Hari ini merupakan hari tersial untuk seorang Ruby Dalton.
Tadi pagi gadis itu bangun kesiangan sehingga ia harus dimarahi atasannya selama kurang lebih setengah jam. Mendengarkan segala pepatah dan ocehan yang benar-benar membosankan.
Kemudian karena bossnya melihat ia menguap ketika mendengarkan ocehannya itu, lagi-lagi Ruby harus terkena masalah. Ia harus bekerja lembur tanpa dibayar!
Dan sekarang setelah ia lelah mengalami semua itu dan harus segera pulang, ia malah menabrak mobil seseorang. Ada apa dengan hari ini sebenarnya?!
Dengan gemetar, Ruby keluar dari mobil mungilnya, menghampiri seorang pria yang sedang mengetatkan rahangnya, bersender di depan mobilnya dengan memasukkan tangannya ke dalam saku, tentunya karena menunggu Ruby untuk keluar dari mobilnya semenjak tiga menit yang lalu.
"Maaf, aku benar-benar tidak sengaja."
Pria itu mendesah keras kemudian menoleh dan tertegun ketika menatap Ruby. Pria itu terdiam mematung untuk sesaat, membuat Ruby kebingungan sendiri.
Apa ada hantu di belakangnya?
Ruby langsung menoleh ke belakangnya dengan cepat, menatap jalanan kosong di belakangnya dengan horror namun dahinya berkerut saat tidak mendapati apa-apa.
"Hm, maaf, ada a-ASTAGA!"
Ruby mundur selangkah sambil memegangi dadanya yang berdetak cepat sekali. Apa pria itu seorang ninja? Kenapa Ruby tidak mendengar langkah kaki pria itu saat mendekat ke arahnya?
"Kamu tau, tangan saya cedera."
"A-apa?"
Pria itu menunjuk lengannya yang nampak baik-baik saja sambil menatap Ruby dengan datar. "Sakit. Saya mau pertanggung jawaban kamu."
Ruby mengerjapkan matanya tidak mengerti, ia memang menabrak mobil mewah pria itu, tapi tidak sekencang itu hingga dapat membuat seseorang cedera. Bahkan mobil pria itu hanya penyok sedikit di bagian belakangnya.
Tiba-tiba pria itu mengerluarkan sebuah telepon genggam canggih keluaran terbaru dari saku celananya dan mengarahkan pada Ruby.
"Masukkan nomor telepon kamu yang bisa dihubungi."
Gadis itu hanya bisa menuruti perintah pria itu, ia tidak ingin dituntut apa pun karena sepertinya pria itu merupakan orang kaya.
"Nama sa-aku Tobias. Mulai besok kamu harus tinggal di rumahku dan merawatku hingga sembuh."
"Maaf?" Ruby melebarkan matanya tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Apa pria ini gila?
"Maaf, bukannya aku tidak mau bertanggung jawab tapi bahkan tidak mengenalmu. Dan aku tidak mau tinggal bersama orang asing."
Tobias mengerutkan keningnya sedikit sedangkan raut mukanya tetap datar. "Kau sudah tau namaku."
"Bukan itu maksudku. Mengenal dalam arti yang sesungguhnya."
Ruby menatap pria yang hanya terdiam itu lalu panik saat pria itu tiba-tiba melangkah semakin dekat dengannya. "Kamu mau apa?"
"Tadi kau bilang ingin mengenalku?"
"Ya, lalu apa hubungannya dengan berdekatan?" Ruby kembali mundur ketika Tobias terlalu dekat walau usahanya sia-sia karena pria itu terus melangkah dengan cepat bahkan menarik lengannya hingga Ruby tidak bisa mundur lagi.
Pria itu menatap mata biru Ruby kemudian mengecup bibir lembut gadis itu begitu saja.
Ruby masih mencerna semuanya ketika pria itu membisikkan sesuatu di telinganya kemudian meninggalkannya begitu saja, sendirian di gelapnya malam dengan warna merah muda yang menghiasi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Kiss a Day ✔️
RomanceWARNING 17+ PLEASE BE WISE!! 'One Kiss is All It Takes' - Dua Lipa YANG GAK SUKA GAUSAH DIBACA, YANG REPORT KUDOAIN GADAPET JODOH! Highest rank : #2 in CeritaPendek (17 Juni 2019) #5 in Shortstory (4 Juli 2019) #31 in Romantis #1 in Girls (22 Mei...