doubt.

27 5 2
                                    

"Omong omong siapa santapan malam kita kali ini? "  tanya Taehyung memudarkan tawa di dalam ruangan itu.

" kau sudah lapar ya tae"  celetuk jimin. Pasalnya mereka memang sudah seminggu tidak di beri santapan malam.

"Hehehe iya, aku sangat lapar"  jawab Taehyung dengan senyum kotaknya. Senyum yang dapat menculik hati siapa pun yang melihatnya. Senyuman yang menjadi mask nya selama ini. Singularity.

" ok guys, tahan nafsu kalian dulu yaa. Kali ini kita dapet tugas untuk menyamar di sebuah kampus"  Ujar Kim namjoon selaku pemimpin saat membicarakan taktik perang. Yang pasti, Kim Namjoon itu pintar dan setia kawan. Dia itu mesin nya kapal yang sedang berlayar menaklukan samudra.

" maksudmu hyung? Kita jadi anak kuliahan gitu?" tanya jungkook heran.

"Iya kook. Kamu pasti tau kan. Greetax"  ucap namjoon dengan nada menggoda.

"Hah? Apa itu, baru sekali aku mendengarnya"  balas jungkook dengan muka dibuat buat heran. Bohong, jungkook tau apa itu Greetax.

" alahh, berani kamu bohong sama hyung? Aku tau kamu suka kesana tanpa ijin dariku maupun hyung yang lain"  namjoon tau itu. Dia selalu curiga jika beberapa waktu jungkook selalu tidak ada di tempatnya.

Waktu itu, pernah sekali namjoon mengikuti jungkook di pagi hari dan berakhir di sebuah kampus ternama, Greetax College.

Jungkook kesana tentu untuk mengikuti Taena. Ia suka mengamati teman lamanya itu. Selalu melihat pergerakannya dari jauh, sakit sih memang, hanya bisa melihatnya tanpa menyapa, dari jauh pula, tapi apa boleh buat? Terlalu dekat bisa-bisa hancur semua rencana.

Jungkook tau semua kesulitan Taena, kesukaannya, juga apa yang tidak Taena suka. Jangan panggil jungkook itu seorang penguntit, koo bukan penguntit, koo cuman pengen nana baik baik aja.  Ya seperti itu lah kira kira balasan jungkook kalau dipanggil penguntit taena.

Padahal ya memang nyatanya dia menguntit Taena.

Jangan bilang jungkook kekanak-kanakan. Nyatanya, kalian tidak akan bisa melawan jika ada dibawahnya, di malam yang panas.

Tau kan maksudku?

"Ahh hehehe, maaf hyung. Tolong jangan bilang big boss ya, pleasee..."
Kata jungkook dengan nada dan mimik muka yang memelas. Siapa coba yang tega memarahinya, pemilik wajah imut seperti kelinci.

"Berarti malam ini kita belom tentu winner winner chicken dinner  dong? ga seru nih kalo ga bunuh orang jahat" ucap taehyung dengan wajah melas nan polosnya. Ekspresinya tak sinkron dengan kata kata yang barusan ia ucapkan. Dia itu, keterlaluan.

"Kau sudah psycopath ya v? Makin kesini aku makin takut padamu. Kauu.. Keterlaluan."  komentar Hoseok dan dilanjut dengan tawa mereka semua.

Mereka kalau rapat gini suka bercanda. Tapi hanya mereka yang menganggap lelucon itu lucu. Bagi sebagian orang, yang normal tentu itu topik yang gila.

"Bagaimana jadinya hyung? Ayo lakukan misi ini dengan cepat agar aku bisa bertemu Taena-ku lagi."  ucap jungkook tak sabaran. Ia ingin cepat-cepat bertemu kesayangannya. Tapi apasih jungkook sebut sebut taena dengan imbuhan -ku, padahal mereka tidak ada hubungan apa apa, sebatas teman, itu juga dulu.

Lagi pula, Jungkook juga tidak tau, Taena ingat pada dirinya atau tidak.

"Yak bocah! Bisa tidak kau fokus pada misi ini. Ini cukup berbahaya"  bentak yoongi. Sudah kubilang dia dingin dan tak tau belas kasihan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold Me Again [Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang