Pagi ini kelas XIIPS.3 sadang melaksanakan ulangan B.Inggris.
"Sssttt,oi Asla,oii,oii nomor 3 apaan?"bisik Ara dari arah belakang Asla.Namun Asla tampak acuh dan tidak menghiraukan bisikan setan dibelakangnya tersebut.Karena kesal diacuhkan Ara pun menendang bagian belakang kursi Asla dan menimbulkan bunyi yang keras.
"Tiara!apa yang kamu lakukan?!"hardik Miss Eka dari depan dan menatap Ara tajam sambil berkacak pinggang.
"Uumm anu Miss tadi ada nyamuk dikaki saya,makanya saya tendang eh kena kursi Asla."kilah Ara.
"Sudah,kerjakan lagi ulangan kamu!"perintah Miss Eka kembali.Semuanya tampak fokus kembali pada kertas ulangan masing-masing.Tapi tidak bagi Ara,ia tampak kelimpungan menjawab soal-soal ulangan tersebut.Maklum lah Ara sangat payah jika berhubungan dengan B.Inggris.
"Aarrrgghhh!soal anjing!"teriak Ara tanpa sadar sambil melempar pulpennya kedepan dan tepat mengenai kepala Miss Eka.
"Tiara silahkan kamu keluar!tidak usah lagi kamu mengikuti pelajaran saya.Untuk sikap kamu ini akan saya beri nilai C dan akan saya minta guru BK untuk memanggil orang tua kamu.Nggak diajarin sopan santun kamu!"ucap Miss Eka sambil menarik tangan Ara agar keluar kelas.
"Nggak usah narik-narik saya Miss,saya bisa keluar sendiri dengan senang hati.Memangnya anda siapa berani-beraninya narik-narik saya.Jika anda kesal kepda saya,anda tidak perlu menghina orang tua saya!"ucap Ara emosi karena merasa orang tuanya dihina.Semua penghuni kelas terkejut mendengar ucapan Ara,tidak terkecuali Miss Eka yang tidak menyangka jika Ara berani melawan ucapannya.
Lalu Ara berjalan keluar kelas,sambil menendang tong sampah yang ada didepan kelas sehingga membuat sampah berserakan.Melihat Ara yang seperti itu membuat para sahabatnya berlari mengejarnya tanpa menghiraukan teriakan Miss Eka yang menyuruh mereka untuk kembali.Mereka tidak peduli jika nantinya akan mendapatkan hukuman,yang mereka perdulikan sekarang hanyalah satu.Ara.
15 menit kemudian.
"Ihh,Ara kemana sih?"seru Ami jengkel karena sudah lelah mencari Ara sampai berkeliling sekolah,namun tetap tidak menemukannya.
"Biarin aja dulu,mungkin lagi butuh waktu buat sendiri."ucap Asla.Diantara mereka semua Ara paling dekat dengan Asla,jadi tidak heran jika Asla mengerti bagaimana perasaan Ara,apalagi masalah yang dihadapinya kali ini cukup berpengaruh pada dirinya.
Dilain tempat ternyata Ara sedang menangis seorang diri didalam mobilnya yang berada diparkiran sekolah.Terkadang ia heran dengan takdir,kenapa ia seakan-akan sedang dipermainkan oleh taksinya sendiri.Kebahagiaan yang ia rasakan bisa sirna seketika seiring dengan datangnya badai besar yang merenggut kebahagiaannya.Ara kembali menangis histeris seperti beberapa waktu yang lalu sambil menjambak rambutnya sendiri.
Tak lama kemudian akhirnya tangisannya mulai reda,ia mulai tenang dan memilih untuk tidur didalam mobil.Mungkin kali ini ia akan bolos lagi.
☆☆☆
Kringg...kringg...kringg...
Bunyi bel menggema diseluruh penjuru SMA Garuda menandakan waktu istirahat.Membuat semua murid bergegas menuju kantin.Namun tidak bagi Asla,Rahmi,dan Ratih mereka sudah berada sejak sejam yang lalu dikantin.Mereka memilih bolos belajar demi menunggu kedatangan sahabatnya yang lain untuk membicarakan masalah yang terjadi dikelas mereka tadi.
Tidak lama kemudian akhirnya mereka datang.Mereka langsung menggabungkan beberapa meja agar mereka ber-18 orang tersebut bisa duduk.
"Lah si kunyuk mana?"tanya Salma yang baru sadar jika si kunyuk a.k.a si Ara tidak ada diantara mereka.Mendengar ucapan Salma barulah semuanya sadar jika Ara tidak ada.
"Ho'oh Ara mana?"tanya Kesy kembali.
"Itu dia yang mau gue omongin ke kalian."ucap Ratih,mereka semua mengernyit bingung tidak mengerti maksud perkataan Ratih.
"Jadi tadi itu..........................nah gitu ceritanya."ujar Ratih kembali menjelaskan semua hal yang terjadi tadi sampai hilangnya Ara.Semuanya tampak khawatir dengan keadaan Ara.
" BRAK!!"bunyi keras tersebut membuat mereka terkejut dari lamunan masing-masing.
Kini dihadapan mereka sedang berdiri Ara (pelaku yang menggebrak meja)sambil memasang wajah polos dengan senyuman tak berdosa dan wajah khas orang sesudah menangis.
Mereka langsung berdiri dan memeluknya.
"Alhamdulillah ya Allah,engkau masih memberikan kesempatan untuk hamba agar segera meminta maaf kepada Ara sebelum Ia pergi."ucap Phirsa sambil menengadahkan tangan layaknya orang yang sedang berdoa.
"Eh!lo pikir gue mau mati!"toa Ara kesal sambil menoyor kepala Phirsa.
"Kan mana tau,jodoh rezeki dan umur hanya Allah yang tau."ucap Phirsa sok bijak.
"Sok-sokan ceramah lo kaleng rombeng."saut Odis dari arah belakang.
"Udah,lepas peluknya!ngeri gue liat kalian."ujar Ara sambil berusaha melepaskan pelukan dari para sahabatnya,bukannya menuruti perintah Ara mereka malah tambah mengeratkan pelukan tersebut.
"Oi gue susah napas!"ujar Ara sambil mangap-mangap seperti ikan.Lalu mereka melepaskan pelukan tersebut,dan langsung duduk dikursi tempat mereka duduk tadi.Sedangkan Ara ia sibuk mengatur napasnya karena sesak.Setelah napasnya normal kembali barulah ia ikut bergabung bersama para sahabatnya yang lain.
"Kalian mau medan ap-"ucapan Fira terpotong karena bel masuk berbunyi dan membuat mereka mendesah kecewa.
"Yaahh,padahal cacing gue udah dangdutan dari tadi."ujar Elga sambil mengusap perut ratanya.
"Kalau lo laper,ya udah kita cabut bareng terus makan bareng."ucap Ratih santai kek dipantai.Apaan dah tor-_
"Nggak ah gue kagak mau,kemaren gue udah bolos juga masa sekarang ulang lagi.Suram masa depan gue ntar."tolak Khayla mengenai usulan Ratih tersebut.
"Tahan aja dulu,ini kan udah bel pelajaran terakhir.Nanti pas pulang lo bisa makan sepuasnya."Usul Viola kemudian.Elga hanya mengangguk lemah dan berjalan dengan langkah malas ke kelasnya dan diikuti oleh para sahabatnya yang lain.
☆☆☆
Sore ini Asla sedang berada di taman membawa kucing peliharaannya untuk bermain bersama kucing lainnya.Asla merupakan seorang pecinta kucing.
Asla duduk dibangku taman sambil memperhatikan kucingnya yang sedang bermain bersama kucing lain.Tiba-tiba ada seekor kucing berbulu putih bersih dikaki Asla dan membuatnya terkejut.Asla lalu mengambil kucing tersebut dan meletakkannya dipangkuannya sambil mengelus punggung kucing tersebut dan membuatnya tertidur di atas pangkuan Asla.Tangan Asla terulur untuk melihat kalung yang tergantung dileher kucing tersebut,ternyata dikalung itu tertulis nama kucing tersebut.
Sedangkan ditempat yang sama,Aqil sedang mencari kucing kesayangannya yang hilang.Pasti kalian tidak menyangka jika cowok dingin seperti Aqil merupakan seorang pecinta kucing juga."Moli lo dimana?"batin Aqil.Ketika sedang berkeliling mencari kucingnya,Aqil melihat seekor kucing yang sangat mirip dengan kucing kesayangannya.
"Moli?"panggil Aqil ketika ia sudah sampai dibangku taman tempat Asla duduki tadi.Asla yang awalnya sedang menundukkan kepala sambil mengelus bulu kucing refleks mendongakkan kepalanya dan langsung bertatapan dengan bola mata cokelat didepannya.Seperkian detik berikutnya Asla tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya kearah yang lain.
"Kucing gue."ucap Aqil dingin sambil merebut kucingnya yang berada dipangkuan Asla.
"Eh!"ucap Asla,dan refleks menahan kucing tersebut."Apa buktinya kalau kucing ini punya lo?"ujar Asla kembali.
"Dilehernya ada kalung tulisan nama Moli."ucap Aqil singkat,jelas,dan padat dan tidak ketinggalan nada dingin seperti biasanya.
Asla terdiam sejenak lalu"nih!"ucapnya sambil memberikan kucing tersebut kepada Aqil.
"Lain kali lo harus lebih hati-hati jagain kucingnya."ucap Asla setelah Aqil melangkah pergi.Aqil yang mendengar ucapan Asla tersebut akhirnya berbalik lagi dan
"Makasih."ucap Aqil sambil tersenyum tipis lalu berbalik dan meninggalkan Asla yang mematung melihat senyuman Aqil tadi.
"Senyum itu-"batin Asla.BERSAMBUNG
Holaaa:)
Akhirnya bisa up lagi.Maaf udah buat kalian nunggu lama:(Kasih kritik dan sarang dong:)
Semoga suka sama chapter ini❤Jangan lupa vote+comment nyaa👌
Sekian terima kasih💛💛💛💛
Happy reading:)Jangan lupa mampir di ig aku:
@tiaraasalsabilaa_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
RomanceUntuk Apa Kau Kembali Jika Hanya Luka yang KauTorehkan Untuk Apa Kau Kembali Jika Hanya Untuk Sementara Untuk Apa Kau Kembali Jika Hanya Akan Pergi lagi Untuk Apa Memberi Harapan Jika itu Hanya Sebuah Angan-Angan ...