04.

749 25 0
                                    

"Sayang."panggil Nora mama Asla sambil memasuki kamar putri kesayangannya yang sibuk dengan ponsel miliknya.
"Ya ma?"tanya Asla setelah mamanya duduk disebelahnya sambil mengusap lembut rambutnya.
"Aca nggak belajar?"tanya Nora dengan lembut.
"Udah kok ma,tadi Aca udah belajar."jawab Asla tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel miliknya.
"Ya udah,kalau gitu Aca istirahat tidur!jangan main hp mulu."pesan Nora kepada putri semata wayangnya tersebut.
"Hmm"
Mendengar jawaban seperti itu Nora mama Asla hanya tersenyum lalu mengecup pipi Asla."Selamat malam Aca."ucap mamanya lalu keluar dari kamar Asla.
☆☆☆
Hari ini hari Minggu.Asla dan sahabatnya sedang berolahraga ditaman komplek perumahannya.Hal seperti ini memang sudah menjadi kegiatan rutinitas mereka disetiap minggunya.
"Eh!berenti dulu gue capek!"ucap Ami setengah berteriak karena sahabatnya sudah lebih dulu dan meninggalkannya.Namun mereka semua tetap berlari tanpa memperdulikan teriakan Ami.Melihat sahabatnya yang seperti itu membuat Ami merasa kesal. "Sahabat macam apa kalian ini?"batin Ami kesal.
Asla sedang asik mendengarkan musik melalui earphone miliknya tampak tak peduli dengan keadaan sekitarnya.Sesekali Ia memejamkan mata sambil mengikuti alunan musik tersebut.Tiba-tiba
"BRAK!"
Asla menabrak punggung seseorang yang berada didepannya,sehingga membuat orang tersebut terdorong kedepan,sehingga membuat lututnya menciumi aspal jalanan.
"Eh maaf,tadi gue lagi nggak fokus."ucap Asla ketika Ia sadar akan perbuatannya.
Mendengar suara seseorang yang tidak asing dari belakangnya,membuat Ia menoleh kebelakang dengan tatapan tajam dan dingin.
"Lo lagi-lo lagi,emang hidup lo nggak tenang kalau ketemu gue nggak bikin masalah mulu ha!perasaan tiap ketemu lo hidup gue sial mulu!"ujarnya dingin,sambil menatap Asla dengan mata elangnya.
"Lo santai dong,gue kan nabrak lo nggak sengaja!dan tolong lo camkan gue bukan pembawa sial!"ucap Asla dengan emosi.
Sedangkan Aqil ia hanya diam saja tanpa menanggapi ucapan Asla.Lalu Ia berbalik meninggalkan mereka yang masih melongo dengan pertengkaran kecil mereka.LAGI!
☆☆☆
Malam ini Aqil dan para sahabatnya sedang berkumpul di kamar yang berada di apartemen milik Aqil.Ia memang tinggal di apartemen.Hal ini terjadi karena peristiwa dua tahun yang lalu,peristiwa yang mengakibatkan segalanya berubah.Termasuk rumahnya,rumah yang dulunya penuh akan kehangatan dan keceriaan sekarang sudah berubah menjadi rumah yang sepi bak tak berpenghuni.Peristiwa tersebut juga merebut kasih sayang kedua orang tuanya.Jika mengingat peristiwa tersebut,Aqil akan menjadi sangat brutal dan tak terkendali.Apapun akan jadi samsaknya,termasuk sahabatnya.
"Wah gila anjing ni cewek seksi banget."ujar Jhio dengan tatapan yang terus terfokus kepada layar ponsel milik Apris.
"Lo nonton apaan sih?"tanya Alif yang saat ini sedang bermain PS bersama dengan Iqbal.Seruan Jhio yang terdengar keras membuat kosentrasinya buyar.
"Nih-nih lo harus liat Lif!ni cewek seksi bet,bohayy!!"ujar Jhio bersemangat sambil menatap layar ponsel tersebut dengan fokus.
Setelah mendengar jawaban Jhio,Alif menoleh sekilas kelayar ponsel milik Apris yang sedang digenggam Jhio,lalu kembali fokus kepada kegiatannya tadi."Udah tobat gue ama yang begituan."ujar Alif kembali.
"Uuu,songong lu sempak badak!kemaren aja lo masih ngintipin anak cewek lagi ganti baju."seru Apris sambil menggeplak kepala Alif dari belakang.
"Ah sakik anjing!kan gue liatnya kemaren,nggak sekarang.Yang kemaren anggap aja gue lagi khilaf,sekarang gue udah kembali kejalan yang benar."ujar Alif dengan bangga.
"Khilaf-khilaf pala lo peyang."seru Haviz yang baru saja keluar dari toilet.
Jangan tanyakan keadaan Aqil,karena sedari tadi Ia hanya sibuk dengan ponsel miliknya tanpa perduli dengan keadaan sekitarnya.Prinsip hidupnya hanya satu :untuk apa memperdulikan kehidupan orang lain,sedangkan orang tersebut belum tentu peduli dengan kita.
Sedangkan Dimas,Ia sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri.Entah apa yang dilihatnya hingga Ia seperti orang gila.Tapi jika dilihat dari gejalanya Dimas seperti orang yang sedang jatuh cinta.Apris yang melihat Dimas seperti itu hanya memandangnya jijik sekaligus heran dengan sikap sahabatnya tersebut.
"Oi Dim!lo kenapa senyum-senyum sendiri?"tanya Apris kepada Dimas.Namun alih-alih menjawab,Dimas hanya memandang kosong ponselnya sambil terus tersenyum.Melihat itu Apris langsung merampas ponsel milik Dimas.
"Woi,foto siapaan tu?"tanya Apris kepada Dimas,karena ia hanya bisa melihat foto tersebut sekilas karena Dimas langsung merampas ponselnya ketika Ia ingin melihat.
"Foto-foto apaan?ngaco lo!"seru Dimas sambil salah tingkah.Mendengar pertengkaran mereka,membuat yang lainnya langsung memusatkan fokus mereka kepada Dimas dan Apris.
"Jangan boong lo!orang gue liat kok ada foto cewek di hp lo."seru Apris yang masih kepo dengan perempuan yang ada diponsel milik Dimas.
"Foto apaan?gue aja cuman main game.Mana ada foto."ujar Dimas masih dengan salah tingkah.Melihat gelagat anehnya membuat para sahabatnya tambah curiga kepada dirinya.
"Jangan boong lo!Lo kan gak berbakat buat boongin gue."ujar Alif kepada Dimas.
Karena merasa dipojokkan,Dimas langsung berlari keluar apartemen,karena takut ketahuan oleh para sahabatnya.Melihat hal itu para sahabatnya yang lain hanya mendengus kasar karena tidak tahu tentang perempuan yang mampu membuat Dimas salah tingkah plus seperti orang gila.
"Gue yakin pasti si Dimas lagi naksir sama seseorang."batin Apris.Lalu melanjutkan aktifitas menontonnya yang sempat tertunda karena ulah Dimas.

~☆☆☆~
Hari ini hari Senin,seluruh murid dan guru SMA Garuda melaksanakan upacara.Entah sudah yang keberapa kalinya Zaza mengeluh,yang pasti Is sudah sangat muak plus capek mendengar pidato tentang itu itu saja,yaitu membahas masalah sampah.
"Aduh pak cepetan elah,nanti bedak saya luntur ini!"omel Zaza dari barisan grup padus(paduan suara).
"Ih Zaza nggak boleh gitu,Pak KepSek ngasih nasehat kan demi kebaikan kita juga."seru Viola kepada Zaza yang tak henti-hentinya berceloteh.Memang diantara mereka Viola lah yang paling kalem dan jauh dari sifat buruk.
"Iya-iya."ujar Zaza kemudian.Lalu Ia kembali fokus kedepan memperhatikan Pak KepSek yang sedang memberi ceramah tersebut,meskipun begitu Ia tetap saja mengucapkan sumpah serapahnya didalam hati.
Akhirnya 15 menit setelah itu upacara pun selesai,dan semua murid dibubarkan.Asla dan para sahabatnya sekarang sedang berkumpul di toilet cewek.
"Gara-gara si Bapak nih,bedak gue jadi luntur.Kan gue jadi nggak cantik lagi!"ujar Zaza kesal,sedari tadi Ia tak berhenti mengomel karena bedaknya yang luntur.
"Ah elo,bedak mulu pikiran lo!Lagian ya menurut gue,Lo itu lebih cantik kalau muka lo tanpa polesan apa pun."ujar Aullya kepada Zaza.
"Nah betul tu!"seru Kesy menyetujui ucapan Aullya.
"Serius gue cantik kalau nggak pake make-up?"tanya Zaza kepada sahabatnya.
"IYA CANTIK!"ucap sahabatnya kompak,lalu tertawa bahagia.Zaza yang mendengar ucapan sahabatnya itu langsung tersenyum.
"Oke,mulai besok gue bakal coba buat nggak pake bedak lagi ke sekolah."ujar Zaza yakin.
"Nah gitu dong!Lagian menurut gue kalau lo pake bedak mirip emak-emak pergi kondangan."kekeh Ara bercanda.
"Ihhh,elo mahh!"ujar Zaza keki karena dikatakan mirip emak-emak pergi kondangan.
Mereka semua tertawa kembali,karena melihat Zaza yang mengerucutkan bibirnya karena kesal.

BERSAMBUNG.

HELLO GUYS:)
Aku up lagiii,ada yang nungguin nggak nih?

Semoga kalian suka:)
See you guys😻😻

Ig:
@tiaraasalsabilaa_

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang