat gimana,nanti denda poin gimana?".

Kemudian khafi membawa Raisa ke kursi dekat lapangan,sambil meminum teh hangat masing",sambil menonton pertandingan basket antar kelas,sekian nmenunggu senam di mulai,

Dari sini Raisa menyadari bahwa khafi telah mengajarkannya sesuatu,hal yang baru,ia merasa khafi membuatnya bebas dalam segala hal,dan mengajarkanya cara memberontak,kfati tidak sadar itu,walau ia tak ingin raisa menjadi seperti dia,tapi di sisi lain raisa tetap tau batasan seberapa ia harus belajar memberontak atau apa lah namanya,karna ada rasa nyaman yang di berikan khafi,

Karna sebelumnya Raisa enggan untuk pergi dengan laki" yang tak dia kenal,dia enggan menunjukkan kepribadiannya yang lain di depan umum,ia tak mau menonton pertandingan apa pun,dia tak pernah membolos saat jam pelajaran,namun ternyata tak seburuk itu membolos walau ada bayangn takut di hatinya,tapi bersama khafi dia bisa,dia belajar cara menjadi yang lebih baik walau menjadi seperti ini ia tetap bisa mengontrol,dan khafi adalah orang pertama yang membuat Raisa punya pikiran lain tentang pemberontak,yaitu kata unik dari pemberontak yang ia kenali,yang baru saja masuk di hidupnya yang membawakan nama lain bagi pemberontak,yaitu pribadi yang unik,karna dallam diamnya menyimpan banyak hal,dan berrimbuhan unik,begitu juga Raisa yang merasakan perubahan di dirinya yang dimana khafi sendiri tak menyadari itu,Raisa pun ingin membawa pengaruh di gidup khafi.

       (⌒▽⌒)

Blue Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang