Kisah seseorang perempuan yang hidup di balik luka hingga di pertemukan dengan cowo dingin yang mampu menyembuhkan luka hatinya. Akankah mereka bersatu ?
Aku kecewa pada olive bukan karena tamparannya tapi karena sikap nya .
"Gavin apa kamu baik-baik saja ? "Ucap ny.oh.
"Maaf kan sikap olive yang kekanakan dia tidak bisa menahan emosinya"lanjutnya.
"Tak apa bibi saya tahu olive punya alasan alasan tersendiri dengan sikapnya"jawabku.
Nyonyah oh itu sudah ku anggap bibi ku sendiri karena beliau kerabat dekat mama saya.
"Semuanya berawal dari ayahnya yang meninggalkan banyak luka di hati olive"ucap bibi oh.
aku mendengarkan seksama apa yang bibi oh katakan tentang olive.
"Apa yang di lakukan olive selama di luar negeri ?"tanyaku.
"Menyembukan pikirannya sejak kecil setelah insiden di mana orang tuanya meninggal di hadapannya dia menyalahkan dirinya sendiri hingga sekarang dia benci dengan perusahaan yang menyebabkan ayahnya depresi dan saling melukai tapi bibi memaksa dia untuk mengambil alih perusahaan agar dia sembuh "jelas bibi oh dambil terisak.
"Tenanglah bibi semuanya akan berjalan dengan baik.aku akan membantunya'tegasku.
"Saya berharap kamu dapat menyembuhkan lukanya,kumohon"ucap bibi oh.
Setelah berbincang dengan bibi oh ada rasa khawatir karena olive belum kembali kuputus kan untuk mencari .
Aku mencari nya di sepanjang jalan tapi tak menampakkan olive.
"Dimana kamu olive"tanya ku dalam hati.
[Sungai han]
"olive kamu begitu menyedihkan hahaha. "Teriakku.
Setelah pergi dari kantor aku memilih memakan bnyak makanan dan minum minum.
Dan di sinilah aku berada ditempat yang sunyi.
"Kenapa dengan langitnya gelap"ocehku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menunggu seseorang nonna "ucap seseorang yq ku abaikan.
"Kau akan kedinginan jika terus disini"lanjutnya .
Ku rasakan ada jas yang menyampai di pundakku.
"Untuk apa kau kemari "ucapku sembari meminum bir di tanganku.
"Untuk melihat seseorang yang menyedihkan"ucapnya sembari duduk disampingku.
Yah ... dia dalah gavin
Ku minum lagi bir tapi dia mengambil alih bir dari tanganku dan meminumnya.
"Apa yang kau lakukan kembalikan""ucapku marah.
Ku lihat wajahnya dia hanya tersenyum.
"Kenapa tertawa? Apa da yang lucu ?"tanyaku pada gavin.
"Ayo pulang "ucap gavin padaku.
"Aku tak ingin bertemu grandma "ku habiskan bir dari tangan gavin.
