BEGIN

49 8 3
                                    

Author POV

"Hey kau ada dimana?"

"Aku ada ditaman dekat rumah"

"Cepat kemari, lama sekali kau"

"Iya ini aku sedang dalam perjalanan"

"Yang lain sudah kumpul, tinggal kamu yang belum ada"

"Tunggu sebentar lagi"

"Cepetan"

"Yaa"

Jungkook telah sampai di sebuah gedung besar bernuansa hitam. Sungguh bangunan yang indah, sederhana, tidak terlalu mencolok, tetapi selalu terlihat menawan.

Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam bangunan itu, bangunan yang sudah menjadi tempat bermainnya sejak kecil. Tempatnya berkumpul bersama para hyung nya. Tempat berlatih bersama para hyung nya. Merencanakan taktik melumpuhkan lawan, lalu menghilangkannya dari muka bumi.

Jangan salah sangka, mereka di bayar oleh negaranya. Derajat mereka tinggi. Polisi? Dibawahnya. Tentara? Sama saja, masih di bawah mereka. Mereka orang orang baik -yang masa lalunya hopeless- yang bekerja di bawah naungan negara. Menumpas semua kejahatan, mafia, sniper, psycopath gila dan orang brengsek lainnya yang bisa ditemui di club club malam dan tempat persembunyian lainnya.

Tapi mungkin mereka juga bisa terbawa jiwa gila nya.. Keinginan membunuh selalu muncul dalam hati. Tentu mereka tidak akan membunuh orang yang tak bersalah, mereka memilih pelaku kejahatan dengan semua bukti  di gedung ini, dan memutuskan dengan cara apa mereka menuruti hasrat membunuhnya.. Penanggung jawab mereka saja sampai pusing, selalu dimintai pelaku yang akan menjadi korban mereka, pelaku yang menjadi korban Bangtan.

Jungkook memasuki lift dan pintu lift pun tertutup, hanya ada dia dan seorang namja tampan dengan kaus navy dan ripped jeans  disebelahnya. Karna perbedaan tinggi badan, saat mereka bersebelahan, terlihat seperti kakak beradik, jungkook sebagai kakak, dan namja tampan disebelahnya sebagai adik nya, Park Jimin. Nyatanya ia lebih tua dari jungkook.

Jimin menekan nekan tombol lift menuju ke ruangan tersembunyi, ruang bawah tanah.

"Kau bilang semua sudah berkumpul di sana? Tapi kau sendiri masih di lift ini bersama ku"  sindir jungkook pada namja bantet itu.

"Hehehe, yakk kalau aku tidak bicara seperti itu mungkin kau belum ada disini."  balas jimin dengan sumringahnya. Ia terlihat sangat senang. Hey, mungkin mereka mendapatkan mangsa malam ini.

"Haisshh sok tau"  jungkook kesal, tentu. Ia masih ingin dengan Taena, melepas rindu, walaupun dengan menyembunyikan identitas lamanya saat di depan wanita itu.

Mereka berdua melangkahkan kakinya keluar dari lift dan langsung melihat para hyungnya.

"Yakk kalian berdua lama sekali. Aku menunggu kalian tau, aku pusing disini,  Pikiran mereka selalu bisnis, bisnis, dan bisnis". Itu taehyung, bisa di panggil V jika sedang bertugas. Berumur 22 tahun, dan sangat tampan. Sebenarnya ia bekerja disini karna mengikuti teman nya parkbantetjimin. Hmm Park Jimin-ssi maksudku.

Taehyung mulai mencintai pekerjaan nya saat ia mulai bisa merasakan bagaimana rasanya balas dendam. Dulu, saat ia remaja, ia memiliki keluarga yang sangat buruk. Ayahnya pemabuk dan selalu menganiaya ibu dan noona nya. Bahkan memerkosa anaknya sendiri, noona taehyung. Waktu itu ibunya tidak tahan dan memutuskan meninggalkan anak anaknya pada lelaki brengsek itu, suaminya. Taehyung bisa apa? Seorang remaja berumur 15 tahun. Pukulan, tamparan, diludahi, sudah makanan sehari hari. Noonanya, dijadikan jalang oleh ayahnya demi meraup banyak dollar. Saat itu Taehyung hanya bisa diam dan memendamnya, memendamnya hingga menumpuk di dalam hatinya.
Dari situ, Jimin datang dan menawarkan sesuatu yang menggiurkan, membalaskan dendamnya pada si brengsek, ayahnya.
Membunuhnya  adalah cara yang tepat, dari situ ia mulai menyukai perasaan ketika ia membunuh orang jahat. Puas kau, siapa suruh menjadi orang brengsek  kira kira seperti itu lah dalam hati V a.k.a Taehyung saat membunuh lawannya. Tapi sayang, noona nya taehyung pun ikut terbunuh karena berusaha melindungi si brengsek, ayahnya.

Hold Me Again [Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang