THE QUEEN ( tamat )

45

~

        Keesokan harinya di benua Esgo terjadi kegemparan. hutan kehidupan telah hancur total setelah sehari sebelumnya tidak dapat di lihat atau di masuki karena tertutup kabut. penduduk sekitar tidak tau apa yg terjadi dan kenapa hutan itu bisa hancur tapi yg pasti sebelumnya beberapa kali terjadi gempa yg cukup kencang.

       Banyak ahli dari benua Esgo dan benua lainnya datang untuk menyelidiki hutan kehidupan.

      Sementara itu di kerajaan Dark Kingdom di benua tengah sedang mengadakan rapat bulanan.

       King Alexander duduk di singgasananya dengan tatapan datar dan aura mengerikan yg sama sekali tidak di tahan-tahannya membuat para petinggi kerajaan Dark Kingdom hanya bisa menghela nafas pasrah.

      Sudah bertahun-tahun mereka menghadapi raja mereka itu tapi tetap saja mereka masih akan berkeringat dingin saat dia berada di sekitar mereka.

        Setiap petinggi yg ingin mengatakan sesuatu pasti harus menyiapkan mental baja sebelum berbicara. setiap kali rapat selesai para petinggi itu pasti akan keluar dengan basah kuyup oleh keringat.

       Tapi kali ini berbeda aura King Alexander lebih mengerikan dari sebelumnya. semua orang bisa merasakan kalau suasana hati raja mereka sedang tidak baik. itu sebenarnya sudah mereka rasakan dari 2 hari yg lalu. entah apa sebabnya saat kembali dari jalan-jalan dua hari yg lalu raja mereka sama sekali tidak dalam suasana hati yg baik. dia selalu marah-marah dengan setiap hal yg dia temui. bagi orang yg tidak beruntung mereka menjadi tempat penyaluran amarahnya.

        King Alexander memang terkenal kejam tapi selama ini dia tidak pernah marah-marah tanpa sebabnya. tapi sekarang sepertinya semua hal telah membuatnya marah. hingga membuat para petinggi di aula itu telah basah kuyup oleh keringat bahkan saat rapat baru saja di mulai.

        Pada saat di tengah rapat tiba-tiba saja salah satu jendral raja datang menghadap.

       " ampun yg mulia terjadi masalah di benua Esgo..." sahut sang jendral.

       " benua Esgo..." bisik Alex pelan.

      Tanpa bisa di cegah bayangan seorang gadis kecil cantik sedang tertawa bahagia melintas di benaknya.

      " sial..." umpat batin Alex kesal.

      Dia sangat benci kenyataan ketertarikannya pada gadis kecil itu. karena itulah dia selalu berusaha tidak mengingat gadis itu dan ingin melupakannya.

       " ada apa dengan benua Esgo...?" tanya Alex datar.

      " ampun yg mulia... tidak ada yg tau mengapa tapi hutan kehidupan telah hancur para penduduk sekitar hanya melihat ada kabut yg menutupi hutan sehari sebelumnya dan beberapa kali terjadi gempa...." sahut jendral itu.

       Orang-orang di aula terkejut mendengarnya.

       Panglima perang kerajaan Dark Kingdom sekaligus tangan kanan raja yg bernama Leonardo mengalihkan tatapannya ke raja untuk meminta ijin menyelidiki penyebab hutan kehidupan yg hancur tapi yg di lihatnya adalah sebuah singgasana yg kosong tanpa ada raja disana.

       Semua orang di aula memiliki tanda tanya besar di kepala mereka. kemana perginya raja mereka... dan mengapa dia sepertinya sangat terburu-buru sampai tidak ada yg sadar kepergiannya.

       Alex saat ini telah sampai di hutan kehidupan dan berkeliling di daerah itu. alangkah terkejutnya Alex saat melihat banyak darah di hutan, darah yg pernah dia cium aromanya dua hari yg lalu.

        Alex memiliki hidung yg spesial. dia bisa mengenali orang dengan mencium aroma darah orang itu jadi walaupun orang itu mengubah penampilannya dia akan tetap mengenalinya kurang lebih keterampilan hidungnya sama seperti Pholi.