ternyata, pengakuan ku semalam tidak sampai di tempat makan dan kos saja, Randi dan Andre memberitahu Putri, Alhasil, Hari ini dikampus, Putri juga ikut prihatin padaku. Mereka memintaku untuk segera move on. pada saat yang sama mereka juga menigatkanku bahwa tidak seharusnya aku disakiti begini. Juga menyayangkan hubungan yang berjalan cukup lama itu berakhir sia-sia.
"Kok bisa ya kaila mutusin kamu gie?" Putri menatapku tajam dan suara yang keras membuat kami menjadi pusat perhatian orang-orang disekitarku.
"Emang apa susahnya bilang Putus" jawabku asal
"Gie..... Bagi perempuan itu,Nggak mudah tau Bilang Putu, Percaya atau enggak,meskipun perempuan yang mutisin dia bakal nangis sendiri setelah itu."
"Udah deh put. Buktinya sekarang kaila Emang ga menginkanku lagi."
"Ok. Tapi, Aku hanya menyayangkan. pasti kaila punya alasan yang kuat untuk keputusan itu"
"Simpan saja perasaan mu,put. Kamu kan orang yang selalau menyimapn banyak hal dalam hidupmu, bagas sala satunya" Aku menatap putri yang terlihat kesal. bagas itu nama lelaki yang Putri sukai diam-diam.
"Heh,nggak usah bawa-bawa bagas, dia udah bahagia denga Aruna, pacarnya." suara putri meninggi.
"Yaudah, nggak usah bawa-bawa kaila lagi, dia udah memilih melupakanku." Ada rasa Getir dikalimat terakhir.
"Udah,Deh" Randi berhenti memetik gitarnya sejenak. Dari tadi, dia sibuk dengan melodi-melodi Kecil, Tidak peduli dengan perdebatanKu dengan putri. "Kalo kalian ribut gini kenapa Ga jadian aja?"
"Ih,malas" Ucap putri
"Aku juga ga mau,put" Aku hanya tersenyum. Aku tahu, Putri sangat mencitai bagas Dan aku tidak mungkin mencintai putri.Aku tipe lelaki yang tidak suka pacaran dengan teman sendiri apalagi Sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada senja yang membawamu pergi
De TodoJudul : Pada Senja yang Membawamu Pergi Penulis : Boy Candra Penerbit : Gagas Media