Chapter 3

93 4 1
                                    

"Nayy.. bangun.. udah nyampek." Kata Rama sambil menggoyang bahuku. "Nay.. ayo dong.." kata Rama lagi. Aku yang gak tahan pun bangun sambil mengucek mata. "Makasi ya Ram." Kataku sambil senyum sama Rama. "Iyaa. Inget nanti sore ya." "Iyaa" jawabku singkat lalu meninggalkan Rama. Ah rasanya tempat tidur enak banget deh.

Aku pun cepat-cepat naik kamar. "Kak Aya gue mau cerita." Kata Acha sambil mengikutiku ke kamar. "Nanti aja Cha, gue ngantuk." Kataku sambil bergegas menaiki tangga, dan Acha masih setia membuntutiku. Aku pun membuka pintu kamar dan tiduran. "Chaa gue capek. Nanti juga si Kunyuk ke sini. Udahlah kasi kakak lo ini tidur." Kataku memelas menatap Acha. "Kak Ara, Abel, Camel, Rama, Anta, Fando, Dika ke sini Kak? Yeyyy seru nih. Gue gak bakal galau lagii. Tapi ya Kak, dengerin gue cerita dulu ya please? Kak Adit katanya lagi sibuk sama tugas. Ya ya ya?" Kata Acha memelas. "Gue beliin cokelat paling gede deh kak." Tambah Acha sambil menarik tanganku. "Yayaa." Jawabku malas. "Jadi gi..." ucapan Acha terpotong ketika mendengar ketukan pintu. "Masuk aja." Jawabku malas tanpa beranjak dari tempat tidur. "Kak Ayaaa, Achaaa!!!" Kata 2 orang gadia bersamaan. "Cia, Nia, sama siapa ke sini?" Tanyaku basa basi. Cia dan Nia pun masuk dan duduk di sebelah Acha. "Sama mama papa lah, Kak Aya Cia sama Nia bakal dititip sama papa mama di sini. Jadi Cia Nia pindah sekolah deh. Di SMAnya Kak Aya." Kata Cia antusias.

Cia dan Nia itu kembar, hanya beda 3 bulan denganku tapi mereka "katanya" lebih enak memanggilku Kak Aya. Cia dan Nia tinggal di Medan. Dan makhluk ini ke Jakarta palingan 1 tahun sekali. "Dapet kelas apa lo?" Tanyaku. "Kelas apa ya Cik? O iya, kita dapet X-3 Kak, Kak Aya kelas apa?" Tanya Nia. "Gue kelas X-8. Berarti lo sekelas sama Anta,Camel." Jawabku. "Kenalin dong kakk.." kata Cia bernada manja. "Nanti juga bakal ke sini." Kataku sambil tiduran lagi. "Cia tidur sini ya kak, Nia katanya mau sama Acha." Kata Cia. "Iyee." Jawabku acuh dan mengecek handphoneku. SMS gak ada, Line gak ada, Twitter gak ada. Eh BBM ada 1.

Alfian : Ya,

Anaya Frnssc : Apa?

Alfian : Gak jadi.

Cih labil banget ni cowok. Sebuah pesan via Line pun masuk.

Ramazz : Guys jangan lupa bawa makanan.

Camelya Z : Dasar gentong

Ramazz : Ape lu kate?

Anta Alvrz : Mohon tenang Bapak Ibu. Saya sedang pergi ke dunia mimpi.

Anabelle : Bahasa lo Ta.

Anamalita : Cie Antabel lagi ngeroman nih. Berasa jomblo banget gue.

Dika : Cie yang jomblo iri aja

Anamalita : cie yang jomblo teriak jomblo

Camelya Z : udah ah diem lu pade

Gue ngantuk.

Anta Alvrz : Iya nyonya

Dan tanpa aku sadari aku pun tertidur sambil menggenggam handphoneku.

"Tok... tok.. tok... NAYA!!" Teriak seseorang di depan kamarku sambil mengetuk pintu yang membuatku tersadar dari tidurku dan ternyata aku lupa untuk mengganti seragam sekolah karena tadi terlalu lelah, dan ternyata Cia-Nia-Acha ketiduran pula di kamarku. Hem. "Tunggu dulu di bawah Bel." Sahutku dari dalam kamar. Abel pun diam dan aku pikir dia sudah menuju lantai bawah. Aku pun mengganti seragam sekolahku dengan t-shirt pink dan celana hitam selutut. Rambutku yang berantakan aku sisir. Tak lupa juga memakai kacamataku. Oh iya, aku terkena rabun jauh, tapi cuman -0.5 sih.-. Jadi gak begitu parah dan kacamata juga aku pakai kalau sedang ada mood. Aku pun membuka pintu kamar menghampiri The Kunyuk dan meninggalkan Cia-Nia-Acha di kamarku. Aku berharap semoga mereka tidak membuat kekacauan di kamarku kali ini.

Aku turun menuju ruang tamu. Di sana sudah ada The Kunyuks. Abel dan Camel sedang berkutat dengan rutinitasnya yaitu ngegosip dan kali ini mereka ngegosipin Diva anak X-4, Ara dan Anta sedang mengemil, sementara Fando dan Dika bermain dengan Titi, kura-kuraku yang imut dan cetar membahana kayak yang punya. "Eh Aya," ujar Fando lalu menatapku sambil senyum senyum gak jelas. "Napa lo? Gue tau pasti ada maunya nih." Kataku sambil duduk di sebelah Camel. "Aya gak boleh galak loh, kalo galak ilang noh cantiknya." Kata Dika gombal dan diikuti tawa yang lainnya. "Eww. " kataku lalu memutar bola mata. "Gue mau minta air ya Ayaa. makasih. " kata Fando kemudian ngacir ke dapur. "Ehh nyukk gue lagi galau nih, gue mau cerita sama lo lo pada." Kata Rama kemudian duduk di atas karpet bulu, teman-temanku dan aku pun mengikutinya dan Membuat lingkaran di sana. "Kenapa galau lo? Secara lo kan player masa galau sih gara-gara Angel?" Tanya Camel sambil ikut memakan snack Anta dan Ara. "Jangan dihabisin, Onta.' Kata Anta dan merebut snacknya. "Lo kali Banana. Lo tu ya harus berbagi satu sama lain demi kesejahteraan." Kata Camel lalu menyambar snack Anta. "Iiih Camel jorok banget deh, belum cuci tangan juga udah makan snacknya, ihhh jangan dimakan Ta, ada bakterinya..." ujar Ara nyeroscos seperti jet. "Ara perhatian ya sama Anta? Cieee" kata Anta sambil mencolek dagu Ara. "Awas ada yang cemburu tuh, gak mau liat kalian. " kataku sambil melirik Abel. "Ih apaan sih lo Ya? Gue gak cemburu." kata Abel sambil blushing. "Siapa yang ngomongin lo? ge-er." kataku diikuti tawa yang lain.

--------------------------------------------

4 Agustus 2014

Hurt.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang