Kita hanya diam.
Saling menatap dalam keheningan.Aku yang satu tingkat di bawahmu ini, diam-diam membencimu.
Kita yang hanya diam.
Lama-lama mulai melepas bungkam.Kau tersenyum, menatap bola mataku langsung ke jantung. Membuatnya berdebar, padahal hanya beberapa detik.
Aku membencimu.
Kenapa harus kamu?Tapi sepasang mata ini hanya menatap dirimu dalam keramaian.
Apa yang harus kulakukan?
-seseorang yang sedang mencoba mengenal struktur tapi justru tersengat oleh listrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Seberkas Rasa
PuisiSebuah ungkapan dari seorang manusia yang sulit mengungkapkan rasa. hak cipta terlindungi, 2016, sarvio. #20 Poetry [280617]