Kisah seseorang perempuan yang hidup di balik luka hingga di pertemukan dengan cowo dingin yang mampu menyembuhkan luka hatinya. Akankah mereka bersatu ?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang, oliv kamu cantik sekali" ucap grandma.
"Olive gitu loh"kekeh ku.
Selama perjalan menuju kantor hening tak ada yang membuka percakapan .
"Sudah sampai nyonya"ucap sang sopir.
aku dan grandma turun dari mobil . Wow mengejutkan semua staff menyambut kami di depan 😄
Selama mengelilingi kantor grandma banyak memberi arahan dan aku hanya mampu mendengarkannya walau sejujurnya sangat membosankan ,jam rapat para pemegang saham 1 jam lagi.
"Grandma , sepertinya aku gak bisa menjalankan ini "tegasku.
"Grandma sudah memikirkan apa yang terbaik buat kamu!"ucapnya.
Aku hanya mampu duduk dan menghentakkan kaki beberapa kali.
Bosan sangat 😔 semuanya dari awal sudah di perjelaskan tapi sulit untuk memahami .
Disinilah sekarang ditempat rapat yang sudah di penuhi banyak orang hanya 2 kursi yang tersisa, siapa yah?
"grand,...ehemm, gimana kalau kita langsung mulai saja " ucapku.
Upsss. Apa aku salah berbicara kenapa semua dewan direksi yang ada di ruang rapat menatap ku sangat tajam.
"Baiklah menunggunya"ucapku serak.
"Maaf terlambat mari kita mulai"ucap seseorang.
Tampan sangat 😁oh tuhan . Seperti malaikat aku hanya kagum menatapnya.
"Ada yang salah nonna ?" Ucap pria itu sembari mengoyangkan tangannya depan wajahku.
"Ehh..tidak"ucapku gugup.
Rapat pun berlangsung dalam waktu 45 menit. Sungguh membosankan ingin sekali keluar dari ruangan ini sungguh aku tidak memahaminya .
Aku melihat grandma berdiri dan memberi salam. Apa yang di lakukannya?
"Mohon perhatiannya saya ingin memberi tahu kalin bahwa mulai sekarang setengah saham saya akan di pegang oleh nonna olive ,saya harap kalian ikut membantunya " ucap grandma.
"And... saya ini sudah lanjut usia jadi saya hanya bisa berharap padanya , olive perkenalkan dirimu sayang".lanjut grandma.
Aku hanya mematung di tempat entah kemana pikiranku larinya. Aku menatapnya sambil berkaca-kaca.
Aku berdiri dari tempat dudukku jujur saja kaki ku lemas karena barusan grandma memberi ku pukulan hebat karena ucapannya.
" hallo perkenalkan nama ku olive aku tidak yakin bisa menjadi salah satu pemegang saham disini ...
"Olivia!!"potong grandma.
aku melihat ada aura amarah di mata grandma. Aku tersenyum menatapnya.
"Tapi tolong ajari saya untuk memahami keadaan perusahaan saat ini karena saya tidak ingin mengecewakan banyak orang , saya olive mohon bimbingannya"lanjutku ramah sambil membungkukan badan.
Rapat pun usai para dewan telah meninggalkan ruang rapat disini hanya ada aku grandma dan pria itu .
"Sudah lama tak berjumpa gavin ,apa kabar orang tua mu?" Tanya grandma padanya.
"Semuanya berjalan baik" jawab gavin.
Aku hanya menyimak pembicaraan mereka .
"Aku pergi dulu, permisi" aku berdiri .
"Mau kemana ? Tetaplah disini mulai mengawasi perusahaan" ucap grandma.
"Grandma! Beri aku waktu ini terlalu berat bagiku aku harap grandma meng..
"Nyonya oh biarkan saya mengajak olive untuk mengelilingi perusahaan"potong gavin sembari menarik tanganku keluar ruangan.
selama berjalan mengelilingi kantor hingga sekarang di atap kami saling diam.
"Jangan mencampuri urusan orang lain"ucapku sambil menepis tangannya.
