Hai maaf ya lama gak update, ada yang masih nungguin cerita inikah?
Semoga suka ya dengan part ini. Enjoy, happy reading💙
***
Tubuh Ruby menegang kaku. Ia sudah memperkirakan jawaban terburuk yang akan dikatakan oleh Tobias tapi kenapa rasanya tetap sakit?
Tobias mendudukan tubuhnya dipinggir tempat tidur kemudian menarik tangan Ruby dan membawanya ke pangkuannya.
Ruby mencoba menarik tangannya namun tidak berhasil, akhirnya ia hanya berpasrah diri dan duduk di pangkuan Tobias.
"Aku bertemu gadis itu di salah satu perusahaan yang aku miliki."
Tobias mengerutkan keningnya ketika Ruby membelalakan matanya dan membuka mulutnya walau tidak ada kata-kata yang keluar.
'Jadi gadisnya ini sudah tau?' Tobias bertanya-tanya dalam hatinya. Hampir saja ia mengeluarkan suaranya jika Ruby tidak mendahuluinya.
"Kau punya perusahaan sendiri?! Astaga, sebenarnya seberapa kaya-nya kamu." Ruby menggelengkan kepalanya tidak percaya sedangkan pria itu hanya menatap Ruby dengan kesal.
Bukankah gadis itu sudah tau jika Tobias adalah seorang miliarder? Lalu kenapa gadis itu harus seterkejut itu mendengar ia memiliki perusahaa sendiri? Apa tampangnya tidak seperti orang kaya?
"Astaga, dan aku selalu berkata kasar bahkan pernah meninju wajahmu!" Ruby menutup mulutnya, seketika itu juga ia panik. Walau tinjunya tidak menimbulkan kerusakan di wajah Tobias, namun tetap saja ia bisa dituntut.
"Dan kau baru sadar?!" Tobias menggeram kesal sambil memutar bola matanya. Ia benar-benar tidak mengerti dengan gadis satu ini.
"Memangnya perusahaan apa yang kau punya?"
"T Corporation."
Ruby membelalakan matanya, terkejut mendengar nama perusahaan milik Tobias. "Itu perusahaan impianku!"
"Dan kau tidak tau siapa pemilik perusahaan impianmu? Luar biasa." Tobias mencubit pipi Ruby dengan gemas hingga gadis itu sedikit meringis merasakan perih di pipinya.
"Aku bertemu gadis itu di perusahaanku sekitar tiga tahun lalu. Waktu itu aku melihat siluetnya saja dari samping, walau begitu gadis itu tetap bisa menarik perhatianku."
Ruby bergerak tidak nyaman di pangkuan Tobias, ia merasakan sesak di hatinya. Dari nada bicaranya, sepertinya perempuan itu sudah sangat berhasil memukau dan membuat Tobias jatuh cinta dengan sangat dalam.
"Setelah sibuk mencari tau, akhirnya aku berhasil mengetahui siapa gadis itu."
Tobias berhenti berbicara sejenak, membuat Ruby penasaran namun sekaligus tidak ingin tau.
"Namanya Ruby. Dan aku baru mengetahui ia memiliki mata yang sangat indah berwarna biru."
"Apa?" Ruby menutup mulutnya dengan terkejut, jadi lukisan itu adalah dirinya?
Tobias tersenyum tipis melihat gadisnya yang terkejut itu. Akhirnya ia bisa memberitahukan gadis yang dapat membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu.
Gadis yang setelah ia kenal lebih dekat ternyata dapat memnuatnya jatuh lebih dalam lagi. Gadis pertama yang menolaknya dan membuat dirinya harus bertindak kriminal dengan mengurung gadis itu di rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Kiss a Day ✔️
RomanceWARNING 17+ PLEASE BE WISE!! 'One Kiss is All It Takes' - Dua Lipa YANG GAK SUKA GAUSAH DIBACA, YANG REPORT KUDOAIN GADAPET JODOH! Highest rank : #2 in CeritaPendek (17 Juni 2019) #5 in Shortstory (4 Juli 2019) #31 in Romantis #1 in Girls (22 Mei...