Part 11

29 11 0
                                    

Pulang sekolah shilla dan dimas di mobil, shilla cuek sama dimas nggak kayak tadi pagi hal itu membuat dimas heran.

"Hhmm kenapa lo diem aja" dimas membuka pembicaraan.

"Capek ngomong"

"Ngomong kok bisa capek"

"Duhh dim lo diem deh gue lagi pusing banget" cuek shilla.

"Kamu kesel sama orang"

"Yahh, gue keselnya sama seseorang yang ada di sebelah gue" ketus shilla.

"Aku ada salah apa?"

"Tadi bohong sekarang pura ngga tau... Lo itu manusia apa bukan sih sukanya ngeles aja" ketus shilla.

"Aku bohong apa"dimas mengijak rem dan mereka berhenti di pinggir jalan tetapi tidak keluar dari mobil.

"Gue kecewa sama lo dim, gue kira lo setia, ngga pernah mempermainkan perasaan cewek tapi nyatanya nggak"

"Aku nggak selingkuh dari kamu shil"

"Iyaa emang kamu ngga selingkuh tapi kemarin kemarin waktu aku nggak ada kamu mempermainkan perasaan cewek cewek yang di sekolah kan... Jujur dehh dim"

"Tpi itukan dulu"

"Iya memang itu dulu, tpi kamu nggak pernah mikir gimana perasaan mereka dan kamu bayangin aku di posisi mereka gimana perasaan kamu... Kamu marahkan itu sekarang yang aku rasain marah dim" shilla meneteskan air mata.

"Tapi aku janji, kamu nggak akan aku perlakuin seperti mereka"

"Janji? Aku nggak mau kamu janji nanti kamu dosa dan aku nggak butuh janji kamu"

"Ya udah jangan nangis lagi"dimas menyentuh tangan shilla.

"Iya" shilla melepaskan sentuhan tangan dimas dan shilla memeluk dimas.

"Sorry dim, aku mau kita putus karena aku ngga mau kayak mereka"shilla melepaskan pelukannya dan membuka pintu mobil kemudian naik taksi sedangkan dimas berada di dalam mobil dan terkejut atas perkataan shilla tadi.

"Ahhh"dimas memukul stir mobil dan meneteskan air mata.

"Pak ke komplek melati" shilla memberi tahu supir taksi dan shilla menangis  saat perjalanan.

Sorenya mereka curhat sama sahabatnya masing masing, shilla bercerita ke wulan dan dimas bercerita ke binsar.

"Hallo wul, lo lagi apa" shilla menelepon wulan.

"Ngga lagi apa apa, shil lo habis nangis"

"Iya wul, gue mau curhat sama lo" shilla menangis dan lama kelamaan nangisnya tersedu sedu.

"Lohh kok tambah parah nangisnya shil, lo curhat aja gue siap dengerin kok"

"Wul, gue putusin dimas" tangis shilla semakin mengalir.

"Lo kapan pacarannya shil"

"Gue pacaran sama dimas sudah semingguan ini wul, sorry gue nggak cerita"

"Katanya lo belum jawab waktu lo di tembak"

"Sorry gue itu bohong karena gue ingin tahu kenapa lo suruh gue ngga nerima dimas"

"Ya udah nggak papa, oh ya lo putusin dimas soal tadi gue cerita yah"

"Bukan soal itu wul, gue udah ngga kuat sama dimas lagi dan mungkin gue sama dimas ngga jodoh wul"

"Ya udah lo harus kuat dan ngga boleh nangis, di hadapannya lo harus terlihat nggak galau... Oke shil"

"Iyahh bener lo" shilla mengusap air matanya.

Ashilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang