lima: kenapa gw?

14 6 0
                                    

(*^▽^*)

Hari ini Raisa memutuskan datang lebih awal,lagi pengen aja,ia juga membawa beberapa novel kesukaan ya untuk di baca,karna hari ini lagi" mereka di landa jamkos,karna guru" mengadakan rapat.

Sesampainya di kelas ia melihat khafi sedang bertelungkup,dengan satu tangan di lipat satu tangan lagi di biarkan,untuk meletakkan kepalanya dan menghadap ke tembok,

Raisa melangkah perlahan,lalu duduk di samping khafi yang juga masih memmakai tasnya, dan mereka memakai jaket lepis, dengan warna yang sama pula,

Kemudian Raisa pun duduk di samping khafi lalu ia memainkan hpnya,sampai khafi terbangun sendiri.
Dan hanya ada mereka berdua saat itu.
Khafi pun membuka suara,

Kenapa lo ga bareng gw kemaren?,tanyanya sambil meminum teh hangatnya.

Oh, iya lupa,ucap Raisa, sambil tertawa manis menunjukkan deretan giginya,dan menyipitkan matanya,

Kenapa?,tanyanya lagi sambil meletakkan teh nya.

Lo pikirin aja sendiri!,sahutnya.

Ko gw,tanyanya lagi,

Lo ma ga peka nya kelewatan,

Tetus?,

Pantesan ga ada yang suka,

Sadiss,lalu mereka tertawa bersama.

Okeh pulang nanti bareng gw,

Liat nanti,

****

Tiga hari berturut turut,Raisa tak pernah pulang dengan khafi,

Hal ini membuat khafi bertanya tanya,

Seprti biasa Raisa dkk selalu tertawa bersama saat istirahat,di tengah canda khafi pun datang kali ini tak membawa absen apa pun,

Way bro,ucap Revin,
Yang hanya di balas khafi dengan tos tangan,
Tanpa di beri kode apapun teman" Raisa pergi, yang di pimpin oleh Lukas,cabut kuyyy!,ajaknya sambil menggerakkan tangan,yang kemudian diikuti oleh sisanya,

By sa gw kekantin dulu ya,ucap sinta.

Eh jangan di Telen tuh anak,sisain tulangnya,canda Nadia.
Sampai akhirnya mereka benar benar pergi.

Lo kenapa kalau ada gw diem gini,jadi diri lo sendiri aja sa!,lirih khafi yang duduk bersebrangan dengn Raisa,sambil memegang tangn Raisa

Kenapa gw santai aja ko,Jawabnya

Udah deh sa,gw males debat sama lo,kenapa lo juga ngejauhin gw,kenapa,seburuk apa gw di mata lo saa?,lirihnya sambil mennaatap Raisa,lalu memegang kepalanya, dengan sikunyang di tumpukan pada meja,yang membuat Raisa merasa bersalah,

Raisa pun menyahut sambil melepaskan tangan khafi dari kepalanya agar pria itu menatapnya,

Lo ga buruk di mata gw,gw cuma ga kenal lo aja,nama panjang lo aja gw ga tau,maafin gw kalo udah keterlaluan,dan lo orang satu" nya yang gw ga kenal tapi gw ajak bicara,lirihnya.

Khafi pun bingung mendengar penjelasan Raisa,juga bingung ingin menyahut apa,

Sampai akhirnya Raisa menawarkan pergi ke kantin,

Lo buntu ngomong ama gw,gw kira cewe aja yang bisa gugup,ucap Raisa yang membuat khafi menatapnya,

Khafi pun tertawa,dan membalas,anjir lo sadis!,

Haha,ngakak gw,lo aneh tau ga,sahut nya lagi

Bingung ya jadi gaje?,tebak Raisa.

Eh lo pernah denger ga wajan kuno kalo di gesek bisa bergetar,

Pernah,emang kenapa

Lo percaya ga,

Ga tau,emang kenapa

Gw percaya,

Hah lo percaya?,

Yaiya lah lo cobain aja sendiri pasti getar,sahutnya lalu tertawa,

Khafi pun menggaruk kepalanya,lalu ikut tertawa ringan,karna a bru merespin ucapan Raisa tdi.

Lalu mereka duduk di lapaangan melihat orang bermain bola,

Lo ga main,tanya Raisa membuka pembicaraan,

Ga gw males,sahut khafi,sambil meminum minumanya,lalu menatap ke lapangn,

Percakapan di antara mereka masih berlanjut,yang di lengkapi dengan tawa,

Sampai bola mengenai bahu Raisa,

Terjadilah cek cok antara khafi dan pelaku,

Fi!,fi udah,cegah Raisa khafi yang sudah mengangkat genggamanya,dengan sebelah tangannya memegang  bahu khafi dan sebelahnya lagi mencegat pelaku,agar tidak terjadi kekerasan.

Khafi pun tunduk seketika,lalu memalingkan pandangannya dari lawan menuju ke gadis itu,dengan tatapan yang tenang,tanpa ekspresi,dan di sisi lain pelaku pun menuruti isarat dari Raisa tuk pergi,

Kemudian Raisa membuka suara lagi,sambil kembali duduk yang kemudian di ikuti khafi,
Semua hal itu ga perlu di hadapi pakai emosi,kalo lo masih bisa sabar kenapa engga,gw aja bisa sabar ngadepin lo,ucap Raisa yang membuat khafi langsung menolehkan pandangn kepadanya,

Dan Raisa membuka suaranya lagi,bentar lagi bel bunyi,kalo mau pulang bareng lo yang nyamperin bukan gw,yaudah gw beres beres buku dulu,bentar lagi juga kayanya hujan,sambungnya lalu melenggang pergi begitu saja,

Sedangkan khafi hanya menatap bahu Raisa, ia baru pahamaksud dari gadis itu,lalu kembali berdiri mengikuti gadis itu,bermaksud ingin mengambil tasnya,

Dan benar saja,hujan pun turun,

Sesampai di teras kelas Raisa,ia hanya menggerakkan alisnya pada gadis itu,
Dan di respon Raisa dengan,bilang "ayo" aja susah banget,lalu ia pergi mendahului khafi,bermaksud memulai perjalanan,
Hah?,bukan gitu,sahut khafi,sambil bangkit dari tiang yang ia sandari lalu menarik tangan Raisa,
Kemudian kembali berbicara,lo ga takut kehujanan?,

Yang di balas Raisa dengan,hah?,lo takut hujan fi?,

Hah?,bukan gitu gw ma b aja,tapi kan lo cewe,kalo lo sakit gimana,sahutnya

Sakit ma, sakit aja kali paling cuma satu dua hari,jawabnya lalu menarik tangan khafi,

Kalo lo peka tuh ya lepas topi lo buat gw,Ucap Raisa yang masih menggandeng tangan khafi yang hanya diam dari tadi,
Kemudian pria itu hanya tertawa ringan,dan memasang kan topinya pada Raisa yang sebelumnya menggaruk kepala Raisa.



Baca terus yaa😊...

Blue Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang